PERKEMBANGAN
KURIKULUM IPS DI INDONESIA
REVIEW
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu
Pengetahuan Sosial MI/SD
Yang
dibina oleh Drs. H. Jani, MM, M.Pd.
Disusun
Oleh:
Kelompok
3
1.
Risma Nur Izzati (17205153002)
2.
Vivi Kurnia
Sari (17205153016)
3.
Yolanda Murti
Ningrum (17205153028)
4.
Ana Nur
Khumairoh (17205153036)
5.
Whenitiya
Nofariyani (17205153042)
6.
Hamiyatus
Sariroh (17205153048)
7.
Okta Vinanda
.K. (17205153049)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
September 2016
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
September 2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua. Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita akan selalu
mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya penulis dapat
menyusun review ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD yang berjudul REVIEW
PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS DI INDONESIA.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini
tidak mungkin terlaksana dengan baik.Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1.
Dr. Mafthukin,
M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung ini,
2.
Drs. H. Jani, M.M.,
M.Pd. selaku Dosen pengampu
mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD yang telah
membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar mempunyai pemahaman yang
benar mengenai mata kuliah ini,
3.
Semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
review ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
membuahkan ilmu yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.
Tulungagung, 25 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
HASIL DISKUSI KELOMPOK 4................................................................. 1
HASIL DISKUSI KELOMPOK 5................................................................. 8
HASIL DISKUSI KELOMPOK 6................................................................. 14
HASIL REVIEW............................................................................................. 20
HASIL DISKUSI KELOMPOK 4
A. Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 1964
Pokok-pokok
pikiran yang menjadi ciri pendidikan 1964 ialah pemerintah mempunyai keinginan
agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD.
Sehingga pembelajaran dipusatkan pada program pancawarahana menjadi pembinaan
jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Dalam struktur
kurikulum tahun 1964 dikenal adanya dua kelompok mata pelajaran yakni kelompok
dasar dan kelompok cipta. Kelompok dasar merupakan kelompok yang terdiri atas
sejumlah mata pelajaran yang dianggap paling dominan dalam mengembangkan
kepribadian siswa dan siswi. Mata pelajaran kelompok dasar terdiri dari Sejarah
Indonesia dan Geografi Indonesia. Kelompok cipta merupakan kelompok mata
pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat di luar wilayah Indonesia.
Mata pelajaran kelompok cipta ini terdiri atas Sejarah Dunia dan Geografi
Dunia.
B. Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 1968
Sejak berlakunya
kurikulum 1964 sampai kurikulum 1968, program pengajaran ilmu-ilmu sosial masih
menggunakan cara-cara (pendekatan) tradisional ilmu sosial seperti sejarah dan
geografi (ilmu bumi). Dan ekonomi masih disajikan secara terpisah. Terkait
dengan pengembangan kurikulum IPS.
Dalam kurikulum
1968 untuk pendidikan dasar dan menengah, pendidikan ilmu sosial masih tetap diwakili
oleh pendidikan sejarah, geografi dan ekonomi. Perubahan nama dari kurikulum
sebelumnya adalah nama mata pelajaran Civics pada kurikulum 1964 diubah menjadi
Kewarganegaraan. Beberapa waktu kemudian diubah menjadi Pendidikan Moral
Pancasila dan terakhir disebut dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
(PPKn). Kerikulum 1968 tidak berubah dari kurikulum sebelumnya. Pendidikan
Sejarah Indonesia dan Geografi Indonesia masih dalam mata pelajaran kelompok
dasar, sedangkan ilmu sosial yang lain masuk dalam kelompok cipta atau khusus.
C. Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 1975
1.
Kurikulum
1975 unsur pendidikan kewarganegaraan dalam IPS dipisahkan dari IPS dan
dijadikan bidang studi tersendiri dengan nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP).
Sedangkan bidang studi IPS ini diajarkan mulai dari kelas 3 SD, hal ini
dilaksanakan agar materi tidak memberatkan anak kelas 1 dan 2 dan agar jumlah
bidang studi di kelas 1 dan 2 tidak terlalu banyak. Materi pelajaran IPS untuk
SD ditunjang geografi dan kependudukan, sejarah, dan ekonomi koperasi.
2.
Menggunakan
pendidikan spiral yakni materi yang diberikan dimulai dari yang sempit ke yang
luas, semakin lama semakin mendalam.
3.
Model
pengembangan ke 1975 jadi lebih jelas, baik dari segi tujuan maupun
pendekatannya.
4.
Kurikulum
tahun 1975 dinyatakan bahwa IPS adalah panduan sejumlah mata pelajaran ilmu
sosial. Dari batasan pengertian IPS, tampak bahwa definisi IPS yang digunakan pada
kurikulum tahun 1975 sedikit berbeda dengan kurikulum sebelumnya dalam definisi
itu.
5.
Dikatakan
bukan panduan dari sejumlah mata pelajaran ilmu sosial tapi sejumlah mata
pelajaran sosial, yang dimaksudkan disini sebagai mata pelajaran sosial adalah
disiplin ilmu sosial untuk jenjang dasar.
6.
Sejarah
aetempat (lokal) tetap berada dalam IPS, namun sejarah nasional menjadi sub studi
tersendiri mulai kelas IV SD meskipun tetap berada dalam kelompok bidang studi
IPS.
7.
Proses
belajar mengajar menganut pada prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
8.
Kurikulum
1975 khusus Sejarah Nasional menggunakan pendekatan perioodesasi yaitu
penyampaian pelajaran dimulai dari zaman kuno dengan sejarah kontemporer masa
sekarang.
9.
Menggunakan
pendekatan spiral.
10.
Ruang
lingkup materi untuk jenjang SD adalah geografi, kependudukan, sejarah, dan
ekonomi koperasi. Sedangkan untuk jenjang SMP adalah geografi, kependudukan,
sejarah, antropologi, budaya, ekonomi, dan koperasi, serta buku dan hitung
dagang.
D. Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum 1994
1.
Sekolah Dasar (SD)
Merupakan mata pelajaran yang mempelajari
linggkungan sosial. Diantaranya:
a.
Mencakup
pengetahuan sosial, lingkungan sosial (sosiologi, antropologi), ilmu bumi
(geografi), ekonomi, dan pemerintahan.
b.
Sejarah
(sejarah lokal, kerajaan di Indonesia, tokoh, dan peristiwa, bangunan sejarah dan
lain-lain)
Karakteristiknya
untuk tingkat SD menggunakan pendekatan pengajaran yang terpadu (integrated).
2.
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Mempelajari berbagai kenyataan sosial
dalam kehidupan dimana kajiannya mencakup geografi, ekonomi, dan sejarah.
Karakteristiknya dalam jenjang ini pendekatan pengajaran yang digunakan
bersifat terpisah (separated discipirnary
approach).
3.
Sekolah Menengah Umum (SMU)
Terdapat program pengajaran umum dan
khusus. Umum untuk kelas 1 dan 2, sedangkan khusus untuk kelas 3. Pengajaran
khusus diarahkan untuk mempersiapkan siswa ke jenjang Perguruan Tinggi.
Karakteristiknya Dalam jenjang ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
terpisah. Lingkup pelajaran berupa ekonomi, sosiologi, sejarah, geografi,
pendekatan antropologi, dan politik.
Kurikulum 1994 mulai digunakan tahun 1994. Untuk
jenjang SMP dan SMA beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata
pelajaran dan banyaknya bab/materi dalam setiap substansi pelajaran. Pada
kurikulum ini juga muncul kajian kurikulum yang menggantikan mata pelajaran PMP
menjadi PPKn. Metode pengajaran mengacu pada cara belajar siswa aktif.
E. Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 1984
Kurikulum 1984
merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Disiplin ilmu yang dimasukkan
dalam mata pelajaran IPS pada jenjang MTs/SMP menjadi lebih luas yaitu
sosiologi, antropologi, hukum, dan politik. Disiplin ilmu tersebut dijadikan
sebagai materi baru dalam pembelajaran IPS. IPS untuk jenjang pendidikan
menengah diwakili oleh mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi,
antropologi-sosiologi, dan tata negara. Setiap disiplin ilmu tersebut merupakan
mata pelajaran yang berdiri sendiri. Dengan demikian tiap-tiap disiplin ilmu
memiliki GBPP yang berbeda yang secara fisik terpisah dan isinya tidak
berhubungan.
Selain itu, mata
pelajaran ilmu-ilmu sosial tersebut berbeda dalam status kurikulum mereka. Ada
yang dimasukkan ke dalam kelompok program inti dan ada yang dimasukkan ke dalam
program pilihan. Program inti adalah program yang diberikan kepada semua siswa
dan siswi, sedangkan program pilihan hanya diberikan kepada kelas atau jurusan
tertentu.
F. Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 2004
Pada kurikulum
2004 nama IPS berubah menjadi Pengetahuan Sosial (PS) dengan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK). Kurikulum ini menekankan kemampuan kompetensi yang harus
dikuasai siswa setelah proses pembelajaran IPS, ada dua macam kompetensi yang
harus dikuasai diantaranya:
a.
Kompetensi Umum
Dalam pembelajaran IPS ada 2 macam yaitu
kompetensi ilmu sosial dan kompetensi jenjang.
b.
Kompetensi Dasar
Merupakan kompetensi yang menandai yang
harus dimiliki siswa atas pengetahuan, keterampilan dan sikap mengenal materi
pokok dalam pengajaran IPS.
Dalam KBK
pelajaran PS disatukan dengan pengajaran PKn, sehingga berubah nama menjadi
“Pkn dan Pengetahuan Sosial” atau PKPS. Adapun karakteristik dari kurikulum
2004 ini diantaranya:
a.
Kurikulum
2004 untuk PS memuat materi PS dan PKn.
b.
PS
disatukan dengan PKn dipelajari siswa di kelas 1-4 SD/MI.
c.
PS,
sejarah, dan PKn masuk ke dalam mata pelajaran IPS diajarkan mulai kelas 1-6
SD/MI.
d.
Merupakan
korelasi berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, sejarah,
ekonomi dan koperasi, geografi dan politik kenegaraan, dan lain sebagainya.
e.
Dari
strategi belajar mengajar sampai pelaksanaan, memberikan keluasan kepada guru
agar mau dan mampu menentukan sendiri sesuai kebutuhan dan kondisi yang
dihadapi.
G. Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 2006
Dalam kurikulum ini
lingkup materinya hampir sama dengan kurikulum sebelumnya. Bentuk penilaiannya
juga harus sama. Pada kurikulum ini peserta didik diharuskan kritis, kreatif,
dan mampu memecahkan masalah. Siswa diberi presentasi 70% dan guru presentasi
30%.
Aspek ilmu sosial
yang dipelajari dalam kurikulum ini adalah sistem sosial dan budaya seperti
perubahan sosial budaya, interaksi sosial, sosialisasi, kebudayaan, dan lain
lain. Sedangkan ekonomi meliputi perkoperasian, kewirausahaan, berekonomi, dan
lain-lain. Adapun karakteristik dari kurikulum tahun 2006 ini adalah sebagai
berikut:
a.
Pada
kurikulum 2004 dinamakan PS yang sudah terintegrasi dengan bidang studi
PPKn/PKPS, sedangkan dalam kurikulum 2006 dinamakan mata pelajaran IPS (kembali
ke kurikulum 1994).
b.
Kurikulum
2006 merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing sekolah.
c.
Sekolah
atau guru mempunyai keluasan penuh untuk menjabarkan kompetensi menjadi
beberapa indikator.
d.
Lebih
menuntut kreatifitas sekolah atau guru untuk menyusun model pendidikan yang
sesuai dengan kondisi lokal.
e.
Kurikulum
2006 bersifat seperti rambu-rambu untuk menentukan materi kemudian pendalaman
dan peluasan materi sepenuhnyaditentukan oleh guru.
H. Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 2013
1.
Ruang Lingkup
Pada kompetensi K-13 memuat kompetensi
inti dan kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah kompetensi yang terdiri dari
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dikuasai peserta didik. Dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari mata
pelajaran yang mencakup mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila,
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, dan Penjas.
2.
Karakteristik
a.
Belajar
tuntas, yaitu peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar.
b.
Penilaian
autentik dapat dikelompokkan menjadi:
1)
Memandang
penilaian dan pembelajaran merupakan suatu hal yang saling berkaitan.
2)
Mencerminkan
masalah dunia nyata (bukan sekolah).
3)
Menggunakan
berbagai cara kriteria penilaian.
4)
Holistik
(kompetensi yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
5)
Penilaian
autentik lebih menekankan mengukur hal yang dapat dilakukan peserta didik.
c.
Penilaian
berkesinambungan, yakni penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan selama pembelajaran berlangsung. Contoh: ulangan harian,
ulangan semester, dan ulangan akhir semester.
d.
Menggunakan
teknik penilaian yang bervariasi. Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa
tertulis, lisan, produk, pengamatan, dan lain-lain.
e.
Berdasarkan
acuan kriteria, maksudnya penilaian harus didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. Misalnya: Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).
HASIL DISKUSI KELOMPOK 5
A. Kurikulum Tahun 1964
1.
Deskripsi Lingkup Materi
Kurikulum ilmu-ilmu sosial di tahun ini
terdiri atas sejarah, geografi, dan ekonomi baik itu dari negara Indonesia
maupun dunia.
2.
Karakteristik
Pada mata pelajaran IPS (sejarah)
karakteristiknya memberikan gambaran tentang perkembangan dan dinamika kehidupan
masyarakat di wilayah nusantara. Demikian pula mata pelajaran IPS (geografi)
yang juga menerangkan tentang sejarah bangsa Indonesia yang berhubungan dengan
wilayah kekuasaan dan keanekaragaman pulau-pulau yang bisa menjadi perekat
bangsa. Untuk perguruan tinggi negeri dan swasta ilmu sosial yang mendapat
banyak perhatian yaitu pada bidang ilmu ekonomi, untuk ilmu antropologi masih
langka bagi perguruan tinggi. Jadi untuk tuntutan akademik terhadap kurikulum
di sekolah tingkat bawahnya (dasar dan menengah) belum kuat.
B. Kurikulum Tahun 1968
1.
Deskripsi Lingkup Materi
Di tahun ini ruang lingkup materi tetap
yaitu sejarah, geografi, dan ekonomi. Namun ada perubahan pada mata pelajaran
civics (1964) diubah menjadi kewarganegaraan yang beberapa waktu kemudian
diubah menjadi PPKn.
2.
Karakteristik
Untuk pendidikan dasar dan menengah,
karakteristiknya hampir sama dengan kurikulum sebelumnya yaitu tetap diwakili
oleh pendidikan sejarah, geografi, dan ekonomi bangsa Indonesia.
C. Kurikulum Tahun 1975
1.
Deskripsi Lingkup Materi
Di tahun ini pengembangan kurikulum
menjadi lebih jelas karena kurikulum dikembangkan di bawah kementrian yaitu
Pusat Pengembangan Kurikulum, yang mana materinya meliputi geografi, sejarah,
dan ekonomi untuk disiplin utama jenjang MI/SD. Kemudian geografi dan
kependudukan, sejarah antropologi budaya, ekonomi dan koperasi, serta tata buku
dan hitung dagang untuk jenjang pendidikan menengah.
2.
Karakteristik
a.
Orientasi
pendidikan IPS tergambarkan jelas pada dokumen kurikulum.
b.
Dalam
kurikulum disebutkan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP).
D. Kurikulum Tahun 1984
1.
Deskripsi Lingkup Materi
Tetap sama dengan kurikulum sebelumnya,
tapi terdapat ilmu baru seperti antropologi, hukum, dan politik.
2.
Karakteristik
a.
Pada
jenjang pendidikan menengah nama IPS tidak lagi digunakan, melainkan disiplin
ilmu sosial itu sendiri.
b.
Terdapat
perbedaan status yakni ada 2 kelompok, kelompok program inti yang diberikan
kepada semua siswa-siswi dan kelompok program pilihan yang hanya diberikan
kepada kelas atau jurusan tertentu.
E. Kurikulum Tahun 1994
1.
Deskripsi Lingkup Materi
Di tahun ini untuk ruang lingkup yang
menjadi kajiannya yaitu ilmu bumi, sejarah (nasional dan umum), dan ekonomi.
2.
Karakteristik
Bentuk pengajarannya terpisah dan
didasarkan pendekatan disiplin ilmu itu terlihat secara jelas dalam setiap
komponen GBPP (tujuan, pengalaman belajar, materi).
F. Kurikulum Tahun 2004
1.
Deskripsi Lingkup Materi
a.
Kurikulum
2004 untuk Pengetahuan Sosial memuat materi Pengetahuan Sosial dan
Kewarganegaraan.
b.
Pengetahuan
Sosial disatukan dengan Pendidikan Kewarganegaraan dipelajari siswa mulai dari
kelas 1 sampai kelas 6.
c.
Pengetahuan
Sosial, Sejarah, dan Pendidikan Kewarganegaraan masuk ke dalam mata pelajaran
Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan mulai kelas 1 sampai kelas 6.
d.
Merupakan
korelasi berbagai disiplin ilmu seperti Sosiologi, Antropologi, Sejarah,
Ekonomi dan Koperasi.
2.
Karakteristik
Pembaharuan
kurikulum pendidikan IPS tahun 2004 berbasis kompetensi (KBK) menghendaki
pelaksanaan program pendidikan IPS yang powerfull. Hal ini dicirikan oleh:
a.
Pengembangan
program pendidikan IPS yang bermakna
b.
Integratif
c.
Berbasis
nilai
d.
Menantang
dan menerapkan prinsip belajar aktif
Hakikat pendidikan
ilmu-ilmu sosial dalam KBK dijelaskan bahwa mata pelajaran maupun ilmu-ilmu
sosial dengan menggunakan dimensi-dimensi ruang, waktu, dan nilai-nilai atau
norma dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia
secara keseluruhan berupaya memberikan pengetahuan dan mengembangkan sikap dan
keterampilan sosial siswa untuk dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan
kemampuannya untuk beradaptasi sebagai upaya memperjuangkan kelangsungan hidup
yang harmonis, sejahtera, dan damai.
G. Kurikulum Tahun 2006
1.
Deskripsi Lingkup Materi
Kurikulum 2006 atau KTSP merupakan
modifikasi dari model kurikulum yang sudah ada. Standar ini adalah ruang
lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang
tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus
pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Adapun yang menjadi ruang lingkup materi IPS yaitu:
a.
Sistem
Sosial dan Budaya
b.
Manusia,
tempat, dan lingkungan
c.
Perilaku
ekonomi dan kesejahteraan berekonomi
d.
Waktu
kelanjutan dan perubahan
2.
Karakteristik
a.
Pada
kurikulum 2004 dinamakan Pengetahuan Sosial yang sudah terintegrasi dengan
bidang studi PPKn atau disebut juga dengan mata pelajaran PKPS. Sedangkan dalam
kurikulum 2006 dinamakan mata pelajaran IPS (kembali lagi seperti pada
kurikulum 1994).
b.
Kurikulum
2006 merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan (sekolah).
c.
Sekolah
atau guru mempunyai kelulusan penuh untuk menjabarkan kompetensi menjadi
beberapa indikator atau mengembangkan indikator sendiri.
d.
Kurikulum
2006 bersifat memberi rambu-rambu untuk menentukan materi kemudian pendalaman
dan keluasan materi sepenuhnya ditentukan oleh guru.
e.
Lebih
menuntut kreativitas sekolah atau guru untuk menyusun model pendidikan yang
sesuai dengan kondisi lokal.
f.
Kurikulum
IPS 2006 hanya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan hasil belajar,
indikator, dan materi tidak tercantum. Hal ini menuntut guru dapat secara
mandiri untuk mengembangkan indikator sendiri.
H. Kurikulum Tahun 2013
1.
Deskripsi Lingkup Materi
Deskripsi ruang lingkup IPS K-13 tidak lain
adalah perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia di masyarakat dalam konteks
ruang dan waktu yang mengalami perubahan. K-13 menuntut pembelajaran IPS yang
disampaikan secara terpadu. Dengan pembelajaran terpadu, diharapkan pelajaran
IPS lebih bermakna bagi peserta didik dalam konteks pembelajaran sehari-hari.
Pembelajaran IPS merupakan keterpaduan dari materi geografi, sejarah, ekonomi,
dan sosiologi.
2.
Karakteristik
a.
Belajar Tuntas
Peserta didik tidak diperkenankan
mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan
prosedur yang benar. Peserta didik harus mendapat bantuan yang tepat dan diberi
waktu sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi yang ditentukan.
b.
Penilaian Autentik
1)
Memandang
penilaian dan pembelajaran merupakan hal yang saling berkaitan.
2)
Mencerminkan
masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
3)
Menggunakan
berbagai cara dan kriteria penilaian.
4)
Holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
5)
Penilaian
autentik tidak hanya mengukur hal yang diketahui oleh peserta didik, tetapi
lebih menekankan mengukur hal yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c.
Menggunakan Teknik Penilaian yang
Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa
tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek pengamatan, dan
penilaian dini.
d.
Penilaian Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus-menerus
dan berkesinambungan selama pembelajaran berlangsung. Untuk mendapat gambaran
utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil terus-menerus dalam bentuk penilaian proses dan
berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan. Contoh: ulangan harian, ulangan semester,
dan ulangan akhir semester.
e.
Acuan Kriteria
Penilaian berdasarkan acuan kriteria yang
harus didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan
peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan
terhadap kriteria yang ditetapkan. Contoh: Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).
HASIL DISKUSI KELOMPOK 6
A. Kurikulum Tahun 1964
1.
Deskripsi
Lingkup Materi
Menjelang
tahun 1964 pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana, yaitu
pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan dan
jasmani.
2.
Karakteristik
a.
Penataan materi kurikulum tampak berdiri
sendiri-sendiri (terpisah).
b.
Tidak merupakan korelasi, tetapi merupakan broad-field antara ilmu sejarah,ilmu
bumi, dan pengetahuan kewarganegaraan (kurikulum nama bidang studi ini adalah
pendidikan kemasyarakatan).
c.
Kurikulum tahun 1964 menggunakan pendekatan flashback.
d.
Kurikulum tahun 1964 diajarkan sejak kelas 1.
e.
Dari segi tujuan kurikuler, kurikulum 1964 lebih
menekankan unsur tujuan pendidikan kewarganegaraan atau moral.
f.
Kurikulum 1964 tujuan kurikuler tidak disusun
perkelas.
g.
Dari segi materi, kurikulum 1964 terdiri dari 18
pokok bahasan.
h.
Pelaksanaan kurikulum sejak kurikulum 1964 dalam
PBM, telah mengacu pada prinsip belajar siswa aktif.
B.
Kurikulum
Tahun 1968
Kurikulum 1968 merupakan
pembaharuan dari kurikulum 1964 yaitu dilaksanakannya perubahan struktur kurikulum
pendidikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan
dasar dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan
orientasi pada pelaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Pada kurikulum
1968 mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok ruang lingkup yang dibahas
mencangkup:
1.
Silabus
2.
Contoh pelaksanaan
3.
Organisasi taman kanak-kanak intern dan ekstern
4.
Perlengkapan
5.
Guru atau pegawai
6.
Administrasi
7.
Evaluasi
C.
Kurikulum
Tahun 1975
1.
Ruang
Lingkup
Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup
pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat
dijangkau pada geografi dan sejarah, terutama gejala dan masalah sosial
kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD. Ruang
lingkup IPS meliputi:
a.
Substansi materi ilmu-ilmu sosial yang
bersentuhan dengan masyarakat.
b.
Gejala, masalah sosial, dan peristiwa sosial
tentang kehidupan masyarakat.
2.
Karakteristik
a.
Menganut pendekatan yang berorientasi pada
tujuan.
b.
Menganut pendekatan yang integratif.
c.
Pendidikan moral pancasila dalam kurikulum 1975
bukan hanya dibebankan pada bidang pelajaran pendidikan moral pancasila di
dalam pencapaiannya, melainkan juga pada bidang pelajaran IPS dan pendidikan
agama.
d.
Menekankan pada efisiensi dan efektivitas
pengguna dana, daya dan waktu.
e.
Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik
penyusunan program pelajaran yang dikenal dengan prosedur pengembangan sistem
instruksional (PPSI)
f.
Organisasi pelajaran meliputi bidang-bidang
studi agama, bahasa, matematika, IPS, kesenian, olahraga dan kesehatan,
keterampilan disamping pendidikan moral pancasila dan integrasi pelajaran-
pelajaran yang sekelompok.
g.
Pendekatan dalam strategi pembelajaran memandang
situasi belajar-mengajar sebagai suatu sistem yang meliputi komponen-komponen
tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, alat pembelajaran, alat evaluasi, dan
metode pembelajaran.
h.
Sistem evaluasi.
D.
Kurikulum
Tahun 1984
1.
Ruang
Lingkup
Dilihat dari jumlah disiplin ilmu yang
tercangkup, maka dapat dikatakan bahwa kurikulum tahun 1984 lebih maju
dibandingkan kurikulum 1975. Dalam kurikulum 1984, pelajaran PPKn merupakan
mata pelajaran sosial khusus yang wajib di ikuti semua siswa pada jenjang MI/SD
2.
Karakteristik
kurikulum 1984
a.
Mengusung proses skill approach meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor
tujuan tetap penting.
b.
Merupakan suatu upaya dalam pembaharuan
pendidikan dan pembelajaran pada saat itu. Pendekatannya menitikberatkan pada
keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan pembelajaran.
c.
Kegiatan belajarnya diwujudkan dalam berbagai
bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis
laporan, memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan
sebagainnya.
d.
Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan
pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan
bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran.
E.
Kurikulum
Tahun 1994
Dalam kurikulum SD 1994
IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari lingkungan sosial. Bahan
kajiannya adalah :
1.
Pengetahuan sosial, mencangkup lingkungan sosial
(sosiologi, antropologi), ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahan (tata negara).
2.
Sejarah, ruang lingkup pengajaran sejarah
meliputi : sejarah lokal, kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan
sejarah, Indonesia
pada
zaman penjajahan dan beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan.
Kurikulum 1994 bersifat
populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di
Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus
dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sekitar.
F.
Kurikulum
Tahun 2004 (KBK)
Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) berorientasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi pelajaran
untuk mengembangkan perilaku yang ditampilkan dalam dunia nyata. Menurut Gordon
terdapat 6 aspek yang terkandung dalam kompetensi, yaitu :
1.
Pengetahuan: pengetahuan untu melakukan proses
berfikir.
2.
Pemahaman: kedalaman kognitif dan afektif yang
dimiliki individu.
3.
Keterampilan: sesuatu yang dimiliki individu
untuk melakukan tugas yang dibebankan.
4.
Nilai: dasar standar perilaku yang telah
diyakini sehingga akan mewarnai dalam segala tindakan.
5.
Sikap: perasaan atu reaksi terhadap suatu
rangsangan yang datang dari luar, perasaan senang tidak senang terhadap suatu
masalah.
6.
Minat: kecenderungan seseorang untuk melakukan
suatu tindakan atau perbuatan untuk mempelajari materi pelajaran.
Menurut Sanjaya, terdapat 4 kompetensi
yang harus dimiliki siswa, yaitu :
1.
Kompetensi Akademik
2.
Kompetensi Akupasional
3.
Kompetensi Kultural
4.
Kompetensi Temporal
Adapun karakteristik
kurikulum 2004 yakni, kurikulum
2004 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang memiliki karakteristik
sebagai berikut :
1.
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa,
baik secara individual maupun klasikal. Kompetensi dijadikan tolak ukur tingkat
keberhasilan siswa mengikuti proses pembelajaran.
2.
Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3.
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode dan bervariasi.
4.
Sumber belajar bukan hanya guru-guru, tetapi
juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif.
5.
Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam
upaya pencapaian kompetensi.
G.
Kurikulum
Tahun 2006 (KTSP)
KTSP yakni model umum
yang berisi kerangka acuan model kurikulum lengkap yang langsung diaplikasikan
ke dalam satuan pendidikan. Kurikulum ini memuat berupa standar isi dari
standar kompetensi. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi
oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
1.
Ruang
Lingkup
Kompetensi mata pelajaran, kriteria lulusan
dan silabus pembelajaran. Lingkup materi KTSP menekankan pada moral, kebudayaan
Indonesia dan masyarakat. Ruang lingkup pada pelajaran IPS adalah sistem sosial
dan budya, manusia, tempat dan lingkungan, perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
2.
Karakteristik
KTSP
a.
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa,
baik individu atau klosikal.
b.
Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
c.
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
d.
Sumber belajar tidak hanya guru, tetapi juga
sumber belajar lainnya.
e.
Penilaian menekankan pada proses dan hasil
belajar dalam upaya pencapaian suatu kompetensi.
H.
Kurikulum Tahun 2013
1.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan kurikulum adalah
hal-hal yang mencangkup pokok dalam proses pengembangan yang meliputi
batasan-batasan dalam pengembangan kurikulum. Penilaian hasil belajar peserta
didik mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secar berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
pesrta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan.
2.
Karakteristik
Setiap kurikulum tentunya memilki
karakteristik yang hendak ditampilkan agar dapat membedakannya dengan kurikulum
yang ada sebelumnya. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut :
a.
Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan
sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kerja sama dengan kemampuan
intelektual dan psikomotorik.
b.
Memberikan waktu yang leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap dan pengetahuan.
c.
Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah.
HASIL REVIEW
Dari pembahasan yang kami peroleh dari kelompok 4, 5, dan 6 bahwa setiap
perubahan kurikulum itu mempengaruhi pembelajaran IPS. Seperti yang kita tahu ada
beberapa kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia ini, misalnya: kurikulum
tahun 1964, kurikulum tahun 1968, kurikulum tahun 1975, kurikulum tahun 1984,
kurikulum tahun 1994, kurikulum tahun 2004, kurikulum tahun 2006, dan kurikulum
tahun 2013.
a.
Review
yang pertama adalah kurikulum tahun 1964 yang dipusatkan pada program
pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik,
keprigelan, dan jasmani. Dari hal inidapat diketahui bahwasanya pokok-pokok
pikiran yang menjadi ciri pendidikan 1964 ialah pemerintah mempunyai keinginan
agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD.
Sehingga pembelajaran dipusatkan pada program pancawarahana menjadi pembinaan
jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
b.
Sejak
berlakunya kurikulum 1964 sampai kurikulum 1968, program pengajaran ilmu-ilmu
sosial masih menggunakan cara-cara (pendekatan) tradisional ilmu sosial seperti
sejarah dan geografi (ilmu bumi). Dan ekonomi masih disajikan secara terpisah.
Terkait dengan pengembangan kurikulum IPS.
Dalam kurikulum 1968 untuk pendidikan
dasar dan menengah, pendidikan ilmu sosial masih tetap diwakili oleh pendidikan
sejarah, geografi dan ekonomi. Perubahan nama dari kurikulum sebelumnya adalah
nama mata pelajaran Civics pada kurikulum 1964 diubah menjadi Kewarganegaraan.
Beberapa waktu kemudian diubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila dan terakhir
disebut dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Kurikulum 1968
tidak berubah dari kurikulum sebelumnya. Pendidikan Sejarah Indonesia dan
Geografi Indonesia masih dalam mata pelajaran kelompok dasar, sedangkan ilmu
sosial yang lain masuk dalam kelompok cipta atau khusus.
c.
Pada kurikulum 1975, khususnya pada jenjang pendidikan dasar,
ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial
yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah, terutama gejala dan masalah
sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD.
Ruang lingkup IPS yang meliputi
substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat, Gejala,
masalah sosial, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat.
d.
Kurikulum
1984 pada dasarnya tetap sama dengan kurikulum sebelumnya, akan tetapi terdapat
ilmu baru seperti antropologi, hukum, dan politik. Pada jenjang pendidikan
menengah nama IPS tidak lagi digunakan, melainkan disiplin ilmu sosial itu
sendiri.Terdapat perbedaan status yakni ada 2 kelompok, kelompok program inti
yang diberikan kepada semua siswa-siswi dan kelompok program pilihan yang hanya
diberikan kepada kelas atau jurusan tertentu.
e.
Sedangkan
kurikulum 1994, untuk ruang lingkup yang menjadi kajiannya diantaranya yaitu
ilmu bumi, sejarah (nasional dan umum), dan ekonomi. Bentuk pengajarannya
terpisah dan didasarkan pendekatan disiplin ilmu itu terlihat secara jelas
dalam setiap komponen GBPP (tujuan, pengalaman belajar, materi).
f.
Memasuki
kurikulum 2004, nama IPS berubah menjadi Pengetahuan Sosial (PS) dengan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini menekankan kemampuan
kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran IPS, ada dua
macam kompetensi yang harus dikuasai diantaranya:
1.
Kompetensi
Umum
Dalam
pembelajaran IPS ada 2 macam yaitu kompetensi ilmu sosial dan kompetensi
jenjang.
2.
Kompetensi
Dasar
Merupakan kompetensi yang menandai yang
harus dimiliki siswa atas pengetahuan, keterampilan dan sikap mengenal materi
pokok dalam pengajaran IPS.
Sementara itu di
dalam KBK pelajaran PS disatukan dengan pengajaran PKn, sehingga berubah nama
menjadi “Pkn dan Pengetahuan Sosial” atau PKPS. Adapun karakteristik dari
kurikulum 2004 ini diantaranya:
a)
Kurikulum
2004 untuk PS memuat materi PS dan PKn.
b)
PS
disatukan dengan PKn dipelajari siswa di kelas 1-4 SD/MI.
c)
PS,
sejarah, dan PKn masuk ke dalam mata pelajaran IPS diajarkan mulai kelas 1-6
SD/MI.
d)
Merupakan
korelasi berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, sejarah,
ekonomi dan koperasi, geografi dan politik kenegaraan, dan lain sebagainya.
e)
Dari
strategi belajar mengajar sampai pelaksanaan, memberikan keluasan kepada guru
agar mau dan mampu menentukan sendiri sesuai kebutuhan dan kondisi yang
dihadapi.
g.
Kurikulum tahun 2006 atau yang
biasa disebut dengan KTSP merupakan model umum yang berisi kerangka
acuan model kurikulum lengkap yang langsung diaplikasikan ke dalam satuan
pendidikan. Kurikulum ini memuat berupa standar isi dari standar kompetensi.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan
dalam kriteria tentang tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Yang di perhatikan dalam penggunaan KTSP diantaranya adalah :
1.
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa,
baik individu atau klosikal.
2.
Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3.
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan
pendekatan dan metode yang bervariasi.
4.
Sumber belajar tidak hanya guru, tetapi juga
sumber belajar lainnya.
5.
Penilaian menekankan pada proses dan hasil
belajar dalam upaya pencapaian suatu kompetensi.
h.
Sementara
itu kurikulum 2013 memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kompetensi
dasar adalah kompetensi yang terdiri dari sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang harus dikuasai peserta didik. Dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari mata pelajaran yang mencakup mata
pelajaran Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia,
Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, dan Penjas.adapun hal penting yang perlu di
perhatikan ialah :
1.
Belajar
tuntas, yaitu peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar.
2.
Penilaian
autentik dapat dikelompokkan menjadi:
3.
Memandang
penilaian dan pembelajaran merupakan suatu hal yang saling berkaitan.
4.
Mencerminkan
masalah dunia nyata (bukan sekolah).
5.
Menggunakan
berbagai cara kriteria penilaian.
6.
Holistik
(kompetensi yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
7.
Penilaian
autentik lebih menekankan mengukur hal yang dapat dilakukan peserta didik.
8.
Penilaian
berkesinambungan, yakni penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan selama pembelajaran berlangsung. Contoh: ulangan harian,
ulangan semester, dan ulangan akhir semester.
9.
Menggunakan
teknik penilaian yang bervariasi. Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa
tertulis, lisan, produk, pengamatan, dan lain-lain.
10.
Berdasarkan
acuan kriteria, maksudnya penilaian harus didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. Misalnya: Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).
Saya rasa tlisanya bgus, salan knal
BalasHapus