IMPLEMENTASI
KONSEP-KONSEP DASAR SEJARAH
KUMPULAN
MATERI
Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu
Pengetahuan Sosial MI/SD
Yang
dibina oleh Drs. H. Jani, M.M., M.Pd.
Disusun
Oleh:
Kelompok
3
1.
Risma Nur Izzati (17205153002)
2.
Vivi Kurnia
Sari (17205153016)
3.
Yolanda Murti
Ningrum (17205153028)
4.
Ana Nur
Khumairoh (17205153036)
5.
Whenitiya
Nofariyani (17205153042)
6.
Hamiyatus
Sariroh (17205153048)
7.
Okta Vinanda
.K. (17205153049)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU
MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
September 2016
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
September 2016
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kita semua. Sholawat serta
salam semoga tetap terlimpahkan
kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita akan selalu
mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya penulis dapat
menyusun kumpulan materi ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD yang berjudul IMPLEMENTASI
KONSEP-KONSEP DASAR SEJARAH.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini
tidak mungkin terlaksana dengan baik.Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1.
Dr. Mafthukin,
M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung ini,
2.
Drs. H. Jani, M.M.,
M.Pd. selaku Dosen pengampu
mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD yang telah membimbing
dan mengarahkan kami dengan sabar agar mempunyai pemahaman yang benar mengenai
mata kuliah ini,
3.
Semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
kumpulan materi ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
membuahkan ilmu yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.
Tulungagung, 28 September 2016
Penulis
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah................................................................................ 3
B. Konsep-konsep Dasar Sejarah.............................................................. 5
C. Implementasi Konsep-konsep
Dasar Sejarah........................................ 7
D. Kegunaan Sejarah................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah merupakan studi tentang
kehidupan manusia di masa lalu. Ilmu sejarah sendiri memang pada hakikatnya
merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa
lalu manusia. Pengetahuan sejarah sendiri meliputi pengetahuan akan
kejadian-kejadian yang sudah lampau sehingga perlu dikaji secara mendalam
mengapa kejadian tersebut bisa terjadi. Ilmu sejarah cakupannya cukup luas, hal
ini dikarenakan kajiannya yang mencakup semua bidang kehidupan dan
keterhubungannya dengan ilmu sosial lainnya.
Dengan mengetahui konsep
dasar sejarah, diharapkan kita dapat memahami berbagai hal mendasar yang terkait dengan sejarah,
sehingga kelak kita bisa memiliki sikap
yang bijaksana terhadap suatu fenomena. Seseorang tidak akan mengulang
kesalahan yang pernah terjadi pada masa lalu, akan tetapi sebaliknya akan
melakukan tindakan yang baik seperti yang telah dilakukan pada masa lalu. Pada
intinya apa yang terjadi di masa lalu dapat kita jadikan bahan pelajaran untuk
masa sekarang dan masa yang akan datang.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
pengertian sejarah?
2.
Bagaimana
konsep-konsep dasar sejarah?
3.
Bagaimana
implementasi konsep-konsep sejarah?
4.
Bagaimana
manfaat sejarah?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Untuk
menjelaskan pengertian sejarah.
2.
Untuk
menjelaskan konsep-konsep dasar sejarah.
3.
Untuk
menjelaskan implementasi konsep-konsep dasar sejarah.
4.
Untuk
menjelaskan manfaat sejarah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sejarah
Sejarah merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab, syajaratun yang
berarti pohon. Dalam bahasa asalnya, istilah sejarah diungkapkan dengan tarikh,
yang berarti waktu atau kurun terjadinya peristiwa. Menurut Lingdern, istilah
ini digunakan masyarakat nusantara atas dasar kebiasaan bangsa Arab (Baduy)
menggunakan sejarah sebagai wahana mengukuhkan biografi seseorang atau
rangkaian kekerabatan dalam keluarga yang bercabang cabang seperti pohon.
Dalam bahasa Inggris sejarah diungkapkan dengan history, yang
berasal dari bahasa Yunani istoria, yang berarti ilmu. Dalam
perkembangannya, istilah istoria
diungkapkan dengan history (masa lampau), yakni pengetahuan tentang manusia
dalam urutan kronologis. Dengan kata
lain, yakni pemaparan sistematis non-kronologis mengenai gejala alam. Berbagai
pengetahuan mengenai peristiwa masa lalu yang diperoleh berdasarkan babad,
hikayat, tambo dan penuturan lisan perlu diuji berdasarkan metode dan
bukti-bukti ilmiah, agar dapat dibedakan antara sejarah dan bukan sejarah.[1]
Adapun secara terminologi terdapat pendapat beberapa ahli yang
berbeda-beda, namun secara umum pengertian sejarah yang dikemukakan mencakup
beberapa aspek berikut:
1.
Sejarah merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi
pada masa lalu.
2.
Sejarah merupakan kisah yang diangkat berdasarkan
peristiwa masa lalu.
3.
Sejarah merupakan proses penulisan yang harus memenuhi
syarat-syarat tertentu, yaitu syarat sebagai ilmu.
Secara sederhana sejarah dapat didefinisikan sebagai paparan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lalu yang disusun berdasarkan bukti-bukti yang
meyakinkan dan diperoleh melalui proses penelitian serta mengujian ilmiah.[2]
Ruang Lingkup kajian sejarah meliputi dua aspek, yakni aspek konsep sejarah
dan aspek implementasinya dalam menganalisis persoalan-persoalan kesejarahan
(kritik sejarah). Konsep sejarah menyajikan prinsip-prinsip dasar yang
diperlukan sebagai perangkat analisis dalam memahami persoalan kesejarahan,
berupa konsep dasar, unsur-unsur dan metode sejarah. Kritik sejarah menelaah
beberapa langkah-langkah dan hal-hal yang diperlukan dalam menelaah peristiwa
kesejarahan hingga menghasilkan pengetahuan sejarah atau yang biasa
diistilahkan dengan kebenaran sejarah. Suatu peristiwa dapat dikategorikan sejarah atau
bukan, perlu dianalisis dengan mencermati unsur-unsur sejarah.
Adapun unsur-unsur sejarah yang menjadi struktur bangunan informasi sejarah
terdiri atas manusia, ruang, dan waktu meliputi:
1.
Manusia
Manusia merupakan unsur
utama sejarah, karena manusia merupakan aktor (pemeran) utama pentas sejarah.
Dinamika apapun yang terjadi di permukaan bumi ini sangat dipengaruhi oleh
manusia dalam memainkan perannya sebagai unsur perubahan. Dalam konteks
pemikiran idealistik, eksistensi sejarah juga sangat ditentukan oleh kebutuhan
manusia untuk mencatat sejarahnya sendiri. Bilamana manusia tidak merasa perlu
mencatat sejarah atau manusia tidak memandang sebuah peristiwa sebagai
peristiwa sejarah, sangat boleh jadi, sejarah tertentu tidak pernah eksis.
2.
Ruang
Ruang berperan sebagai
tempat terjadinya peristiwa. Setiap peristiwa merupakan sebuah episode sejarah.
Setiap episode sejarah pasti menempati lokasi tertentu sebagai pentas sejarah.
Sekalipun hanya sebagai lokasi peristiwa, ruang sangat signifikan perannya
sebagai penentu peristiwa, baik dari segi wujud, bentuk, intensitas maupun
dampak dari suatu peristiwa. Peristiwa pergantian pemimpin di tengah masyarakat
yang telah memiliki kultur demokratis tentu berbeda dari peristiwa yang sama di
tengah masyarakat yang lekat dengan kultur patriarkhis. Peristiwa
belajarmengajar di ruang kelas yang rapi, bersih, asri serta dilengkapi
fasilitas yang memadai tentu berbeda bentuk, intensitas dan hasil
pembelajarannya dibanding hal sama yang dilakukan di lingkungan bising, pegap,
berdebu serta dengan peralatan terbatas.
3.
Waktu
Waktu berperan sebagai momentum peristiwa. Bahkan pada
awalnya peristiwa sejarah lebih menekankan waktu, yaitu saat tertentu di masa
lalu ketika suatu peristiwa terjadi. Peristiwa yang sama polanya sangat mungkin
mengambil bentuk, wujud dan intensitas berbeda bilamana berlangsung di dalam
kontinum waktu yang berbeda. Di masa lalu dapat dijumpai sebuah peristiwa
tragis yang bahkan meningkat pada perang besar antara kerajaan kerajaan
Majapahit dan Pajajaran dikarenakan persoalan hadiah dari raja Pajajaran berupa
seorang puteri untuk diperistri raja Majapahit. Hal yang sama tentu tidak akan
terjadi dalam waktu yang berbeda, terutama bila dibandingkan dengan masa
sekarang. Seiring waktu yang terus berjalan, alasan yang dapat menimbulkan
perang antar negara juga mengalami banyak perubahan. Posisi dan perlakuan
masyarakat terhadap kaum wanita juga mengalami perubahan seiring perubahan
waktu. Dalam bidang pendidikan, waktu juga banyak menentukan perubahan pola
pembelajaran. Di masa lalu, ketika struktur budaya patriarkhi masih kuat,
pembelajar atau siswa tidak ubahnya dengan peminta-minta yang sangat tergantung
pada kebaikan hati guru sebagai pemberi. Berbeda halnya ketika waktu sudah
tidak memberi ruang yang sama bagi pola serupa. Hubungan siswa dan guru bukan
lagi dalam konteks pemberi dan penerima, melainkan dalam konteks hubungan
pengelana dan penunjuk jalan, atau bahkan antara costumer dan penjual jasa.
Bahkan sangat boleh jadi, pada suatu waktu kelak anak-cucu kita tidak lagi
mengenal sebagian besar kebiasaan yang selama ini menjadi bagian dari kebiasaan
kita dalam belajar. Hal ini dikarenakan perbedaan waktu telah mengubah selera
dan kebutuhan mereka atas jenis-jenis ilmu pengetahuan tertentu.[3]
B. Konsep-konsep Dasar Sejarah
Secara konseptual, sejarah pada dasarnya berkenaan dengan empat aspek
konseptual yang mendasarinya, yaitu konsep tentang perubahan, konsep waktu,
kontinuitas, dan konflik.
1.
Konsep
Perubahan
Perubahan adalah sesuatu yang abadi dalah hidup. Konsep perubahan telah melahirkan masa lalu,
masa kini dan masa depan, tanpa perubahan tidak akan pernah ada masa lampau,
lebih jauh tidak akan pernah ada sejarah yang mengkaji masa lampau umat manusia
yang benar-benar terjadi. Dengan kata lain sejarah adalah perubahan dari suatu
keadaan kepada keadaan lain. Meski demikian, hanya perubahan yang benar-benar
memiliki makna penting bagi kehidupan manusia yang dapat diketegorikan sebagai
peristiwa perubahan yang bernilai sejarah. Termasuk dalam kategori ini
di antaranya perubahan rejim kolonial ke nasional, dari Soekarno ke Orde Baru,
atau Orde Baru ke era reformasi.
2.
Konsep Waktu
Peristiwa sejarah bukan sesuatu yang datang tiba-tiba, bukan pula terjadi
begitu saja tanpa sebab apapun. Setiap peristiwa yang terjadi di suatu waktu
dapat dipastikan tidak berdiri sendiri saat peristiwa terjadi. Setiap peristiwa
yang terjadi pada waktu tertentu pasti ada kaitannya dengan waktu sebelum dan
sesudahnya. Bila dirunut melalui penelaahan sejarah, sangat mungkin ditemukan
keterkaitan suatu peristiwa dengan situasi atau peristiwa yang terjadi sebelum
dan sesudahnya. Terjadinya suatu peristiwa senantiasa dikarenakan oleh suatu
sebab yang ada dalam alur waktu. Konteks hubungan sebab-akibat peristiwa yang menjadi
akibat dengan peristiwa lain yang menjadi sebab ada dalam dimensi waktu. Dalam
konteks tertentu waktu dapat pula menjadi sebab, meski tidak pernah benar-benar
menjadi akibat.
3.
Konsep
Kontinuitas
Kehidupan manusia berada dalam rangkaian perubahan demi perubahan yang
berkesinambungan. Perubahan demi perubahan tersebut tidak akan berhenti pada
suatu titik peristiwa. Dalam konteks kekinian (postmodern) bahkan diyakini bahwa perubahan telah menjadi sesuatu
yang pasti sebagaimana ungkapan ahli masa depan (futurolog), “Saat ini yang pasti adalah ketidakpastian dan yang
tetap adalah perubahan (the certain now is uncertain and the constant now is
changing)”. Sebagian perubahan yang terjadi tentunya ada yang bermakna sangat dalam
bagi manusia, tetapi sebagian lagi sangat boleh jadi tidak demikian.
Kebermaknaan tersebut ditentukan oleh berbagai faktor, seperti tingkat
kedekatan, hubungan, kepentingan atau dampak suatu perubahan terhadap manusia
tertentu. Perubahan-perubahan tertentu yang menjadi momentum sejarah tertentu
bahkan sangat mungkin mengubah kehidupan banyak orang.
4.
Konflik
Keberadaan manusia yang unik, sangat beragam, penuh dengan keberbedaan dan
secara kodrati tidak hanya terlahir dengan membawa atau memiliki potensi
positif, tetapi juga negatif tentu sangat rawan dengan kondisi keberbedaan.
Dalam kehidupan sosial masyarakat perbedaan-perbedaan pada setiap individu
sering kali menimbulkan konflik. Bila mencermati pada beberapa peristiwa bersejarah,
seringkali tema konflik menjadi suguhan materi sejarah seperti: peperangan,
penjajahan, dan sebagainya, bahkan perdamaianpun ada karena ada komplik yang
mendahuluinya. Hal ini mengindikasikan bahwa konflik dalam masyarakat sulit
untuk dihilangkan, hanya dapat dicarikan solusinya. Konflik terjadi karena
perbedaan pandangan, perbedaan kepentingan, perbedaan ideologi atau keyakinan
dan sebagainya. Namun yang perlu dicatat tidak ada konflik yang tidak dapat
diselesaikan atau yang tidak memiliki solusi.[4]
C.
Implementasi
Konsep-konsep Dasar Sejarah
Di era modern ini
implementasi akan konsep-konsep dasar sejarah dapat kita wujudkan melalui
berbagai wujud tindakan sederhana, semisal setelah mempelajari ilmu sejarah
kita jadi mengerti apa saja yang terjadi di masa lalu, mengapa hal tersebut
bisa terjadi, dan lainnya. Dengan begitu untuk selanjutnya kita tinggal
menjadikan segala hal yang terjadi di dalam sejarah sebagai bahan pembelajaran.
Apabila sejarah tersebut sangat memilukan kita bisa belajar untuk selanjutnya,
bagaimana agar hal memilukan tersebut tidak terjadi. Dan sebaliknya apabila
sejarah yang terjadi di masa lalu begitu berjaya kita bisa belajar untuk
selanjutnya, bagaimana agar kejayaan tersebut bisa terulang kembali dan bahkan
lebih berjaya lagi di masa saat ini. Itulah implementasi sejarah yang paling
penting menurut kelompok kami. Sejarah itu tak terbatas ruang dan waktu, apa
yang terjadi sekarang bisa menjelma menjadi sejarah di masa depan.
D. Manfaat Sejarah
Sejarah dalam hal ini mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah manfaat edukatif. Dengan
sejarah kita dapat mengetahui masa lalu, memahami masa kini, dan
bahkan meramal masa depan. Peristiwa bersejarah pada masa lalu dapat kita
jadikan pelajaran berharga untuk memahami masa kini dan dapat meramal masa
depan. Sejarah memiliki posisi strategis dalam ilmu pengetahuan ilmiah, utamanya
di bidang ilmu sosial dan humaniora. Ilmu sejarah berperan mengeliminasi
data-data dan informasi yang potensial mengurangi nilai objektifitas sejarah.
Sejarah akan kehilangan nilai dan makna ilmiahnya bilamana tidak mampu
mengeliminasi hal-hal yang dapat mempengaruhi nilai objektivitasnya.
Objektivitas sejarah dapat dibangun dengan menempatkannya dalam konteks studi
kritis, yang memungkinkan data-data sejarah dikelola sedemikian rupa sehingga
memberikan gambaran informasi dengan validitas yang mendekati fakta aslinya.
Hanya dengan demikian, informasi yang dihasilkan kritik sejarah mampu
menyumbangkan makna dan referensi bagi masa kini dan akan datang.[5]
Sebagai informasi, sejarah menurut president American Histiorical Association dapat menjadi hiburan sekaligus
ilham. Sejarah diperlukan untuk membangun pemahaman yang tepat dan porsional
tentang berbagai fenomena di masa lalu, sebagai bahan pemikiran dalam memahami
dan mengarifi berbagai persoalan di masa sekarang dan yang akan datang. Sejarah
mampu menciptakan kesadaran sejarah (historical
mindedness) bahwa masa depan adalah bagian dari waktu, dunia kita, di mana
proses sejarah yang sama akan senantiasa terjadi. Bahkan manusia pada dasarnya
tidak dapat memahami masa kini tanpa masa lampau. Dari sejarah manusia dapat
memahami prinsip-prinsip hidup dan kebudayaan yang berubah dan tidak (belum)
berubah. Manusia juga dapat memahami keberhasilan dan kegagalan para pemimpin,
bentuk-bentuk pemerintahan, sistem perekonomian yang pernah ada, dan hal-hal
penting lain dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu. Mereka dapat belajar
dari hal-hal yang mempengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah
peradaban.[6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Sejarah merupakan paparan peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lalu yang disusun berdasarkan bukti-bukti yang
meyakinkan dan diperoleh melalui proses penelitian serta mengujian ilmiah. Adapun
unsur-unsur sejarah yang menjadi struktur bangunan informasi sejarah terdiri
atas manusia, ruang, dan waktu.
2.
Secara konseptual, sejarah pada dasarnya berkenaan
dengan empat aspek konseptual yang mendasarinya, yaitu konsep tentang
perubahan, konsep waktu, kontinuitas, dan konflik.
3.
Konsep dasar sejarah dapat kita implementasikan
melalui berbagai wujud tindakan sederhana, semisal dengan menjadikan sejarah
sebagai bahan pembelajaran setiap tindakan yang kita lakukan.
4.
Manfaat sejarah diantaranya adalah sebagai bahan
edukasi atau pembelajaran baik di jenjang pendidikan maupun bagi diri pribadi
seseorang. Selain itu sejarah juga bermanfaat sebagai bahan pemikiran
dalam memahami dan mengarifi berbagai persoalan di masa sekarang dan yang akan
datang.
B. Saran
Sehubungan dengan materi yang dibahas yakni
mengenai implementasi konsep-konsep dasar sejarah hendaknya sebagai generasi
muda kita tidak hanya memandang sejarah sebagai ilmu yang membosankan yang
hanya membahas tentang kejadian masa lalu, tetapi hendaknya kita lebih memaknai
sejarah tersebut dalam cakupan yang lebih luas. Kita harus memahami bahwa
dengan adanya sejarah kita dapat belajar tentang apa-apa yang buruk dari masa
lalu sehingga jangan sampai terulang lagi di masa mendatang, serta apa-apa yang
baik sehingga dapat kita jadikan panutan dalam membangun bangsa di masa
mendatang. Intinya semua yang pernah terjadi di masa lalu dapat kita jadikan
bahan pembelajaran untuk menghadapi masa depan. Dan saran sehubungan dengan
penyusunan kumpulan materi ini, tiada gading yang tak retak dengan
kata lain kumpulan materi ini
tak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan kritik dari berbagai pihak demi lebih baiknya kumpulan materi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Belajar, Bahan. http://bahanbelajar-pgsd.blogspot.co.id/2013/05/karakteristik-konsep-sejarah.html.
(Diakses pada selasa 06 september 2016, pukul 14.28 WIB).
Isdiqlia. http://isdiqlia.blogspot.co.id/2014/12/konsep-dasar-sejarah-dan-implementasinya.html. (Diakses pada
minggu 04 September 2016, pukul 14.13 WIB).
Mafila, M. Sidik. http://isdiqlia.blogspot.co.id/2014/12/konsep-dasar-sejarah-dan-implementasinya.html
(Diakses pada minggu 04 september 2016, pukul 14:13 WIB).
Orinaru. https://orinaru.wordpress.com/2012/09/28/konsep-dasar-sejarah/. (Diakses pada Senin 05 September 2016, pukul 18:30 WIB).
PDF, Download. https://core.ac.uk/download/pdf/12347478.pdfTranslate this page (Diakses
pada Sabtu 01 Oktober 2016, pukul 03:08 WIB).
Scribd. https://www.scribd.com/doc/41118631/Konsep-konsep-Dasar-Sejarah. (Diakses pada
selasa 06 september 2016, pukul 14.23 WIB).
[1] Download PDF. https://core.ac.uk/download/pdf/12347478.pdfTranslate this page (Diakses pada Sabtu 01 Oktober 2016, pukul 03:08 WIB).
[2] Orinaru. https://orinaru.wordpress.com/2012/09/28/konsep-dasar-sejarah/. (Diakses
pada Senin 05 September 2016, pukul 18:30 WIB).
[3] Isdiqlia. http://isdiqlia.blogspot.co.id/2014/12/konsep-dasar-sejarah-dan-implementasinya.html. (Diakses pada minggu 04 September 2016, pukul 14.13 WIB).
[4]M. Sidik Mafila. http://isdiqlia.blogspot.co.id/2014/12/konsep-dasar-sejarah-dan-implementasinya.html
(Diakses pada minggu 04 september 2016, pukul 14:13 WIB).
[5]Scribd. https://www.scribd.com/doc/41118631/Konsep-konsep-Dasar-Sejarah. (Diakses pada selasa 06 september 2016, pukul 14.23 WIB).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar