MATERI
DAN PERUBAHAN MATERI
MAKALAH
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sains MI/SD
Yang
dibina oleh Tutik Sri
Wahyuni, S.Pd.,
M.Pd.
Disusun
Oleh:
Kelompok
7
1.
Risma Nur Izzati (17205153002)
2.
Faridatul Lutviana (17205153011)
3.
Layli Binti Mahmudah (17205153030)
4.
Nina Wahyu Devi Liawati (17205153047)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
November
2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua. Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita akan selalu
mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya
penulis dapat menyusun makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains MI/SD yang berjudul MATERI
DAN PERUBAHAN MATERI.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini
tidak mungkin terlaksana dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1.
Dr. Mafthukin,
M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung ini,
2.
Tutik
Sri Wahyuni, S.Pd.,
M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Sains MI/SD yang
telah membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar mempunyai pemahaman
yang benar mengenai mata kuliah ini,
3.
Semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
membuahkan ilmu yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.
Tulungagung, 01 November 2016
Penulis
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang..................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.
Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Wujud Zat............................................................................................. 3
B.
Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas......................................................... 6
C.
Perubahan Wujud benda....................................................................... 14
D.
Rancangan Percobaan untuk Mengetahui Sifat-sifat Zat
dan Perubahan Wujud.......................................................................... 21
E.
Hubungan Materi dan Perubahan Materi dengan Ayat
Al-qur’an....... 29
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................................... 34
B.
Saran..................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 36
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya
segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dapat digolongkan ke
dalam materi. Materi dapat berwujud padat, cair, ataupun gas. Materi yang
berwujud padat mempunyai bentuk tertentu, sedangkan materi yang berwujud cair
dan gas memiliki bentuk yang sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya.
Materi yang berwujud padat dan cair mempunyai volume tertentu, sedangkan materi
yang berwujud gas memiliki volume yang tidak tentu, hal ini tergantung dengan
wadah yang ditempatinya. Materi yang berwujud padat tidak dapat ditekan, materi
berwujud cair sukar ditekan, tetapi materi yang berwujud gas dapat ditekan
karena gas memiliki massa jenis yang kecil.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan
ketiga wujud benda tersebut. Apabila kita cermati, ketiga benda tersebut banyak
mengalami perubahan. Air jika direbus akan berubah menjadi uap, air jika
didinginkan akan berubah menjadi es.
Kertas jika dibakar akan menjadi abu.
Besi jika dibiarkan di udara terbuka akan berkarat. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?.
Untuk menjawab semua hal itu, maka di makalah ini kami akan membahas berbagai
hal mengenai materi dan perubahan materi. Dan semoga apa yang kelompok kami
uraikan bisa bermanfaat.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
wujud zat?
2.
Bagaimana
sifat benda padat, cair, dan gas?
3.
Bagaimana
perubahan wujud benda?
4.
Bagaimana
rancangan percobaan untuk mengetahui sifat-sifat zat dan perubahan wujud?
5.
Bagaimana
hubungan materi dan perubahan materi dengan ayat al-qur’an?
C. Tujuan Pembahasan
1.
Untuk
menjelaskan wujud zat.
2.
Untuk
menjelaskan sifat benda padat, cair, dan gas.
3.
Untuk
menjelaskan perubahan wujud benda.
4.
Untuk
menjelaskan rancangan percobaan untuk mengetahui sifat-sifat zat dan perubahan
wujud.
5.
Untuk
menjelaskan hubungan materi dan perubahan materi dengan ayat al-qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Wujud Zat
Zat biasa disebut juga dengan materi. Zat adalah segala
sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Maksud dari menempati ruang
disini adalah memiliki volume. Wujud zat yang ada di alam ini
terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair, dan gas. Pada saat tertentu umumnya zat
hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang
satu ke wujud yang lain.[1]
Berikut penjelasan dari ketiga wujud zat tersebut:
1.
Zat Padat
Zat padat adalah suatu materi yang
mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Ciri-ciri zat
padat yaitu:
a.
Bentuk dan volumenya selalu tetap,
selama tidak ada gaya yang mempengaruhinya.
b.
Susunan partikelnya teratur dan
sangat berdekatan.
c.
Partikel tidak dapat bergerak
bebas.
d.
Gaya tarik-menarik antar partikel
sangat kuat.
Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk
zat padat cenderung tetap bila tidak ada gaya ataupun reaksi yang
mempengaruhinya. Contoh zat padat adalah: batu, kayu, dan besi.[2]
2.
Zat Cair
Zat cair adalah suatu materi yang mempunyai
volume tetap tetapi memiliki bentuk yang berubah-ubah mengikuti bentuk wadah
yang ditempatinya. Hal ini dkarenakan zat cair digambarkan sebagai zalir
(fluida). Zalir adalah zat dengan molekul-molekul yang bergerak bebas saling
melewati, sehingga zalir menyesuaikan bentuk wadahnya. Ciri-ciri
zat cair yaitu:
a.
Bentuk berubah sesuai dengan
wadahnya, tapi volumenya selalu tetap.
b.
Susunan partikelnya agak teratur
dan jarak antar partikel agak renggang.
c.
Partikel-partikelnya dapat
bergerak bebas.
d.
Gaya tarik-menarik antar
partikelnya lebih lemah.
Gaya tarik antar partikel zat cair agak kuat artinya lebih lemah
dibanding dengan gaya tarik pada partikel zat padat. Agak lemahnya gaya tarik
ini mengakibatkan bentuk zat cair dapat berubah-ubah sesuai dengan tempatnya
(wadahnya). Contoh zat cair adalah: minyak, air, dan oli.[3]
3.
Zat Gas
Zat gas adalah suatu materi yang memiliki bentuk dan volume yang
tidak tetap. Seperti zat cair, gas digambarkan sebagai zalir. Partikel-partikel
di dalam gas dengan cepat menyebar mengisi semua ruang yang tersedia. Ciri-ciri zat gas, yaitu:
a.
Bentuk dan volumenya selalu
berubah mengikuti wadah dan ruangannya.
b.
Susunan partikelnya tidak teratur
dan jarak antar partikel sangat berjauhan.
c.
Gaya tarik-menarik antar partikelnya
sangat lemah.
Lemahnya gaya tarik menarik antar partikel pada zat gas
menyababkan bentuk dan volume zat gas selalu berubah sesuai dengan ruang yang
ditempatinya. Yang menjadi ciri khas suatu zat sehinggaa dapat membedakan dari
satu zat dengan zat lain adalah massa jenis.
d.
Pergerakan antar partikel sangat
cepat.[4]
Gambar gerakan
partikel zat padat, cair, dan gas
B. Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas
1.
Sifat Benda Padat
a.
Benda padat bentuk dan volumenya selalu tetap selama tidak ada gaya yang mempengaruhinya
Bentuknya tetap dikarenakan
partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan
mempunyai gaya tarik-menarik antarpartikel sangat kuat. Volumenya tetap
dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada
kedudukannya saja. Hal ini dapat dibuktikan dengan panci yang merupakan salah satu contoh benda yang wujudnya
padat. Panci yang kita masukkan ke dalam almari, bentuknya akan
tetap. Panci yang memanjang tidak mengikuti bentuk almari. Bentuk panci akan berubah hanya jika ada suatu gaya
yang mempengaruhinya semisal kita pukul atau kita jatuhkan ke lantai maka panci
tersebut akan penyok sehingga bentuknya berubah. Banyak sekali manfaat dari benda
padat ini. Rumah yang kita tinggali terbuat dari benda padat. Kendaraan dan
jalan terbuat dari benda padat. Komponen penyusun televisi dan radio juga
terbuat dari benda padat. Bahan baku semua benda itu berasal dari alam dan
Allah swt. lah yang
telah menyediakannya untuk dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, kita harus
bersyukur pada-Nya.[5]
2.
Sifat Benda Cair
a.
Benda cair memiliki volume yang tetap
Volume benda cair tetap dikarenakan partikel pada zat cair
mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya.
b.
Benda
cair memiliki bentuk yang berubah-ubah mengikuti bentuk wadahnya
Bentuk benda cair berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel
pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun tidak teratur, gaya
tarik-menarik antarpartikel kurang kuat. Sifat ini dapat kita amati melalui kegiatan
memasukkan minyak ke dalam botol yang beraneka
bentuk, minyak yang dimasukkan ke dalam
botol cembung bentuknya akan sama dengan bentuk botol cembung tersebut. Begitupun minyak yang dimasukkan
ke dalam botol dengan bentuk spiral, bentuk
minyak akan sama dengan bentuk botol spiral tersebut.[6]
c.
Benda cair yang tenang, permukaannya selalu datar
Permukaan air yang ada di dalam
botol yang berdiri tegak akan terlihat
datar. Begitupun ketika
botol dimiringkan ke suatu arah,
permukaannya tetap datar. Sifat tersebut dimanfaatkan oleh
tukang bangunan lewat alat yang bernama waterpass. Waterpass adalah alat yang
digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi
rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Ada banyak jenis alat waterpass yang digunakan dalam
pertukangan diantaraya adalah waterpass selang dan waterpass batang, tapi jenis yang
paling sering dipergunakan adalah waterpass
panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana di dalam alat ini terdapat dua buah
alat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari
kaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat
terdapat garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang.[7]
d.
Benda cair bergerak ke segala arah, dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
Hal ini tampak ketika kita menumpahkan air dari botol ke lantai, air
bergerak ke segala arah. Air akan terus bergerak mencari tempat yang paling
rendah. Contoh nyata di lingkungan ini adalah air sungai. Air sungai berasal
dari mata air yang terletak di pegunungan. Air tersebut akan mengalir terus
menelusuri lembah. Akhirnya, air sungai sampai di laut, tempat yang paling
rendah.
e.
Benda cair memilki sifat kapilaritas
Kapilaritas adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat
cair dalam suatu pipa kapiler (pipa dengan luas penampang yang sempit). Dalam
kegiatan/kejadian sehari-hari banyak yang memanfaatkan prinsip kapilaritas,
misalnya peristiwa naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor adalah peristiwa
kapilaritas, pengisapan air dan unsur hara oleh tumbuhan melalui jaringan
kapiler merupakan peristiwa kapilaritas, hal lainnya yaitu pengisapan air oleh
kertas atau kain juga merupakan peristiwa kapilaritas.[8]
f.
Benda
cair menekan kesegala arah
Air mempunyai tekanan. Semakin rendah posisi air, maka tekanan air pada tempat itu maka semakin besar.
Hal itu dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar. Pacaran air dari
tempat lebih rendah tampak lebih jauh. Itulah sebabnya tembok dalam bendungan
dibuat makin ke bawah makin tebal, hal ini untuk menahan tekanan air yang makin
besar di bagian bawah. Hal
ini Nampak ketika kita memasukkan air
ke dalam tabung plastik yang sudah
diberi lubang di setiap sisinya. Maka dari setiap lubang tabung itu
akan memancar air. Tekanan air di
permukaan tabung akan diteruskan oleh air yang berada di bawahnya ke segala
arah. Dengan demikian, air
akan mengalir keluar tabung.[9]
g.
Benda cair melarutkan beberapa zat tertentu
Misalnya ketika kita memasukkan
sesendok gula ke dalam segelas air, maka gula tersebut akan ikut terlarut
bersama air.
3.
Sifat Benda Gas
a.
Benda gas bentuk dan volumenya
berubah-ubah
Bentuknya berubah-ubah dikarenakan jarak antarpartikel pada
zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antarpartikel sangat
lemah. Volumenya berubah- ubah dikarenakan susunan partikel pada zat gas tidak
teratur dan gaya tarik-menarik antarpartikel sangat lemah sehingga dapat
bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.
b.
Benda gas selalu mengisi / memenuhi seluruh
ruangan yang ditempatinya
Saat kita meniup balon, kita memasukkan udara ke dalam balon.
Semakin kuat kita meniupnya, maka semakin banyak udara yang kita masukkan ke
dalam balon. Akibat tiupan itu, balon mengembang. Udara mengisi seluruh ruang
dalam balon. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya.[10]
c.
Benda
gas terdapat di segala tempat
Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. Di semua
tempat ada udara. Bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata berisi udara.
d.
Benda gas menekan ke segala arah
Balon dan kantong plastik mengembang ke seluruh bagian jika ditiup.
Hal ini menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.[11]
C. Perubahan Wujud Benda
1.
Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah
perubahan materi yang tidak disertai pembentukan materi baru. Perubahan fisika
merupakan perubahan yang bersifat sementara, artinya bahwa bentuk benda yang mengalami perubahan dapat
berubah kembali kebentuk awalnya. Hal ini dapat terjadi karena pada perubahan fisika, komposisi zat tidak
berubah tetapi yang berubah hanya wujudnya saja. Perubahan fisika meliputi:
a.
Mencair
Mencair adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud
padat menjadi cair. Dalam hal ini zat padat memerlukan energi panas untuk
berubah wujud.
Contoh: es jika terkena panas lama kelamaan akan berubah menjadi air.
b.
Membeku
Membeku adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud cair menjadi padat. Dalam hal ini zat cair melepaskan
energi panas untuk berubah wujud. Contoh: air yang didinginkan (dimasukan ke dalam freezer)
akan membeku menjadi es batu.[12]
c.
Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud cair
menjadi gas. Dalam hal ini zat cair memerlukan energi panas untuk
berubah wujud. Contoh:
air yang dipanaskan lambat laun akan menguap.
d.
Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud gas menjadi cair. Dalam hal ini zat gas melepaskan
energi panas untuk berubah wujud. Contoh: Air es yang ada di dalam gelas
menimbulkan uap yang kemudian berubah menjadi titik-titik air yang menempel di
sisi luar gelas.[13]
e.
Menyublim
Menyublim
adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud padat menjadi gas. Dalam hal ini zat padat memerlukan energi panas untuk berubah wujud. Contoh: kapur barus yang
disimpan di tempat terbuka lama kelamaan akan habis (berubah menjadi gas).
f.
Melarut
Peristiwa perubahan wujud ini dapat kita amati saat kita memasukkan
sesendok gula pasir kedalam gelas berisi air panas, kemudian diaduk beberapa
kali, maka lama kelamaan butiran kristal tersebut akan hilang. Jika kita cicipi
larutan tersebut, maka air akan berasa manis. Hal ini mengindikasikan bahwa
gula tidak benar-benar hilang, melainkan gula tersebut telah bercampur dengan
air dalam gelas. Dari hal tersebut dapat dikatakan gula larut dalam air. Dalam
hal ini gula yang wujudnya padat adalah zat yang terlarut, sedangkan air yang
notabenenya adalah benda cair berkedudukan sebagai sang pelarutnya.
g.
Mengkristal
Saat semua air yang ada di dalam larutan telah menguap, maka gula yang telah
larut tadi akan mengkristal kembali membentuk butiran-butiran gula. Proses ini
dinamakan pengkristalan atau kristalisasi.[14]
Perubahan fisika atau perubahan sementara
yang terjadi pada air juga dapat kita amati pada proses terjadinya hujan. Awan terbentuk
dari air yang menguap. Karena panas sinar matahari. Uap air dari laut, sumber
air, tanah, maupun tumbuhanberkumpul di udara membentuk awan. Karena suhu udara
yang dingin maka uap air berubah menjadi kristal-kristal es. Jika sudah penuh,
maka kristal es jatuh kebawah dalam bentuk titik-titik air hujan.
2.
Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu materi yang dapat menghasilkan
suatu materi baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal atau
tetap, artinya benda
mengalami perubahan dan tidak bisa kembali seperti semula. Pada perubahan kimia, komposisi (susunan) zat-zat
yang menyusun materi akan mengalami perubahan, sehingga komposisi zat penyusun
materi awal akan berbeda dengan komposisi zat penyusun materi akhir.
Proses-proses perubahan kimia diantaranya:
a.
Pembakaran
Pembakaran suatu benda akan menyebabkan perubahan pada
benda. Kertas yang dibakar akan berubah menjadi abu. Sebelum dibakar sifat
kertas adalah berwarna putih, dapat menyerap tinta, dan tidak rapuh. Namun
setelah dibakar, kertas berubah menjadi abu yang berwarna hitam, bersifat
rapuh, dan tidak dapat menyerap tinta.
Dan kayu yang
dibakarpun
akan berubah menjadi arang atau abu.[15]
b.
Pembusukan
Pembusukan terjadi karena adanya bakteri atau jamur yang
menempel. Contohnya, buah, sayuran, daging maupun makan matang. Buah dan
sayuran segar akan berubah menjadi lembek ketika membusuk, begitu pula dengan
daging dan makanan matang. Pembusukan juga menyebabkan benda berbau busuk dan
berlendir. Proses pembusukan mengubah sifat-sifat dari benda. Pada makanan
tertentu mikroorganisme sengaja ditambahkan. Misalnya, untuk membuat tapai
singkong yang lunak dan empuk, maka ditambahkan ragi pada singkong yang keras. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
memperlambat proses pembusukan adalah:
1)
Dimasukkan
kedalam ruangan yang bersuhu rendah/dingin (kulkas).
2)
Diawetkan
melalui manisan.
c.
Pengaratan
Pengaratan
akan menyebabkan perubahan pada benda. Besi dan baja jika tidak di cat akan
mudah berkarat. Pengaratan disebabkan proses oksidasi oleh oksigen dan air.
Karat akan mengubah sifat besi dan baja yang semula kuat menjadi kerupus. Warna
besi dan baja juga berubah manjadi coklat kekuningan atau hitam.
d.
Pemberian Tekanan
Pemberian Teknan pada benda yang keras dapat merubah
benda tersebut menjadi lunak. Seperti tulang dan duri yang menjadi lunak
setelah dimasak dalam panci bertekanan tinggi (panci presto).[17]
e.
Pengolahan Makanan atau Pemasakan
Pengolahan
makanan juga termasuk kedalam perubahan tetap. Bahan makanan yang sudah dimasak
tidak bisa kembali lagi. Contohnya, beras yang sudah dimasak menjadi nasi tidak bisa berubah
menjadi beras kembali.[18]
D. Rancangan Percobaan Untuk Mengetahui Sifat-sifat Zat dan Perubahan Wujud
1.
Percobaan
Untuk Mengetahui Sifat Benda Padat
a.
Percobaan 1
Benda padat bentuknya
tetap
Tujuan : Untuk membuktikan sifat benda padat
bentuknya tetap.
Alat dan bahan :
1)
Pensil
2)
Penghapus
3)
Rautan
4)
Tempat pensil
Cara kerja :
1)
Letakkan berbagai alat yang telah disiapkan di
atas meja. Perhatikan bentuk-bentuk alat itu.
2)
Masukkan pensil, penghapus, dan rautan ke dalam kotak pensil. Biarkan
kotak pensil tetap terbuka.
Pertanyaan :
Apakah bentuk-bentuk alat itu berubah setelah
dimasukkan ke kotak pensil?[19]
2.
Percobaan Untuk Mengetahui Sifat Benda
Cair
a.
Percobaan 1
Bentuk benda cair
mengikuti bentuk wadahnya.
Tujuan : Untuk
membuktikan sifat benda cair yang mengikuti bentuk wadahnya.
Alat dan bahan :
1)
Air
2)
Botol plastik bening
3)
Gelas plastik bening
4)
Mangkuk
bening
Cara kerja :
1)
Tuanglah air ke dalam botol plastik bening
sampai penuh! Perhatikan bentuk air dalam botol!
2)
Tuanglah air ke dalam gelas sampai penuh!
Perhatikan bentuk air dalam gelas!
3)
Tuanglah air ke dalam
mangkuk sampai penuh! Perhatikan bentuk air dalam mangkuk!
Pertanyaan :
1)
Bagaimana bentuk air dalam botol?
2)
Bagaimana bentuk air dalam gelas?
3)
Apa kesimpulannya?[20]
b.
Percobaan
2
Bentuk permukaan air yang
tenang selalu datar.
Tujuan : Untuk membuktikan sifat air jika permukaannya tenang
selalu datar.
Alat dan
bahan :
1)
Air
2)
Botol
Cara kerja :
1)
Tuanglah air ke dalam botol sampai setengah
penuh! Biarkan air sampai tenang! Amati bentuk permukaannya!
2)
Miringkan botol ke arah kanan ataupun kiri!, Lalu biarkan air sampai tenang. Amati
bentuk permukaannya!
Pertanyaan :
1)
Bagaimana bentuk permukaan air dalam botol
tegak?
2)
Bagaimana bentuk permukaan air dalam botol yang
dimiringkan?
3)
Apa kesimpulannya?[21]
c.
Percobaan
3
Benda cair menekan ke
segala arah.
Tujuan : Untuk membuktikan
sifat benda cair menekan ke segala arah.
Alat dan bahan :
1)
Dua botol plastik
2)
Paku
3)
Air
Cara kerja :
1)
Lubangi dinding botol plastik (a) dengan paku!
Buat empat lubang berderet dari atas ke bawah!
2)
Lubangi botol plastik (b) secara melingkar sama
tinggi!
3)
Tutuplah lubang-lubang di botol (a) dengan jari!
Tuangkan air ke dalam botol sampai penuh, lepaskan jari dari botol secara
bersamaan!
4)
Lakukan hal yang sama pada botol (b)! Amati yang
terjadi!
Pertanyaan :
1)
Dari lubang manakah air yang memancar paling
jauh pada botol (a)?
2)
Dari lubang manakah air yang memancar paling
jauh pada botol (b)?
3)
Apakah terjadi perbedaan pancaran air dari botol
(a) dengan botol (b)?[22]
b.
Percobaan 4 (walking water)
Benda cair
memiliki sifat kapilaritas
Benda cair mengalir
ketempat yang lebih rendah
Tujuan: Untuk membuktikan benda cair memiliki
sifat kapilaritas dan mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Alat dan Bahan:
1)
Tisu
dapur
2)
Pewarna
makanan merah, biru, dan kuning
3)
Sendok
4)
Air
5)
Gelas
plastik transparan 7 buah
Cara
Kerja: (Untuk lebih jelasnya bisa lihat tayangan video)
1)
Tuang
air ke gelas nomor 1, 3, 5, 7
2)
Masukkan
pewarna makanan warna merah ke gelas nomor 1 dan 7
3)
Masukkan
pewarna makanan warna biru ke gelas nomor 3
4)
Masukkan
pewarna makanan warna kuning ke gelas nomor 5
5)
Aduk
gelas berisi air yang sudah diberi pewarna
6)
Lipat
tisu hingga membentuk persegi panjang
7)
Lipat
tisu menjadi dua kemudian potong ujungnya
8)
Masukkan
tisu ke dalam gelas (jadi kita membutuhkan 4 lipatan tisu agar gelas 1-7 dapat
terhubung)
9)
Tunggu
selama beberapa waktu
Pertanyaan:
1)
Lihat
apa yang terjadi!
2)
Apa
yang dapat kamu simpulkan dari percobaan tersebut?
3.
Percobaan Untuk Mengetahui Sifat Benda Gas
a.
Percobaan
1
Benda gas menempati ruang
Tujuan : Untuk membuktikan
sifat benda gas yang menempati ruang.
Alat dan bahan :
1)
Baskom atau wadah bening
2)
Gelas
3)
Air
Cara kerja :
1)
Isilah baskom dengan air sampai hampir penuh!
2)
Masukkan gelas ke dalam air dengan posisi menelungkup! Tekanlah gelas
ke dalam air! Amati yang terjadi!
Pertanyaan :
1)
Dapatkah gelas dibenamkan dalam air?
2)
Mengapa demikian?[23]
b.
Percobaan
2
Bentuk benda gas tidak
tetap
Tujuan : Untuk membuktikan sifat benda gas yang bentuknya
tidak tetap.
Alat dan bahan :
1)
Balon karet berbagai bentuk (bulat, lonjong)
Cara kerja :
1)
Tiuplah balon-balon karet! Amati bentuknya!
Pertanyaan :
1)
Bagaimana bentuk udara dalam balon-balon dan
kantong plastik tersebut?
2)
Apa kesimpulannya?[24]
4.
Percobaan untuk Mengetahui Perubahan Wujud
Benda
a.
Mencair
dan Mengembun
Tujuan :
1)
Untuk mengetahui perubahan zat dari benda padat menjadi
cair.
2)
Untuk mengetahui perubahan zat dari benda gas
menjadi cair.
Alat dan bahan :
1)
Es batu
Cara kerja :
1)
Diamkan es batu dalam plastik untuk beberapa
menit! Amati apa yang terjadi!
Pertanyaan :
a.
Apa yang terjadi pada es batu yang didiamkan beberapa
menit?
b.
Apa kesimpulannya?[25]
E. Hubungan Materi dan Perubahan Materi dengan Ayat Al-qur’an
1.
Berbagai Wujud Benda
An-Nahl Ayat 13
Artinya: ”dan Dia (menundukkan pula) apa yang dia
ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah bagi kaum
yang mengambil pelajaran.”
Ayat diatas
mengandung sebuah makna bahwa benda yang ada di bumi ini diciptakan oleh Allah swt.
dengan berbagai wujud. Entah itu berwujud padat, cair, maupun gas. Dibalik
wujud itu semua banyak hal yang tidak tampak seperti sifat ataupun perubahan
yang terjadi pada setiap wujud benda tersebut. Semua itu merupakan tanda dari
kekuasaan Allah swt. Coba bayangkan jika apa yang terdapat di muka bumi ini
berupa benda padat pasti kita akan sangat kesulitan dalam menyesuaikan diri di
dunia ini. Begitupun apabila semua benda yang ada di dunia ini berupa benda
cair ataupun gas. Oleh karena itu sebagai manusia kita harus lebih bersyukur
atas apa yang telah Allah ciptakan dengan mempelajari semua hal yang berkaitan
dengan berbagai wujud benda yang sebelumnya tidak kita ketahui.
Al-Luqman Ayat 10
Artinya: “Dia menciptakan langit tanpa tiang yang
kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya
bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala
macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu kami
tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”
Ayat diatas
mengandung artian bahwa semua benda yang ada di muka bumi ini terdiri atas zat
atau materi. Entah itu manusia, hewan, ataupun tumbuh-tumbuhan. Setiap zat
tersusun atas berjuta-juta partikel. Berdasarkan partikel penyusunnya ahli fisika
dapat membedakan antara zat paat, zat cair, dan zat gas. Allah menempatkan
benda tersebut pada tempat yang semestinya, dapat kita lihat udara sebagai zat
gas Allah tetapkan untuk menyelubungi bumi ini sebagai sumber kita dalam
bernafas, udara yang menyelubungi bumi ini tidak menghalangi aktivitas kita
karena sifatnya yang tidak dapat terlihat dan memenuhi seluruh ruangan yang
ditempatinya. Gunung selaku benda padat Allah tancapkan di muka bumi ini,
sifatnya yang kuat sangat sesuai bila Allah memposisikannya sebagai pasak bumi.
Air hujan selaku zat cair sesuai dengan sifatnya mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah berkedudukan sebagai sumber kehidupan manusia.
2.
Perubahan Kimia pada Wujud Benda
Al-Hadid Ayat 25
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus
rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan
bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan
keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah
tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”
Al-Kahfi Ayat 96
Artinya: “Berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama
rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api
itu)”. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun
berkata: “Berilah aku tembaga yang mendidih agar aku kutuangkan ke atas besi
panas itu”.
As-Saba’ Ayat 10-11
Artinya: “Dan
sesungguhnya telah kami berikan kepada Daud Karunia dari kami (kami berfirman):
“Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama
Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya”.
Artinya: “(yaitu)
buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah
amalan yang saleh. Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu kerjakan”.
Keempat ayat diatas menerangkan bahwa pada
dasarnya besi yang tergolong benda padat yang keras dapat dilunakkan atau
diubah bentuknya menjadi baju besi dengan melalui proses pembakaran yang
merupakan jenis perubahan kimiawi. Disini dapat kita pahami bahwa sebenarnya
materi atau zat itu tidak dapat menghilang melainkan hanya mengalami perubahan
wujud atau bentuk, hal tersebut senada dengan hukum kekekalan materi.
3.
Sifat air yang mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah
Al-Baqarah Ayat 74
Artinya: “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras
seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh
ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang
meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah
dari apa yang kamu kerjakan.”[26]
Ayat diatas
mengandung artian bahwasanya air itu memiliki salah satu sifat yakni mengalir
dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah seperti halnya air yang berasal
dari sunga-sungai lalu bermuara ke laut sebagai tempat yang lebih rendah.
Sungguh Maha Besar Allah atas segala kuasanya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa
dan menempati ruang. Wujud zat yang ada di alam ini terbagi menjadi tiga
yaitu padat, cair, dan gas.
2.
Masing-masing
dari ketiga zat yakni padat, cair, dan gas mempunyai sifatnya tersendiri,
diantaranya yakni:
a.
Zat
padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap.
b.
Zat
cair memiliki sifat: volumenya tetap, bentuknya berubah-ubah sesuai dengan
wadahnya, permukaannya yang tenang selalu datar, bergerak ke segala arah dari tempat
yang tinggi ke tempat yang rendah, kapilaritas,
dan menekan ke segala arah.
c.
Zat gas
memiliki sifat: bentuk dan
volumenya berubah-ubah, Benda gas selalu mengisi / memenuhi seluruh ruangan
yang ditempatinya, terdapat di segala tempat, dan menekan ke segala arah.
3.
Perubahan
wujud benda dibagi menjadi dua yakni perubahan fisika yang meliputi membeku,
mencair, menguap, mengembun, menyublim, mengkristal, dan melarut. Dan yang
kedua adalah perubahan kimia yang meliputi pembakaran, pengaratan, pembusukan,
pemberian tekanan, dan pemasakan.
4.
Ada
berbagai macam rancangan percobaan sederhana yang dapat kita lakukan untuk
mengetahui sifat-sifat benda serta perubahan wujud benda. Berbagai macam
percobaan tersebut dapat kita laksanakan dengan memanfaatkan ataupun mengamati
benda dan kejadian yang terjadi di sekitar kita.
5.
Hubungan
materi dan perubahan materi dengan ayat al-qur’an dapat kita lihat di dalam
beberapa surah diantaranya pada surah An-Nahl, Al-Luqman, Al-Hadid, Al-Kahfi,
As-Saba’, dan Al-Baqarah. Dari ayat tersebut tercermin betapa besarnya kuasa
Allah swt.
B. Saran
1.
Saran
untuk calon pendidik sehubungan dengan materi yang dibahas pada makalah ini
yakni mengenai materi dan perubahan materi, hendaknya sebagai calon pendidik
kita harus pandai-pandai mengaitkan materi yang kita ajarkan ini dengan
fenomena yang ada. Tujuannya adalah agar peserta didik memahami bahwa apa yang
mereka pelajari mempunyai kaitan dengan apa yang terjadi di sekitar mereka.
Sebuah pemahaman bahwa apa yang terjadi di sekitar mereka khususnya mengenai
sifat dan perubahan pada benda itu terjadi karena suatu sebab, bukan begitu
saja terjadi harus benar-benar tertanam, hal ini sangat penting agar mereka
kelak tahu apa yang harus mereka lakukan apabila semisalnya es mereka meleleh
ataupun lainnya.
2.
Saran
sehubungan dengan penyusunan makalah ini, dapat dikatakan bahwa tiada gading
yang tak retak, maksudnya makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai belah pihak yang sifatnya
membangun demi lebih baiknya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amin,
Priyono. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 5
untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Amstrong, T. 2004. Senang
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IV. Bandung: Interaksara.
Arifin.
2009. Ilmu Pengetahuan Alam dan
Lingkunganku, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam
SD dan MI Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Djuang, Job. 2001. Andalan
Pelajar Indonesia. Tangerang Selatan: BSD City.
Fatlurachman.
2016. Detik-Detik. Jawa Tengah: Intan Pariwara.
Harian,
Ayat dan Hadis. The Only Qur’an.
Herbert.
2007. Kompadium Dedaktik Fisika.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mustofa. 2012. Perubahan
Materi. Jakarta: Rajawali Press.
Panut. 2004. Dunia
Sains. Jakarta: Yudistira.
Prabowo dan Supriyono. 2001. Konsep-konsep Dasar IPA. Malang: UM Press.
Rositawati. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rositawati dan Aris Muharram. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
Sugiyarto, Teguh.
2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk
SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sukarmin. 2004. Materi dan Perubahannya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Wilis, Ratna. Teori-Teori Belajar Sains. Jakarta: Erlangga.
[1] Prabowo dan Supriyono, Konsep-konsep Dasar IPA, (Malang: UM Press, 2001), hal. 28.
[2] Panut, Dunia
Sains, (Jakarta: Yudistira, 2004), hal. 42.
[3] Panut, Dunia
Sains..., hal. 43.
[4] Panut, Dunia
Sains..., hal. 44.
[5]T. Amstrong, Senang
Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IV, (Bandung: Interaksara, 2004),
hal. 24.
[9] Ratna
Wilis, Teori-Teori Belajar Sains…, hal. 35.
[12] Sukarmin, Materi
dan Perubahannya, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional, 2004), hal. 53.
[14] Job Djuang, Andalan
Pelajar Indonesia, (Tangerang Selatan: BSD City, 2001), hal. 12.
[15] Teguh Sugiyarto, Ilmu
Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal.
32.
[16] Mustofa, Perubahan
Materi, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), hal. 11.
[17] Priyono Amin, Ilmu
Pengetahuan Alam Jilid 5 untuk SD dan MI Kelas V, (Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 53.
[18] Arifin, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Lingkunganku, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, 2009), hal. 22.
[19] Poppy Devi, Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV,
(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 46.
[20] Rositawati, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4,
(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 58.
[21] Rositawati dan Aris
Muharram, Ilmu Pengetahuan Alam 4,
(Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hal. 63.
[22] Poppy Devi, Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV…, hal. 48.
[23] Poppy Devi, Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV …, hal.
49.
[24] Rositawati dan Aris
Muharram, Ilmu Pengetahuan Alam 4…, hal. 64.
[25] Rositawati dan Aris
Muharram, Ilmu Pengetahuan Alam 4…, hal.
65.
[26] Ayat Harian dan Hadis, The Only Qur’an...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar