RANGKA
MANUSIA, FUNGSI, & PEMELIHARAANNYA
MAKALAH
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sains MI/SD 2
Yang
dibina oleh Tutik Sri
Wahyuni, S.Pd.,
M.Pd.
Disusun
Oleh:
Kelompok
1
1.
Risma Nur Izzati (17205153002)
2.
Sinta Ika Windarwati (17205153032)
3.
Gevy Wulandari (17205153034)
4.
Siti Nur Aisyah Azzahro (17205153046)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
Maret 2017
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua. Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita akan selalu
mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya
penulis dapat menyusun makalah
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sains MI/SD 2 yang berjudul RANGKA
MANUSIA, FUNGSI, & PEMELIHARAANNYA.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini
tidak mungkin terlaksana dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1.
Dr. Mafthukin,
M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung ini,
2.
Tutik
Sri Wahyuni, S.Pd.,
M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Sains
MI/SD 2 yang telah
membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar mempunyai pemahaman yang
benar mengenai mata kuliah ini,
3.
Semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
membuahkan ilmu yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.
Tulungagung, 03 Maret 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Struktur Kerangka Manusia.................................................................. 3
B. Hubungan Antar Tulang pada Struktur Kerangka Manusia................. 18
C. Fungsi Kerangka Manusia.................................................................... 26
D. Pengaruh Sikap Tubuh Terhadap
Pertumbuhan Kerangka Manusia..... 26
E. Penyakit yang dapat Merusak
Rangka................................................. 28
F.
Pemeliharaan Kesehatan Rangka.......................................................... 30
G. Hubungan Ayat Al-qur’an dengan Rangka Manusia........................... 33
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 37
B. Saran..................................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 39
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Tubuh
manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sistem tubuh yang lunak dan sistem
tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem intergumen dan sistem
rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem
tubuhyang keras, yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai jari-jari di dalamnya terlatak tulang yang
menopang tubuh. Jumlah tulang waktu bayi dan saat dewasa berbeda. Pada waktu
kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pda waktu dewasa. Rangka mempunyai
arti penting bagi makhluk hidup khususnya manusia. Tidak dapat dibayangkan
apabila manusia tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan susunan tulang-tulang
yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk tubuh. Oleh sebab
itu, mengingat pentingnya rangka bagi hidup manusia kami akan mencoba membahas
tentang struktur kerangka manusia beserta fungsi dan pemeliharaannya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
struktur kerangka manusia?
2.
Bagaimana
hubungan antar tulang pada struktur kerangka manusia?
3.
Bagaimana
fungsi kerangka manusia?
4.
Bagaimana
pengaruh sikap tubuh terhadap pertumbuhan kerangka manusia?
5.
Bagaimana
penyakit yang dapat merusak rangka?
6.
Bagaimana
pemeliharaan kesehatan rangka?
7.
Bagaimana
hubungan ayat Al-qur’an dengan rangka manusia?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Untuk
menjelaskan struktur kerangka manusia.
2.
Untuk
menjelaskan hubungan antar tulang pada struktur kerangka manusia.
3.
Untuk
menjelaskan fungsi kerangka manusia.
4.
Untuk
menjelaskan pengaruh sikap tubuh terhadap pertumbuhan kerangka manusia.
5.
Untuk
menjelaskan penyakit yang dapat merusak rangka.
6.
Untuk
menjelaskan pemeliharaan kesehatan rangka.
7.
Untuk
menjelaskan hubungan ayat Al-qur’an dengan rangka manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Struktur Kerangka Manusia
Rangka manusia
terbentuk dari tulang-tulang yang tersusun secara teratur dan saling
berhubungan. Tubuh manusia itu ibarat sebuah bangunan yang hanya dapat berdiri
dengan kokoh apabila ditopang oleh kerangka yang ada di dalamnya. Rangka pada manusia sendiri mulai terbentuk lengkap
pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga dari kehamilan. Semua
rangka tersebut masih dalam bentuk kartilago. Rangka ini berasal dari
jaringan ikat embrional atau mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, rongga
yang ada di tengahnya akan segera berisi sel-sel pembentuk tulang atau
osteoblast. Sel-sel ini juga menempati jaringan pengikat di sekeliling
rongga. Sel-sel tulang terbentuk secara konsentris, artinya pembentukannya
bermula dari arah dalam lalu keluar
mengelilingi pusat. Setiap satuan sel-sel
tulang akan melingkari suatu pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk satu
sistem yang disebut sistem havers. Di antara sel-sel tulang terdapat zat
sela atau matriks yang tersusun atas senyawa protein. Bila matriks tulang
berongga, maka akan membentuk tulang spons. Bila matriksnya padat dan rapat, maka akan terbentuk
tulang kompak atau tulang keras.[1]
Dilihat dari
beberapa sudut pandang, struktur kerangka manusia itu dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga dimensi, diantaranya:
1.
Berdasarkan Bagian Rangka
a.
Rangka Kepala
Rangka kepala dapat kita
bagi lagi menjadi tulang tengkorak (cranial)
yang melindungi otak dan tulang wajah (facial).
1)
Tulang Tengkorak (cranial)
Tulang tengkorak tersusun dari 8 tulang yang kuat
dan rata dengan bentuk zig-zag. Tulang-tulang yang dimaksud adalah :
a)
1 tulang dahi (os frontalis)
b)
2 tulang ubun-ubun (os parietalis)
c)
2 tulang kepala belakang (os occipetalis)
d) 2 tulang baji (os
sphenoidalis)
e)
2 tulang tapis (os ethmoidalis)
f)
2 tulang pelipis (os temporalis)
2)
Tulang
Wajah (facial)
a)
2
tulang rahang atas (os maxillare)
Tulang ini ditumbuhi gigi. Dua tulang rahang atas membentuk
langit-langit, dasar lubang mata dan rongga hidung.
b)
2
tulang rahang bawah (os mandibulare)
Pada mulanya tulang rahang bawah terdiri dari 2 bagian ketika lahir, dan menyatu setelah kira-kira satu tahun.
c)
2
tulang pipi (os zigomaticum)
d) 2 tulang langit-langit (os pallatum)
e)
2
tulang hidung (os nasale)
f)
2
tulang air mata (os lacrimale)
g)
1
tulang mata bajak (os vomer)
h)
1
tulang lidah (os hyoideus)[2]
b.
Rangka Badan
Rangka badan berfungsi
sebagai pelindung organ-organ tubuh yang terletak dalam rongga badan, misalnya
jantung dan paru-paru. Susunan tulang yang
disebut dengan bagian rangka badan pada rangka manusia ialah mulai dari leher
sampai panggul.
Bagian tersebut diantaranya:
1)
Tulang
Belakang
Tulang belakang berfungsi untuk menyangga
tengkorak dan sebagai tempat perlekatan tulang-tulang rusuk. Ruas-ruas tulang
belakang terdiri atas 33 buah ruas tulang yang terbagi menjadi beberapa bagian,
yaitu :
a)
7 ruas tulang leher
b)
12 ruas tulang punggung
c)
5 ruas
tulang pinggang
d) 5 ruas tulang kelangkang
e)
4 ruas
tulang ekor
2)
Tulang
Dada
Tulang dada berbentuk pipih dan
agak lebar, panjangnya
kira-kira 15-20 cm dan pada bagian bawah agak mengecil. Tulang ini terletak di bagian tengah dada dan
merupakan tempat melekatnya tulang rusuk. Tulang dada, tulang rusuk, dan tulang punggung membentuk
dinding kuat yang berfungsi untuk melindungi alat tubuh yang penting seperti
jantung dan paru-paru dan pembuluh darah besar. Tulang dada terdiri atas:
a)
Bagian
hulu (manubrium sterni)
Bagian ini terletak di bagian atas dari tulang dada, di bagian kiri dan
kanannya melekat sepasasang tulang selangka.
b)
Bagian
badan (corvus sterni)
Bagian ini terletak di bagian tengah dari tulang dada. Pada sisi kiri
dan kanannya melekat 7 pasang tulang rusuk sejati, serta gabungan tulang rusuk
ke delapan sampai sepuluh.
c)
Taju
pedang (processus xyphiodeus)
Bagian
ini terletak di bagian bawah dari tulang dada dan tersusun atas tulang rawan.[3]
3)
Tulang Rusuk
Tulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung belakang
tulang rusuk melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk memiliki berbagai fungsi
diantaranya yakni untuk melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan,
melindungi lambung, limpa, dan ginjal, serta untuk membantu proses pernapasan. Tulang rusuk dapat
dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
a)
7
pasang Tulang rusuk sejati
Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang
belakang sedangkan ujung depannya melekat pada tulang
dada dengan perantara tulang rawan.
b)
3
pasang Tulang rusuk palsu
Tulang rusuk ini memiliki ukuran yang lebih pendek dibandingkan dengan
tulang rusuk sejati. Bagian belakangnya berhubungan dengan ruas-ruas tulang
belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan
yang melekat pada satu titik di tulang dada.
c)
2
pasang Tulang rusuk melayang
Ujung belakangnya berhubungan dengan
ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya tidak melekat pada tulang
manapun.[4]
4)
Tulang Gelang Bahu
Tulang gelang bahu
terletak di kiri-kanan dada bagian atas. Tulang gelang bahu menghubungkan
tulang tangan dengan tulang dada. Fungsi utama dari tulang gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot
yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi. Tulang gelang bahu terdiri
atas :
a)
2
pasang Tulang belikat (scapula),
berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari
tulang rusuk.
b)
Tulang selangka (clavicula), berbentuk seperti huruf "S", berhubungan
dengan tulang lengan atas (humerus)
untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang
satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan
tulang belikat.[5]
5)
Tulang Gelang Panggul
Fungsi gelang panggul terutama untuk mendukung berat
badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang, melindungi dan mendukung
organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat
tumbuh kembangnya janin.
Tulang gelang panggul terdiri atas :
a)
2 tulang usus (os ilium)
b)
2 tulang duduk (os ischium)
c)
2 tulang kemaluan (os pubis)[6]
c.
Rangka Anggota Gerak.
Rangka anggota gerak
berupa tulang pipa dan tulang yang berhubungan satu sama lainnya dengan
perantara persendian. Fungsi utamanya untuk bergerak sehingga diberi nama
tulang anggota gerak.Rangka anggota gerak, dapat kita rinci lagi menjadi:
1)
Rangka Anggota Gerak Atas
a)
2 tulang lengan atas
b)
2 tulang pengumpil
c)
2 tulang hasta
d) 16 tulang pergelangan
tangan
e)
10 tulang telapak tangan
f)
28 ruas tulang jari tangan[7]
2)
Rangka Anggota Gerak Bawah
a)
2 tulang paha (femur)
b)
2 tulang tempurung lutut (patella)
c)
2 tulang kering (tibia)
d) 2 tulang betis (fibula)
e)
14 tulang pergelangan kaki (tarsal)
f)
10 tulang telapak kaki (meta tarsal)
g)
28 ruas tulang jari kaki (phalanges)[8]
2.
Berdasarkan Bentuk Rangka
a.
Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Disebut
tulang pipa karena tulang jenis ini berbentuk seperti pipa dengan kedua
ujungnya yang bulat. Ujung tulangnya yang berbentuk bulat dan tersusun atas
tulang rawan disebut epifise. Sedangkan pada jenis ini bagian tengah
tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga disebut diafise. Di antara
epifise dan diafise terdapat bagian yang disebut metafise. Metafise tersusun
atas tulang rawan. Pada bagian metafise ini terdapat cakra epifise, yang
memiliki kemampuan memanjang.
Di
dalam rongga tulang pipa, terdapat bagian yang disebut sumsum tulang. Sumsum
tulang tersusun dari pembuluh darah dan pembuluh saraf. Tulang pipa memiliki
dua sumsum tulang yakni sumsum tulang merah dan kuning. Tempat sel-sel darah
dibentuk berada di dalam sumsum tulang merah. Adapun tempat pembentukan sel-sel
lemak terdapat pada sumsum tulang kuning. Saat kita masih bayi, hampir seluruh
tulang mengandung sumsum merah. Namun, saat mulai tumbuh, beberapa di antaranya
berubah menjadi sumsum tulang kuning. Selain sumsum, pada tulang pipa juga
terdapat bagian lainnya, misalnya bagian luar yang keras disebut cangkang.
Tulang pipa juga memiliki lapisan periostum yang menyelimuti seluruh tulang. Bagian
tubuh yang memiliki tulang pipa meliputi tulang paha, tulang hasta, tulang
lengan atas, tulang pengumpil, tulang betis, dan tulang kering.[9]
b.
Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk mirip kubus, pendek tak
beraturan, atau bulat. Adanya tulang ini memungkinkan goncangan yang keras
dapat diredam dan gerakan tulang yang bebas dapat dilakukan. Sebagai contoh,
tulang telapak kaki dan telapak tangan.
c.
Tulang Pipih
Tulang pipih bentuk
gepeng dan berupa lempengan lempengan lebar. Tulang pipih ini tersusun atas dua
lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Di antara
dua lapisan ini terdapat lapisan spongiosa yang dinamakan diploe. Peran tulang
pipih adalah melindungi bagian tubuh yang lunak
seperti otak, jantung, dan paru-paru. Contoh tulang pipih adalah tulang
tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.
d.
Tulang Tak Beraturan
Dari namanya saja kita tentu tahu, bila tulang ini memiliki bentuk tidak beraturan. Struktur tulang ini menunjukkan daya tahan yang besar terhadap tenaga tekan. Contohnya dapat kita temukan pada tulang rahang dan ruas tulang belakang.
Dari namanya saja kita tentu tahu, bila tulang ini memiliki bentuk tidak beraturan. Struktur tulang ini menunjukkan daya tahan yang besar terhadap tenaga tekan. Contohnya dapat kita temukan pada tulang rahang dan ruas tulang belakang.
e.
Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid adalah tulang-tulang
kecil yang biasanya terdapat diantaranya persendian tulang. Bentuk tulang ini
mirip seperti biji wijen. Tulang ini berfungsi untuk mengurangi pergeseran dan
perubahan arah dari tendo. Contohnya seperti: tulang tempurung lutut (os patella) yang merupakan tulang
sesamoid yang terbesar.
f.
Tulang Pneumatik
Tulang-tulang ini membentuk
rongga-rongga yang berisi udara dan dibatasi oleh membran mukosa. Contoh dari
tulang jenis ini misalnya adalah tulang-tulang pembentuk tengkorak.[10]
3.
Berdasarkan Tekstur Rangka
a.
Tulang Rawan(Kartilago)
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan atau
kondrosit dengan ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan
sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang rawan banyak terdapat pada
tulang anak kecil. Sedangkan
pada orang dewasa tulang rawan agak sedikit berkurang jumlahnya. Mengapa bila anak-anak
mengalami patah tulang, cepat menyambung kembali? Hal ini dikarenakan pada
anak-anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah
menyambung kembali. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras,
disebut osifikasi. Tulang rawan merupakan
jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit, dan matriks. Matriks
tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam bahan
dasar amorf. Sedangkan Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit
dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan
beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada,
sendi-sendi tulang, antar ruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.[11]
|
1)
Tulang Rawan Hialin
Tulang ini berwarna
putih sedikit kebiru-biruan dan mengandung serat-serat kolagen dan kondrosit. Tulang ini juga mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang
halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang
menempel ke tulang dada Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring,
trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping
hidung dan rangka janin.
2)
Tulang Rawan Elastis
Tulang ini mengandung
serabut-serabut elastis. Tulang
rawan elastis susunan sel dan
matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan serapat tulang
rawan hialin. Tulang ini dapat kita temukan pada daun telinga, tuba
eustachii (pada telinga) dan laring.
3)
Tulang Rawan Fibrosa
Tulang yang mengandung
banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat
kuat dan lebih kaku. Tulang
rawan fibrosa matriksnya tersusun
kasar dan tidak beraturan. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara
tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.[12]
b.
Tulang Keras (Osteon)
Tulang keras / Tulang
sejati dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Ruang antar sel tulang keras banyak
mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur
tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan kalsium fosfat ( Ca( PO4
)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran
havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur
kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Tulang keras (osteon) tersusun atas sel
tulang sejati (osteosit). Tulang pada vertebrata berfungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, melindungi organ-organ vital,
tempat melekatnya otot-otot, sebagai tempat pembentukan sel-sel darah, dan
sebagai alat gerak pasif. Berdasarkan
matriknya tulang keras dibedakan menjadi dua macam yakni tulang kompak dan
tulang spons. Tulang berfungsi membentuk tubuh karena sifat tulang yang
keras dan tidak dapat berubah bentuk. Contoh tulang yang berfungsi sebagai
pelindung organ vital adalah tengkorak yang berfungsi melindungi otak dan
tulang rusuk melindungi paru-paru dan jantung.[13]
B.
Hubungan antar Tulang
Seperti yang telah kita ketahui, rangka tubuh kita
tersusun dari 206 buah tulang. Tulang tersebut saling berhubungan satu sama
lainnya. Hubungan antara tulang disebut sendi. Jika hubungan antar tulang itu
tidak dapat digerakan, disebut sendi mati. Misalnya, antar tulang penyusun
tengkorak. Jika dapat digerakan kemungkinan kecil sekali, disebut sendi kejur
atau sendi kaku. Contohnya antara hubungan tulang rusuk dan tulang dada, yang
diantaranya terdapat tulang rawan. Sedangkan hubungan antar tulang yang dapat
digerakan dengan bebas disebut sendi gerak. Contohnya antara hubungan tulang
lengan dengan tulang bahu. Persendian di dalam tubuh
kita memiliki kurang lebih 70 sendi. Antara tulang dan sendi diliputi oleh
tulang rawan terdapat rongga sendi yang berisi cairan atau pelumas yang disebut
minyak sendi atau minyak sinovial.[14]
Secara lebih jelas, sendi dapat diartikan sebagai tempat
perhubungan antara dua tulang yang menyebabkan tulang dapat digerakkan,
dibelokkan, dilipat, ditekuk dan diputar. Tanpa adanya sendi, sangat mustahil
tulang sebagai struktur jaringan yang keras akan dapat dibelokkan tanpa resiko
patah. Namun, perlu diketahui tidak semua sendi memiliki sifat gerak yang sama.
1.
Jumlah Sendi
Jumlah sendi dalam tubuh manusia yaitu 360 keseluruhannya, seperti yang
telah disabdakan Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Muslim no.1675, Sesuai
dengan hadist tersebut, Dr. Hamid Ahmad Hamid menyebutkan dalam bukunya yang
berjudul Rihlah Al-Imam fi Jism Al-Insan secara rinci jumlah sendi tersebut,
yaitu:
a.
Tulang
Belakang memiliki 147 sendi :
1)
25
Sendi antartulang belakang
2)
72
Sendi Antara tulang belakang dan tulang rusuk
3)
50
sendi antara tulang belakang pada jalan makanan samping
b.
Tulang
Dada Memiliki 24 sendi :
1)
2 Sendi
antara tulang dada dan rongga dada
2)
18
Sendi antara tulang dada dan kepala
3)
2 Sendi
antara tulang selangka dan belikat
4)
2 sendi
antara belikat dan tulang batang dada
c.
Bagian
Atas Tubuh memiliki 86 Sendi :
1)
2 Sendi
antara tulang bahu
2)
6 sendi
antara tulang siku
3)
8 sendi
antara tulang pergelangan tangan
4)
70
sendi antara tulang-tulang tangan
d.
Bagian
Bawah Tubuh memiliki 92 Sendi :
1)
2 sendi
tulang paha
2)
6 sendi
antara tulang-tulang dua lutut
3)
6 sendi
antara pergelangan kaki
4)
74
sendi antara tulang-tulang telapak kaki
5)
4 sendi
antara tulang lutut
e.
Daerah
sekitar perut, memiliki 11 sendi :
1)
4 Sendi
antara tulang ekor
2)
6 Sendi
antara tulang pinggul
3)
1 sendi
antara sambungan tulang kemaluan[15]
2.
Komponen Pembentuk Sendi
a.
Ligamen
Berfungsi
untuk menghubungkan bagian luar ujung tulang agar menyatu dengan sendi, dan
menjaga agar tidak terjadinya perubahan lokasi sendi dan tulang ketika
bergerak.
b.
Kapsul Sendi
Berfungsi untuk
menghubungkan dua tulang pada sendi tersebut, merupakan bagian berserabut yang
melapisi sendi dan memiliki rongga di dalamnya.
c.
Tulang Rawan Hialin
Bagian yang melapisi kedua
ujung tulang, berfungsi untuk menjaga tulang dari benturan atau gesekan saat
terjadinya pergerakan.
d.
Cairan Sinovial
Yaitu cairan pelumas yang
terdapat pada ruang sendi.[16]
3.
Macam-macam Sendi
Berdasarkan sifat dan fungsinya sendi terbagi
ke dalam beberapa macam diantaranya:
a.
Sendi
Mati (sinatrosis)
Yaitu
persendian yang tidak dapat digerakkan, biasanya tulang-tulang pada persendian.
Sinartosis dipersatukan oleh serabut jaringan ikat atau tulang rawan hialin.
Sendi mati dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
1)
Tipe Sinifobris
Adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh
jaringan ikat serabut padat. Misalnya pada tulang tengkorak.
2)
Tipe Sinkondris
Adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh
kartilago hialin. Misalnya hubungan diafisis dan epifisis pada tulang dewasa.
3)
Tipe Sindesmosis
Adalah tipe sendi yang memungkinkan
suatu gerakan dalam batas tertentu. Tulang-tulang ini dihubungkan oleh jaringan
penyambung. Contoh: Tibiafi-bularis inferior.[17]
b.
Sendi
Kaku (amfiatrosis)
Yaitu persendian yang hanya memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan (sendi gerakan terbatas). Amfiartrosis dibagi menjadi dua
macam, yaitu sinkondrosis dan sindesmosis.
Sinkondrosis ialah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Contoh
sinkondrosis pada pelekatan tulang dada dan tulang iga. Sedangkan, sindesmosis
ialah persendian yang dihubungkan oleh jaringan penyambung. Contohnya
sendi antar tulang rusuk.
c.
Sendi
Gerak (diatrosis)
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
ke satu arah, dua arah, maupun ke segala arah. Sendi ini memiliki beberapa
ciri seperti:
1)
Permukaan
sendi dilapisi selaput jaringan ikat fibrous yang tipis dan menyerabut.
2)
Bagian
dalam kapsul dibatasi oleh selaput sendi, yaitu selaput penghahasil cairan
synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.
3)
Kapsul
fibrousnya diperkuat dengan adanya ligament, namun ada juga yang tidak.
4)
Biasanya
terdapat bantalan kartilago serabut di dalam kapsulnya.
Contohnya adalah sendi pada
lutut (satu arah), ruas telapak tangan (dua arah), sendi bahu (ke segala arah).
Berdasarkan macam
geraknya sendi, gerak dapat kita bedakan lagi menjadi:
1)
Sendi
Putar
Sendi putar adalah sendi diartrosis yang salah satu ujung
tulangnya dapat mengitari ujung tulang lainnya. Arah gerakannya memungkinkan
untuk berotasi pada satu poros. Contoh sendi putar misalnya terdapat pada sendi
antara tulang atlas dan tulang tengkorak, serta sendi antara tulang hasta dan
tulang pengumpil.
2)
Sendi
Engsel
Sendi engsel adalah sendi
diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berporos satu dan membentuk engsel. Arah
gerakannya hanya satu, yaitu seperti gerakan engsel pintu. Contoh sendi engsel
misalnya terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas jari.
3)
Sendi
Peluru
Sendi peluru adalah sendi
diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berbentuk bongkol dan lekuk. Dengan
bentuknya ini gerakan bebas ke semua arah bisa dilakukan karena poros yang
terbentuk berjumlah tiga. Contoh sendi peluru misalnya terdapat pada sendi
antara tulang lengan atas dan tulang gelang bahu serta pada tulang paha dan tulang
gelang panggul.
4)
Sendi
Pelana
Sendi pelana adalah sendi
diartrosis yang ujung-ujung tulangnya bertaut dan berbentuk pelana. Macam sendi
ini memiliki 2 poros berporos dua sehingga dapat bergerak bebas, persis seperti
gerakan orang yang sedang berkuda. Contoh sendi pelana misalnya terdapat pada
sendi antara tulang pergelangan tangan tulang dengan tulang telapak tangan atau
sendi antara tulang telapak tangan dengan ruas jari.
5)
Sendi Kondiloid
atau Elipsoid
Sendi kondiloid adalah sendi
diartrosis yang ujung-ujung tulangnya memungkinkan gerakan ke kanan dan ke
kiri, ke depan dan ke belakang. Salah satu ujung tulang pada jenis persendian
ini berbentuk oval dan masuk ke dalam ujung tulang lain. Contoh sendi kondiloid
misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan dan tulang
pengumpil.
6) Sendi Luncur
Sendi luncur adalah sendi
diartrosis yang ujung-ujung tulangnya agak rata. Sendi luncur tidak mempunyai
poros sehingga hanya dapat melakukan gerakan menggeser. Contoh sendi luncur
misalnya terdapat pada sendi antara antar tulang pergelangan tangan, tulang
selangka, tulang pergelangan kaki, dan tulang belikat.[18]
C.
Fungsi Kerangka Manusia
1.
Menguatkan
dan Menegakkan Bentuk Tubuh
Tanpa
adanya rangka atau tulang-tulang yang tersususun secara teratur, tubuh kita
tidak akan bisa berdiri. Misalnya saja rangka kaki dan telapak kaki yang ada
pada tubuh kita membuat kita bisa berdiri tegak dan berjalan kesana kemari.
2.
Menentukan
Bentuk Tubuh
Tanpa
adanya rangka tubuh kita hanyalah tumpukan daging tanpa bentuk. Bentuk rangka
ini membuat satu orang dan orang lainnya terlihat berbeda.
3.
Tempat
Melekatnya Otot
Tanpa
rangka otot-otot tidak akan dapat melekat. Rangka dan otot bekerja sama dalam
melakukan gerakan. Tanpa otot juga rangka tidak akan bisa digerakkan, oleh
sebab itu keduanya saling melengkapi.
4.
Melindungi
Bagian Tubuh yang Penting
Tulang
adalah bagian tubuh yang keras, oleh sebab itu dia mampu melindungi organ tubuh
kita yang rapuh dan rentan terluka.[19]
D. Pengaruh Sikap Tubuh terhadap Pertumbuhan
Kerangka Manusia
Tanpa kita sadari, kebiasaan buruk kita sehari-hari ketika melakukan
suatu aktivitas dapat merusak pertumbuhan kerangka atau tulang kita. Entah itu
cara duduk kita yang salah ketika belajar, maupun sikap tubuh kita yang salah
ketika berjalan, berlari atau berdiri kesemuanya itu dapat menyebabkan gangguan
pada tulang belakang. Beberapa gangguan pada tulang belakang yang dapat timbul
karena sikap tubuh kita yang buruk diantaranya adalah:
1.
Skoliosis
Yaitu tulang belakang membengkok ke kiri atau ke kanan.
Penyebabnya adalah sering membawa beban yang terlalu berat pada salah satu sisi
anggota gerak atau pada bahu.
2.
Kifosis
Yaitu tulang belakang membengkok ke belakang. Penyebabnya
adalah kebiasaan duduk membungkuk atau sering membawa beban yang terlalu berat
di punggung.
3.
Lordosis
Yaitu tulang belakang membengkok ke depan. Penyebabnya mungkin karena
terjatuh saat masih kecil atau duduk terlalu condong ke depan. Untuk
menghindari akibat buruk dari sikap tubuh yang salah, maka kamu harus
membiasakan sikap tubuh yang benar. Misalnya, punggung selalu dalam posisi
tegak ketika duduk, berdiri, atau ketika mengangkat beban. Tekuklah lutut
jangan menekuk punggung. Saat membawa beban, seimbangkan antara beban sebelah
kiri dan kanan.[20]
E. Penyakit
yang dapat Merusak Rangka
Pada proses pertumbuhannya,
terkadang tulang mengalami gangguan atau hambatan. Penyakit yang dapat
menghambat pertumbuhan dan merusak rangka diantaranya:
1.
Polio
Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga
lama-kelamaan tulangnya akan mengecil. Penyakit polio dapat dicegah dengan
pemberian vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada
saat anak berusia di bawah lima tahun.
2.
Rakitis
Rakitis merupakan suatu penyakit yang
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Penyakit ini timbul karena
penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita
penyakit rakitis memiliki tulang kaki yang lemah dan biasanya berbentuk X atau
O karena tidak dapat menahan berat tubuh.
3.
Osteoporosis
Osteoporosis atau
tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak atau
patah. Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan.
Penyebab osteoporosis adalah tubuh kekurangan zat kapur (kalsium). Untuk
mencegak osteoporosis, kamu perlu mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin
D dan kalsium seperti ikan dan susu.
4.
Rematik
Rematik merupakan penyakit yang menyebabkan rasa nyeri
pada persendian. Persendian yang biasa terkena adalah persendian kaki, tangan,
dan siku. Rasa nyeri kadang disertai pembengkakan pada sendi. Apabila tidak
segera mendapat penanganan, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi yang
berbahaya, misalnya jantung.[21]
F.
Pemeliharaan Rangka
Rangka merupakan aset tubuh yang harus di jaga dan di rawat
sampai tua. Sebab rangka ini merupakan pondasi tubuh anda berdiri, bergerak,
dan melakukan aktivitas. Dari mulai anda lahir, sampai tua nanti, rangka inilah
yang akan menopang tubuh anda. pada tahap usia awal, seperti satu tahun dan
sampai setelahnya, tulang masih dalam masa perkembangan dan penguatan.
Sedangkan pada usia tua, massa tulang sudah tidak lagi baik dan kuat. Beberapa
sel akan mulai berkurang. Ada beberapa bagian dari tulang kita yang dapat
menimbulkan akibat yang fatal jika kita kurang berhati-hati dalam menjaganya,
diantaranya:
1.
Tulang Tengkorak
Merupakan bagian yang paling krusial, sebab menjaga
bagian tubuh yang paling penting. Yakni bagian bagian otak yang
berguna untuk mengontrol semua pergerakan tubuh. Selain itu juga ada bagian
alat indra, misalnya alat penglihatan (mata), alat pembau (hidung), alat
penciuman (hidung), serta alat perasa (lidah).
2.
Tulang Ruas-ruas Leher
Merupakan tulang yang melindungi bagian leher tempat urat
nadi. Bagian ini sangat krusial pula, sebab jika sampai terkeba gesekan yang
mampu merobek pembuluh darah, orang tersebut tidak mampu bertahan lama. selain
itu bagian tulang ruas leher ini juga menjaga keberadaan kerongkongan dan
tenggorokan.
3.
Tulang Dada
Selain otak, bagian yang penting dan perlu di jaga adalah
organ yang ada di dalam tulang dada. Terdapat jantung dan paru paru yang
merupakan oknum paling penting dalam proses pernafasan dan alat alat pernafasan lainnya.
Selain itu, juga terdapat saluran pencernaan yang berguna untuk memproses
makanan yang masuk ke dalam perut. Kemudian hasilnya di gunakan untuk
beraktivitas.
4. Tulang
Pinggul
Merupakan tulang yang berada di bagian bawah
perut. Fungsinya untuk menjaga organ yang berperan dalam proses pencernaan.
Selain itu juga terdapat organ organ yang berguna dalam proses reproduksi.
Bagian ini penting dalam pembuatan keturunan.[22]
Adapun
beberapa hal yang musti kita lakukan untuk memelihara rangka kita agar tetap
sehat diantaranya adalah sebagai berikut:
a.
Duduk dengan sikap yang baik
Sikap
duduk yang baik adalah dengan duduk yang sedikit menyender pada kursi. Tegap
dan lurus, letak bahu ke arah belakang. Kita tidak boleh condong ke kanan atau
ke kiri. Juga tidak baik untuk terlalu maju ke depan atau pun menyender ke
belakang. Hal ini jika di biasakan bisa membuat tulang kita bengkok. Usahakan
paha untuk menempel pada wilayah kursi dan bagian pinggang menyentuh sandaran
belakang kursi.
b.
Berdiri dengan baik dan lurus
Jangan
biasakan untuk berdiri dengan posisi lurus dan baik. Tidak hanya menyandar pada
satu kaki saja, dan kaki yang lain di tekuk. Hal ini jika dibiasakan akan
menyebabkan gangguan pada lutut yang sering jadi tumpuan tersebut. Karena berat
tubuh itu tidak bisa di topang hanya dengan satu kaki. Maka berdirilah dengan
baik, bahu tegap, dan lurus. Ini bisa menjadi latihan untuk tulang anda agar
tumbuh lurus.
c.
Mengangkat beban semaksimalnya
Kadang
kala, banyak orang memaksakan diri mengangkat beban lebih berat dari
kesanggupannya. Hal ini bisa membuat tulang yang membawa beban terlalu berat
tersebut lelah. Bahkan jika sudah parah bisa sampai patah. Jika memang berat,
maka angkatlah menggunakan bahu kanan mu. Kemudian beralih pada bahu kiri jika
sudah lelah. Cara ini bisa meminimalisir kelelahan pada punggung. Bisa saja
dengan mengangkat beban sesuai dengan kemampuan tubuh. Jika memang belum
selesai, bisa di ulangi lagi.
d.
Biasakan aktivitas ‘berjemur’ kala pagi
Matahari
pagi yang menyinari bumi memiliki zat yang bisa membantu produksi vitamin D.
itulah mengapa anak kecil, atau bayi yang masih berusia beberapa bulan setelah
mandi di ajak keluar panas panas untuk mencari vitamin D tersebut. Kelebihan
dari vitamin D ini adalah membantu dalam penguatan tulang dan merupakan faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Maka bisa
disimpulkan bahwa dengan berada di bawah terik matahari pada pukul 7 sampai 9
pagi menjadi salah satu trik merawat tulang kita untuk masa tua nanti.
e.
Berolahraga secara rutin
Salah
satu cara mutlak yang bisa kita lakukan untuk benar benar membuat tulang kita
sehat adalah dengan rutin melakukan olah raga. Hal ini bisa menjadikan tulang
anda terbiasa dengan hal-hal berat. Aktivitas olahraga ini juga mampu berguna
untuk meningkatkan kecepatan penyerapan kalsium atau makanan tulang. Olahraga
teratur juga mengurangi resiko terkena penyakit tulang dan dapat menjaga bagian bagian ginjal yang
merupakan salah satu organ penting untuk membantu kesehatan tubuh saat usia
dewasa nanti.
f.
Makan makanan bergizi
Dalam
rangka penguatan dan pemeliharaan tulang, tidak hanya menggunakan peran vitamin
D, namun juga menggunakan makanan yang mengandung nutrisi lain. Misalnya
kalsium dan mineral. Kedua zat ini terdapat pada bahan makanan yang sehat,
seperti pada sayur mayur, air putih, dan buah buahan. Maka biasakanlah makan
makanan tersebut agar gizi kita terpenuhi secara optimal. Beberapa makanan yang
mengandung gizi tinggi ini adalah susu, keju, telur, yoghurt, ikan, kedelai,
bayam, brokoli, buah buahan, dan lain sebagainya.[23]
G.
Hubungan Ayat Al-qur’an dengan Rangka
1.
Al-Mukminun Ayat 12-14
Artinya: “Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah”.
Artinya: “Kemudian
Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh
(rahim)”.
Artinya: “Kemudian
air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah pencipta yang paling baik”.
Dari
ketiga ayat diatas dapat kita pahami bahwa Allah swt. menciptakan manusia dari
saripati tanah. artinya Allah swt. menciptakan manusia berasal dari seorang
laki-laki dan perempuan, keduanya mengonsumsi makanan yang berasal dari
tumbuhan dan hewan yang juga memperoleh makanan dari tanah. Sari pati makanan
yang dimakan oleh kedua orang tua kita mejadi sperma dan sel telur. Dari proses
pembuahan menjadi segumpal darah dan yang selanjutnya menjadi segumpal daging
hingga tulang belulang yang dibungkus daging. Sesudah itu, Allah menciptakan
anggota-anggota badan dan menyusun menjadi makhluk yang berbentuk seorang bayi
manusia. Air mani yang berasal dari saripati tanah, juga mengandung makna bahwa
manusia pada akhirnnya akan kembali pada tempatnya semula, yaitu tanah. Tanah
yang dimaksud adalah liang lahat. Artinya manusia berasal dari tanah, dan akan
kembali tinggal menyatu dengan tanah.[24]
2.
At-Tin Ayat 4
Artinya:
“Sesungguhnya
telah Kami ciptakan manusia itu atas sebaik-baik pendirian”.
Ayat ini mengandung artian bahwasanya
di antara makhluk Allah di atas permukaan bumi ini, manusialah yang diciptakan
oleh Allah dalam sebaik-baik bentuk yakni bentuk lahir dan bentuk batin. Bentuk
tubuh dan bentuk nyawa. Bentuk tubuhnya melebihi keindahan bentuk tubuh hewan
yang lain. tentang ukuran dirinya, tentang manis air-mukanya, sehingga dinamai
basyar, artinya wajah yang mengandung gembira, sangat berbeda dengan binatang
yang lain. Dan manusia diberi pula akal, bukan semata-mata nafasnya yang turun
naik. Maka dengan perseimbangan sebaik-baik tubuh dan pedoman pada akalnya itu
dapatlah dia hidup di permukaan bumi ini menjadi pengatur. Kemudian Tuhan pun
mengutus pula Rasul-rasul untuk membawakan petunjuk tentang bagaimana caranya menjalani
hidup ini agar para umat manusia bisa selamat.[25]
3.
Al-Infithaar Ayat 7-8
Artinya: “Yang
telah menjadikan kamu, lalu menyempurnakan kejadian kamu, lalu menjadikan kamu
seimbang”.
Artinya: “Pada
bentuk apapun yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu”.
Kedua
ayat diatas mengandung maksud bahwa susunan tubuh manusia itu benar-benar
seimbang, bagaimana Allah menciptakan mata hidung mulut telinga dan rambut pada
posisi yang memang diperlukan oleh manusia. Allah menjadikan mulut satu dan
telinga dua. Tangan yang berjumlah dua, kemudian diujungnya diberi jari-jari
yang berjumlah sepuluh serta kedua kaki yang terletak di bawah. Dan Allah
jugalah yang menciptakan manusia dalam bentuk yang beragam dan berbeda-beda.
Sebagian dari mereka ada yang mempunyai postur yang tinggi, sebagian lainnya
mempunyai postur pendek, ada yang berkulit putih dan ada yang berkulit hitam,
ada yang tampan dan rupawan, ada juga yang biasa. Ada yang gendut dan ada yang
kurus. Semua itu adalah kehendak Allah Yang Mencipta makhluq-makhluq-Nya
dalam bentuk yang berbeda-beda untuk suatu hikmah dalam kehidupan ini.[26]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Struktur
kerangka manusia dapat dilihat dari beberapa sudut pandang diantaranya
berdasarkan bagian-bagiannya, berdasarkan bentuknya, dan berdasarkan
teksturnya.
2.
Hubungan
antar tulang biasa disebut dengan sendi. Hubungan ini memungkinkan tulang kita
untuk melakukan gerakan. Adapaun jenis sendi secara umum ada tiga yakni sendi
mati, sendi kaku, dan sendi gerak.
3.
Fungsi
rangka tubuh manusia secara umum ada empat macam yakni untuk menguatkan dan
menegakkan bentuk tubuh, menentukan bentuk tubuh, tempat melekatnya otot, dan
melindungi bagian tubuh yang penting.
4. Sikap
tubuh kita sehari-hari dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tulang.
Oleh sebab itu dalam beraktivitas kita harus menjaga posisi tubuh dengan benar.
Tujuannya tak lain adalah agar kita tidak terserang kelainan tulang seperti
kifosis, lordosis, dan skoliosis yang dapat menghambat pertumbuhan tulang kita.
5. Ada
banyak penyakit yang dapat menyerang kesehatan tulang kita diantaranya rematik,
osteoporosis, polio, dan rakitis.
6. Agar
kesehatan tulang kita tetap terjaga ada beberapa hal yang musti kita lakukan
diantaranya adalah melakukan olahraga secara rutin, makan makanan bergizi, dan
menjaga sikap tubuh kita dalam beraktivitas.
7. Di
al-qur’an sendiri sudah diterangkan bahwasanya manusia itu memiliki rangka yang
banyak fungsinya. Rangka itu pemberian dari Allah yang patut kita syukuri.
B. Saran
1. Untuk calon pendidik hendaknya
harus mengetahui, memahami, serta mendalami lebih jauh pengetahuan tentang
rangka manusia, fungsi dan pemeliharaannya, agar menjadi acuan bekal
pengetahuan untuk disampaikan kepada peserta didik. Sedangkan bagi pembaca, sebaiknya
kita lebih memahami
betapa pentingnya rangka bagi manusia sehingga pemberian dari Allah ini patut kita syukuri.
2.
Untuk
penyusunan makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dari berbagai pihak demi lebih baiknya penyusunan
makalah selanjutnya
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahannya. Al-Infithaar ayat 7-8.
Al-Qur’an dan terjemahannya. Al-Mu’minun ayat 12-14.
Al-Qur’an dan terjemahannya. At-Tin ayat 4.
Chasanah,
Risdiyani dan Rohana Kusumawati. 2012. Detik-detik
UN IPA. Klaten: Intan Pariwara.
Irianti,
K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia. Jakarta: Yrama Widya.
Pratiwi,
D.A. 2006. Biologi. Jakarta:
Erlangga.
Prawihartono,
Slamet. 2005. Biologi 2. Jakarta:
Bumi Aksara.
Priadi,
Arif. 2010. Biologi 1. Jakarta:
Yudistira.
Priono
dan Titik Sayekti. 2010. Ilmu Pengetahuan
Alam Kelas IV SD. Jakarta: Grahadi.
Saputra,
Yohanes. 2012. Sistem Tulang dan Rangka
pada Manusia. Jakarta: Grasindo.
Soetarno.
1999. RPAL. Semarang: Aneka Ilmu.
Suhartanti,
Dwi dan Susantiningsih. 2010. Ilmu
Pengetahuan Alam. Jakarta: Mentari Pustaka.
Susilowati,
Endang dan Wiyanto. 2010. Ilmu
Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Mitra Media.
Syamsuri,
Istamar. 2007. IPA Biologi. Malang:
Erlangga.
Tim
Penyusun LKS. 2016. Maesto.
Sukoharjo: Hasan Pratama.
Tim
Penyusun LKS. 2016. Taleniha Biologi.
Surakarta: Putra Nugraha.
[1]
K. Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh
Manusia, (Jakarta: Yrama Widya, 2004), hal. 29.
[2] K. Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia…, hal. 32.
[3] K. Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia,…
[4] D. A. Pratiwi, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2006), hal.
36.
[5] Ibid…, hal. 38.
[6] Yohanes Saputra, Sistem Tulang dan Rangka pada Manusia,
(Jakarta: Grasindo, 2012), hal. 26.
[7] Ibid…, hal. 29.
[12] Arif Priadi, Biologi 1, (Jakarta: Yudistira, 2010),
hal. 107.
[13] Soetarno, RPAL, (Semarang: Aneka Ilmu, 1999), hal. 24.
[14] Ibid…, hal. 25.
[15] Risdiyani Chasanah dan Rohana
Kusumawati, Detik-detik UN IPA,
(Klaten: Intan Pariwara, 2012), hal. 47.
[16] Ibid…, hal. 49.
[17] Istamar Syamsuri, IPA Biologi, (Malang: Erlangga, 2007),
hal. 41.
[18] Risdiyani Chasanah dan Rohana Kusumawati,
Detik-detik UN IPA…, hal. 52.
[22] Priyono dan Titik Sayekti, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD,
(Jakarta: Grahadi, 2010), hal. 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar