Potret Suram,
Arogansi Pendidikan
Ada kalanya kami tersenyum
Tatkala pendidikan dapat teraih
Ada kalanya kami merenung
Tatkala bangku pendidikan terasa amat
mengenaskan
Ada kalanya kami tercengang
Tatkala mencari ilmu amatlah mahal
Ada kalanya kami linglung
Tatkala labilnya kurikulum tanpa bosan terus
bertransformasi
Ada kalanya kami meradang
Tatkala perjuangan kami menuntut ilmu
sia-sia
Ada kalanya kami tersedu-sedu
Tatkala mencari ilmu dirasa tak mampu
Ada kalanya kami berteriak
Tatkala sistem pendidikan tidak jelas
Ada kalanya kami terpuruk
Tatkala rangking pendidikan semakin mundur
Kini kami terbaring di antara “mundur-terpuruk”
Beribu ekspresi kami takkan cukup jelas
Kami hanya bayangan gelap pendidikan
Yang suram, tak jelas dan lemah
Kami sengsara, siapa mengerti
Kami kekurangan, siapa terbelas
Kami menuntut, siapa mendengar
Kami mengeluh, siapa peduli
Kami lelah wahai penguasa
Beribu ekspresi tercermin abstrak
Tetapi optimis tetap menggebu di dada kami
Bahwa pendidikan negeri kami takkan
selamanya terpuruk
Kami peduli, berusaha dan berharap
Kenangan buruk pendidikan kan terhapus
Keindahan pendidikan kan menghampiri
Mengubah
seribu ekspresi anak didik untuk tersenyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar