A. Definisi Seni Menurut Para
Ahli
Kata seni berasal dari bahasa sansekerta ‘sani’ yang memiliki arti pemujaan,
persembahan, dan pelayanan. Jadi kata tersebut memiliki kaitan yang erat dengan
upacara keagamaan yang disebut juga dengan kesenian. Padmapusphita
berpendapat bahwa seni itu berasal dari kata ‘genie’ (bahasa Belanda) yang dalam bahasa latin berarti ‘genius’, hal ini berarti seni merupakan
kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir. Sedangkan jika menurut kajian
yang terdapat di dalam ilmu eropa, seni disebut dengan ‘art’ yang bisa diartikan sebagai artivisual dari suatu benda yang
melakukan suatu kegiatan tertentu. Seiring perkembangan zaman, maka bermunculan
pula berbagai pendapat yang disampaikan oleh para ahli yang ada di dunia ini untuk
sekedar mendeskripsikan tentang pengertian atau definisi seni dari sudut
pandang mereka, berikut diantaranya:
1.
Menurut Ensiklopedia Indonesia
Menurut ensiklopedia Indonesia, seni merupakan ciptaan dari segala hal,
karena keindahan seni orang gembira untuk mendengar ataupun melihatnya.
2.
Menurut Ki Hajar Dewantara
Beliau yang sering disebut sebagai Bapak Pendidikan Nasional punya
definisi khusus mengenai seni. Menurutnya, seni adalah hasil keindahan yang dapat menggerakkan perasaan indah
orang yang melihatnya. Oleh karenanya menurut Ki Hajar Dewantara,
perbuatan manusia yang dapat menimbulkan perasaan indah dapat dikategorikan
sebagai seni.
3.
Menurut Drs. Sudarmaji
Drs. Sudarmaji adalah seorang pelukis sekaligus kritikus seni rupa.
Menurutnya, seni adalah segala
manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,
garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
4.
Menurut Prof. Drs. Suwaji bastomi
Prof. Drs.
Suwaji Bastomi adalah seorang dosen kelahiran 9 Juli 1933 yang berkiprah di
IKIP Semarang. Menurutnya seni adalah
aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung
yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
5.
Menurut Popo Iskandar
Popo
Iskandar adalah seorang pelukis kenamaan Indonesia. Ia juga tercatat sebagai
dosen di Fakultas Seni Rupa ITB (1957-1961) dan dosen di IKIP Bandung
(1961-1993). Menurut Popo, seni adalah
hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran
hidup bermasyarakat/berkelompok.
6.
Menurut Koentjaraningrat
Koentjaraningrat
adalah antropolog terkenal Indoensia. Menurutnya, seni adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
Pendapat dari Koentjaraningrat ini tak lepas dari sudut pandangnya sebagai
seorang antropolog.
7.
Menurut Sudjojono
Sudjojono
adalah seorang pelukis asal Sumatera Utara yang hidup di tahun 1913 sampai
1985. Menurut tokoh yang sering dijuluki sebagai Bapak Seni Rupa Indonesia
Modern ini, seni adalah produk
ekspresi jiwa, seni tanpa jiwa ibarat masakan tanpa garam.
8.
Menurut Ira Andriati, M. Sn
Ira
Andriati, M.Sn adalah seorang pakar seni dari Indonesia. Menurutnya seni adalah
satu set nilai-nilai itu yang
menentukan apakah yang pantas dikirimkan melalui ekspresi lewat medium itu,
untuk menyampaikan baik itu sensai, gagasan, kepercayaan, maupun perasaan
dengan cara yang seefektif mungkin.
9.
Menurut Harry Sulastianto
Harry
Sulastianto berpendapat bahwa seni budaya sebagai keahlian dalam
mengekspresikan berbagai macam ide dan pemikiran estetika, termasuk dalam
mewujudkan segala kemampuan dan imajinasi pandangan akan suatu benda dan
suasana.
10. Menurut Padmapusphita
Menurutnya seni berasal dari bahasa Belanda yaitu ‘genie’, bahasa Latinnya adalah ‘genius’,
yang berarti kemampuan luar biasa yang dimiliki atau dibawa sejak lahir.
Sedangkan menurut kajian ilmu di negara Eropa mengatakan ‘art’ atau seni bermakna artivisual yakni suatu media yang dapat
melakukan suatu aktifitas tertentu.
11. Menurut Irma Damayanti, M. Sn
Menurut Irma seni dapat dilihat melalui intisari ekspresi dari berbagai
kreatifitas manusia. Seni memang sangat sulit untuk diungkapkan, dijelaskan
juga sulit untuk dinilai, bahwa setiap individu artis memilih sendiri parameter
yang menuntunnya dalam pekerjaannya.
12. Menurut Sartono Kartodirdjo
Menurut Sartono, seni adalah sebuah sistem yang koheren, karena bisa
menjalankan komunikasi secara efektif, yaitu melalui bagiannya saja bisa
menunjukkan secara universal.
13. Menurut Ahdian Karta Miharja
Menurut
Ahdian, seni adalah segala bentuk aktifitas rohani yang merefleksikan kenyataan
dalam sebuah karya, dimana bentuk & isinya memiliki daya untuk
membangkitkan keindahan tertentu didalam jiwa penikmatnya.
14. Menurut Dra.Nuning Y.
Damayanti, Dipl. Art
Menurutnya, seni pada awalnya ialah sebuah proses dari diri manusia,
sehingga seni itu adalah sinonim daripada ilmu. Seni dapat dilihat melalui
intisari ekspresi dari berbagai kreatifitas manusia.
15. Menurut Erik Ariyanto
Menurutnya,
seni merupakan aktivitas rohani yang di refleksikan kedalam bentuk karya, yang
mampu membangkitkan perasaan senang dan bahagia orang lain yang melihat maupun
mendengarnya.
16. Menurut Nandawan L. Hasanah
Menurutnya, seni adalah suatu ekspresi yang ditunjukkan oleh manusia
yang memiliki unsur keindahan kemudian diungkapkan dalam sebuah media yang
nyata dan bisa dinikmati oleh seluruh panca indra manusia.
17. Menurut Everyman Encyklopedia
Everyman Encyklopedia menjelaskan bahwa seni sebagai suatu hal yang
dapat dilakukan seseorang, dan terjadi bukan karena dorongan kebutuhan
pokoknya, akan tetapi karena kenikmatan maupun kebutuhan spiritualnya.
18. Menurut Aristoteles
Aristoteles
adalah filsuf asal Yunani yang hidup sekitar tahun 300 sebelum masehi, ia
berpendapat bahwa seni adalah bentuk
yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan
seni itu adalah meniru alam. Jadi menurut versi Aristoleles, seni
merupakan bentuk peniruan terhadap alam.
19. Menurut Immanuel Kant
Immanuel
Kant merupakan filosof asal Jerman, menurutnya seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan
kenyataan. Dia juga berasumsi bahwa seni harus dibedakan dari alam.
Sebab hasil seni bakal terwujud menjadi karya dan alam adalah sebuah operasi (effectus).
Selain itu, Kant pun berpendapat kalau seni berbeda dengan kerajinan tangan (craft),
sebab seni bersifat bebas sementara kerajinan tangan sifatnya didasarkan pada
industri.
20. Menurut Alexander Baumgarten
Alexander Baumgarten dikenal sebagai orang yang pertama kali
menggunakan kata “estetika” di tahun 1735. Ia juga merupakan filsuf Jerman yang
hidup di tahun 1700-an, di matanya seni
adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa
dalam kebahagiaan.
21. Menurut Arthur Schopenhauer
Schopenhauer
merupakan filsuf asal Jerman yang menjadi penerus tradisi filsafat pasca Kant.
Menurutnya seni adalah segala usaha
untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan.
22. Menurut Leo Tolstoy
Leo
Tolstoy adalah seorang sastrawan asal Rusia yang hidup di tahun 1800-an sampai
awal 1900-an. Menurut penulis novel Anna Karenina itu, seni merupakan ungkapan perasaan pencipta yanng disampaikan kepada
orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
23.
Menurut Plato dan Rousseau
Plato dan
Rousseau adalah filsuf sekaligus ilmuwan dari barat. Mereka mendefiniskan bahwa
seni merupakan hasil dari peniruan
alam dari berbagai seginya. Menurut kedua filsuf tersebut seni yang
dibuat oleh sesorang seniman merupakan tiruan yang dilihatnya yang kemudian
dilukis dengan keahliannya dari berbagai segi yang menghasilkan suatu karya
yang hampir mirip seperti aslinya.
24.
Menurut Chatrin Muler
Chatrin Muler adalah seorang filsuf asal barat. Menurutnya, seni merupakan sesuatu yang berhubungan
dengan karya cipta seseorang yang dihasilkan dari unsur rasa. Ia juga
berasumsi bahwa hasil seni yang dibuat oleh para seniman merupakan sesuatu yang
dihasilkan dengan unsur rasa yang para seniman rasakan saat melukis suatu
lukisan yang dia inginkan.
Berdasarkan pengertian seni menurut para ahli yang ada
diatas, maka dapat saya simpulkan bahwa seni adalah suatu tindakan batin yang
direfleksikan kedalam bentuk karya nyata yang bisa menghidupkan perasaan yang
dimiliki oleh orang lain.
B. Macam-macam Seni
1.
Seni Rupa
Seni rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk
salah satu cabang seni yang bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu:
garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang, dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut
tersusun menjadi satu dalam sebuah pola tertentu.
Jika dilihat dari fungsinya, seni rupa terbagi
ke dalam 2 kelompok yakni yang pertama adalah seni murni (fine art/pure art), seni murni merupakan karya seni rupa yang
dibuat semata-mata untuk memenuhi kebutuhan artistik. Fungsi seni murni yaitu
sebagai sarana untuk mengekspresikan cita rasa estetik. Yang termasuk kedalam
seni murni diantaranya adalah: seni lukis, seni grafis, seni patung, seni
instalasi, seni pertunjukan, dan seni keramik. Dan yang kedua yakni seni pakai (applied art), seni pakai merupakan
karya seni yang memiliki nilai praktis yang dapat dipergunakan untuk
kepentingan hidup sehari-hari. Contoh dari applied
art adalah pakaian, senjata, peralatan rumah tangga dan lain-lain.
Berdasarkan
bentuknya, seni rupa digolongkan ke dalam 2 kelompok, yang pertama adalah seni
rupa dwi matra, yaitu karya seni yang diwujudkan pada bidang dua dimensi yang
hanya dapat dinikmati hanya dengan satu arah pandangan saja. Contohnya seni
lukis, gambar, dan grafis. Dan yang kedua adalah seni rupa tri matra, yakni
karya seni yang diwujudkan pada benda yang bisa kita nikmati hasilnya dari berbagai
arah pandangan. Contohnya adalah seni patung, seni kerajinan, dan seni
bangunan.
Di dalam seni rupa terdapat
6 macam kelompok seni diantaranya:
a. Seni Lukis
Seni
lukis merupakan jenis seni rupa yang berwujud dua dimensi. Seni lukis biasanya
dibuat di atas media kain kanvas, kertas, dan kaca. Peralatan yang digunakan
untuk menggambar atau melukis dapat berupa cat minyak (acrylic), cat air, cat poster, dan lain sebagainya. Gaya
penggambaran dalam aliran atau corak dalam seni lukis ini merupakan ciri khas
atau keunikan yang terdapat pada karya-karya tersebut. Di dalam seni lukis
terdapat beberapa aliran diantaranya: realisme, naturalisme, ekspresionisme,
impresionisme, abstrakisme, surealisme, romantisme dan masih banyak lagi.
Sejarah seni lukis di Indonesia dipenuhi para pelukis handal seperti Raden
Saleh (perintis seni lukis Indonesia, yang hidup pada zaman perang Diponegoro),
Affandi, Basoeki Abdullah dan masih banyak lagi. Sedangkan di luar negeri
terdapat beberapa pelukis ternama seperti Pablo Picasso dan Vincent Van Gogh.
b. Ilustrasi
Ilustrasi
merupakan hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan tekhnik drawing, lukisan,
fotografi, dan teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek
dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Ilustrasi sendiri berasal dari
bahasa Belanda ‘illustratie’ yang
berarti menerangkan atau memperjelas. Selain itu juga berasal dari bahasa
Inggris ‘illustration’ yang artinya
karya, gambar, foto, atau lukisan. Tujuan ilustrasi sendiri adalah untuk
menerangkan atau mengisi suatu cerita, puisi, ataupun informasi tertulis
lainnya. Dengan adanya visualisasi, tulisan akan lebih mudah untuk dicerna.
Konsep ilustrasi berawal dari lukisan dinding prasejarah dan konsep tuulisan
hierioglif. Masa keemasan ilustrasi di Amerika Serikat berlangsung pada tahun
1880.
Ilustrasi sendiri terdiri dari bermacam-macam jenis, diantaranya:
1)
Ilustrasi Tumbuh-tumbuhan
Yakni ilustrasi yang dilakukan dengan menggambarkan bentuk suatu
tumbuhan. Ilustrasi ini lebih mudah diantara yang lainnya dikarenakan hanya
membentuk tanaman biasa dan tidak perlu membutuhkan
teknik dasar.
2)
Ilustrasi Binatang
Yakni ilustrasi yang dilakukan dengan menggambarkan bentuk suatu
binatang. Dalam ilustrasi ini penggambaran binatang berkaki dua (bangsa unggas)
dan binatang berkaki empat, memiliki teknik yang berbeda.
3)
Ilustrasi Manusia
Yakni ilustrasi dimana objek yang digambarkan adalah manusia. Ilustrasi
manusia dibagi menjadi dua yakni ilustrasi pria dan ilustrasi wanita. Biasanya
pada ilustrasi manusia, yang digambar hanyalah bagian kepalanya saja dan lebih
difokuskan pada detail wajah.
4)
Ilustrasi yang digunakan untuk bacaan
a)
Ilustrasi pada buku pelajaran
Gambar yang ada di buku pelajaran itu termasuk
ilustrasi yang bertujuan untuk menjelaskan materi yang diajarkan.
b) Ilustrasi pada buku cerita
Gambar yang biasanya banyak ditemukan di buku
cerita digunakan untuk menjelaskan cerita dan mengajak anak-anak untuk lebih
tertarik membaca buku serta memudahkan anak
dalam membayangkan ceritanya.
c)
Ilustrasi pada koran
Gambar yang banyak kita temukan di koran biasanya
digunakan untuk menjelaskan bacaan yang didominasi oleh berita.
d) Ilustrasi pada majalah
Gambar yang sering kita temui di majalah
biasanya digunakan untuk menjelaskan bacaan yang terdapat di dalamnya.
e)
Kartun
Adalah
gambar bergerak yang terbuat dari kertas yang biasanya ditampilkan di TV dalam
bentuk film.
f)
Karikatur
Adalah
gambar yang bentuknya seperti kartun yang biasanya digunakan untuk mengejek
atau mengkritik seseorang, utamanya publik figur maupun pejabat pemerintahan.
g)
Vignette
Sebagai pengisi dari sebuah cerita ataupun
narasi, bisa disisipkan dengan gambar ilustrasi yang berupa vignette. Vignette
merupakan gambar ilustrasi berbentuk dekoratif yang berfungsi sebagai pengisi
bidang kosong dalam kertas narasi.
h) Exlibris
Adalah
gambar yang digunakan untuk menjelaskan tulisan pada buku. Misalnya gambar
anatomi tubuh manusia.
i)
Komik
Komik merupakan suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak
bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
j)
Sampul Kaset
Gambaran
yang ada di luar kemasan kaset bertujuan untuk memperjelas apa isi dari kaset
tersebut.
k) Gambar Pola
Merupakan gambar yang digunakan untuk membuat
pola pada bahan. Tujuannya adalah untuk mempermudah kita dalam menggunting
bahan.
l)
Cover / Sampul
Gambaran
yang ada di luar buku dibuat dengan tujuan untuk memperjelas judul buku
tersebut.
m) Novel
Gambar
dibuat dengan tujuan untuk mempermudah para pembaca memahami cerita.
c. Dekorasi
Seni dekorasi adalah mengolah
ruang atau bidang menjadi bentuk yang sesuai dengan keadaan ruang atau bidang.
Seni dekorasi dibedakan menjadi dua yaitu:
1)
Interior
Merupakan pengaturan
yang didasarkan pada kaidah-kaidah dan unsur seni rupa bagian dalam ruangan.
2)
Eksterior
Merupakan pengaturan
yang didasarkan kaidah-kaidah dan unsur seni rupa yang diterapkan di luar
ruangan.
d.
Reklame
Reklame berasal dari bahasa Spanyol ‘reclamo’.
‘re’ berarti “berulang” dan ‘clamo’ berarti “berteriak”. Jadi,
reklame adalah kegiatan menawarkan barang atau jasa. Reklame dapat berupa
anjuran, himbauan, peringatan dan lain- lain.
Reklame terdiri dari berbagai macam bentuk, diantaranya:
1)
Brosur
Merupakan
suatu alat yang digunakan untuk promosi barang ataupun jasa, yang terbuat dari
kertas dimana di dalamnya terdapat sejumlah informasi dan juga penawaran
mengenai jasa atau produk tersebut.
2)
Iklan
Merupakan
suatu informasi yang isinya membujuk khalayak agar tertarik terhadap barang
atau jasa yang ditawarkan. Iklan biasanya dipublikasikan di TV, radio, maupun
surat kabar.
3)
Poster
Merupakan karya seni yang
memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Biasanya
ditempelkan di dinding atau permukaan datar lainnya dengan sifat mencari
perhatian mata sekuat mungkin.
4)
Spanduk
Merupakan
suatu kain rentang yang isinya propaganda, slogan, ataupun berita yang perlu
diketahui oleh khalayak umum. Spanduk ini biasanya dapat kita temui di pinggir
jalan.
e.
Kerajinan
Kerajinan termasuk ke dalam
seni rupa terapan (applied art) yang
selain mempunyai aspek-aspek keindahan juga menekankan aspek kegunaan atau
fungsi praktis. Artinya kerajinan merupakan seni yang diciptakan dengan tangan
manusia yang dibuat guna untuk memenuhi kebutuhan peralatan kehidupan
sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik dan keindahan. Seni kerajinan diminati dengan tujuan yang berbeda-beda hal
tersebut disebabkan oleh kebutuhan orang berbeda-beda pula, karena itu
seniman-seniman sering membuat bermacam jenis seni kerajinan. Kebutuhan manusia
terhadap seni kerajinan tidak hanya di gunakan untuk sarana kehidupan secara
fisis saja, melainkan juga ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan akan keindahan.
Secara garis besar, fungsi seni kerajinan terbagi atas 3 golongan yaitu:
sebagai dekorasi (hiasan/aksesoris), sebagai benda terapan (fungsional), dan
sebagai mainan.
Kerajinan terdiri dari berbagai
bentuk diantaranya:
1)
Kerajinan Marmer
Merupakan
karya seni yang bahan utamanya adalah batu marmer. Daerah di Indonesia yang
terkenal akan kerajinan marmernya adalah Kabupaten Tulungagung. Batu marmer
biasanya dibuat menjadi beragam karya seni seperti patung, meja, ataupun piala.
2)
Kerajinan Keramik
Merupakan kerajinan yang menggunakan bahan baku dari
tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, dibutsir, dipilin, pembakaran, dan glasir) sehingga menghasilkan barang
atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, piring dan lain-lain.
3)
Kerajinan Ukir
Merupakan gambar hiasan yang dibuat dengan pahat, dengan bagian-bagian
cekung (kruwikan) dan bagian-bagian cembung (buledan) yang menyusun suatu
gambar yang indah. Media yang digunakan biasanya kayu, tapi sekarang ini banyak
juga ukiran yang kita temui pada tembaga, perak, ataupun logam.
4)
Kerajinan Anyaman
Adalah suatu kerajinan yang dibuat dengan cara atau teknik
silang-menyilang, susup-menyusup, atau antara lungsi dan pakan. Lungsi
merupakan pita atau daun anyaman yang tegak lurus dengan si penganyam, dan pita
atau daun anyaman yang berhadapan dengan si penganyam. Sedangkan pakan adalah
pita atau daun anyaman yang disusupkan pada lungsi, dan pita atau daun
anyaman yang dilintaskan pada lungsi.
5)
Kerajinan Tekstil
Tekstil adalah barang-barang yang
dihasilkan dari proses menenun. Barang-barang tekstil meliputi segala hal yang
dibuat dengan cara ditenun dan dirajut seperti kain, pakaian, perlengkapan
rumahtangga dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan
berbagai karya seni yang berkaitan atau menggunakan bahan tekstil, antara lain:
segala bentuk rancangan tenun, rancangan pakaian, rancangan motif, dan
rancangan barang-barang rumah tangga dan asesoris, batik, aksesori misal bando,
pita, kipas, tas tangan, perlengkapan rumah tangga dan hiasan ruangan misalnya
taplak meja, kain korden, hiasan dinding, serbet makan, celemek, sarung bantal,
sprei dan sebagainya.
f.
Grafis
Seni
grafis adalah cabang seni rupa murni yang berwujud dua dimensi dan dikerjakan
dengan teknik cetak. Teknik seni grafis sendiri dapat dibuat dengan teknik
sablon, cukil kayu, etsa( pengasaman pada bahan metal) dan litho (pencetakan
dengan bahan baku batu litho). Seiring dengan perkembangan teknologi, seni
grafis sekarang ini juga sudah menggunakan teknik komputerisasi.
2.
Seni Musik
Istilah musik
berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘mousikos’, yang
diambil dari salah satu nama dewa Yunani. Mousikos dilambangkan sebagai
suatu dewa keindahan dan menguasai bidang seni dan keilmuan. Aristoteles mengatakan bahwa musik merupakan curahan kekuatan
tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara
(melodi) yang berirama. Sedangkan Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa musik dapat diartikan sebagai ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam
urutan, kombinasi, dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara)
yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Dari hal tersebut dapat didsimpulkan bahwa
musik adalah salah satu ilmu atau bidang seni yang berupa suara / bunyi / nada yang terkombinasi dalam urutan yang
mempunyai kesatuan irama, melodi, harmoni yang dapat menggambarkan perasaan
penciptanya terutama dalam aspek emosional.
Sejak dulu kala
musik sudah memegang peranan dalam beberapa fungsi berdasar jenis dari musik
itu sendiri. Dari berbagai jenis musik tersebut, fungsi musik dapat
dikelompokkan dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
a.
Musik Sebagai Sarana Ekspresi Diri
Seorang seniman musik berekspresi atau
mengungkapkan perasaannya lewat musik. Di samping untuk menunjukkan bakatnya,
pengungkapan perasaan lewat musik akan lebih mudah diterima. Apalagi bila musik
tersebut berupa vokal yang berisi kata-kata yang tersusun bagus dan mudah
dimengerti. Disertai dengan alunan nada-nada yang mewakili ekspresi yang akan
dikeluaran. Misalkan, apabila hendak berekspresi sedih, nada yang dimainkan
berupa nada yang bertempo lambat dan halus. Sebaliknya, bila nada tersebut
cepat dan menggebu-gebu biasanya mewakili ekspresi senang dan bahagia.
b.
Musik Sebagai Sarana Hiburan
Musik sangat efektif dalam menghibur. Selama
suatu musik tersebut dianggap indah, sudah pasti musik tersebut dapat
menghibur. Seseorang bahkan memerlukan musik untuk menghibur diri ketika sedang
bosan ataupun sedih. Lebih dari menghibur, musik juga dapat melalaikan manusia
dari kehidupan sehari-harinya.
c.
Musik Sebagai Sarana Terapi
Musik sebagai terapi awalnya di perkenalkan
pada perang dunia ke-II untuk mengobati korban perang. Sekarang musik banyak dimanfaatkan untuk terapi penyakit
mental atau kelumpuhan organ tubuh. Musik juga dapat berguna untuk menyegarkan kembali sistem
kerja otak setelah lama digunakan saat bekerja.
d.
Musik Sebagai Sarana Upacara
Musik di Indonesia, pasti
akan selalu berkaitan erat dengan upacara-upacara tertentu
seperti perkawinan, kelahiran, kematian, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah,
bunyi dari suatu alat musik diyakini memiliki kekuatan
magis.
e.
Musik Sebagai Sarana Komersial
Bagi musisi, musik merupakan salah satu
sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita
kaset atau CD. Kemudian karya mereka akan dijual ke pasaran. Dari hasil
penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang
dipungut biaya. Musik juga sering dikontrak sebagai
pengiring sebuah film atau biasa disebut OST (Original Soundtrack). Biasanya musik yang diambil sebagai OST
memilki keterkaitan dengan film berupa kesamaan cerita yang dapat menggambarkan
isi dari film tersebut. Bahkan musik juga sering digunakan sebagai OST dari
sebuah Iklan, baik itu ditelevisi maupun radio.
f.
Musik Sebagai Sarana Tari
Musik selalu cocok bila
dihubungkan dengan tarian. Keduanya saling
berhubungan dengan adanya kesamaan pola dan ritme satu sama
lainnya, suatu tarian tanpa diiringi irama musik akan terasa hampa dan
menyulitkan bagi sang penari. Ketika penari melakukan
gerak tarinya dibutuhkan tempo dan ritme agar gerakannya terlihat bagus.
Di Indonesia, bunyi-bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk
mengiringi tarian-tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di
Indonesia hanya bisa diiringi oleh musik daerahnya sendiri.
g.
Musik Sebagai Sarana Pendidikan
Sebagai media pendidikan, musik digunakan dalam
proses pembelajaran di sekolah. Musik digunakan untuk menciptakan
rasa cinta tanah air kepada siswa-siswanya melalui
lagu-lagu perjuangan. Tak hanya itu, lagu daerah juga dapat
digunakan untuk pendidikan siswa dalam hal menumbuhkan sikap toleransi
terhadap perbedaan suku, ras, dan agama. Dalam
pendidikan, musik juga dapat digunakan sebagai sarana pengembangan diri siswa.
Musik juga dapat membentuk kepribadian bagus untuk seseorang. Hatta
mengungkapkan bahwa musik dapat menanamkan perasaan dan budi yang halus dalam
jiwa manusia. Dengan musik, jiwa lebih mempunyai rasa akan harmoni dan irama.
Kedua-duanya adalah landasan yang baik untuk menghidupkan rasa keadilan.
h.
Musik Sebagai Sarana Komunikasi
Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi-bunyi instrumen tertentu yang memiliki arti tertentu juga bagi anggota kelompok masyarakatnya. Bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu yang
menandai bahwa ada suatu peristiwa atau
kegiatan yang ingin diinformasikan ke masyarakat. Instrumen yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia
adalah seperti kentongan, bedug
di masjid, dan lonceng di gereja.
i.
Musik Sebagai Sarana Kreativitas
Kreatif merupakan sifat yang
dilekatkan pada diri manusia yang dikaitkan dengan kemampuan atau daya untuk
menciptakan. Sifat kreatifitas ini senantiasa diperlukan untuk mengiringi
tingkah laku manusia dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Musik juga memiliki
beberapa unsur diantaranya:
a.
Melodi
Melodi adalah tingkatan tinggi-rendah dan panjang-pendeknya nada dalam musik. Dalam sebuah musik melodi terdengar seperti nada yang seolah bergerak
menuju puncak dan kemudian kembali ke kondisi sebelumnya. Melodi terdiri dari pitch, durasi, dan tone. Pitch juga biasa disebut timbre atau warna suara. Pitch yaitu suatu hal
mengatur serangkaian not, yang dilambangkan dengan alfabet A-G. Not-not
tersebut menjadi melodi dalam selang waktu tertentu atau disebut durasi. Not
tersebut bisa dihasilkan dari bermacam alat musik dengan warna suara yang
berbeda-beda atau dikenal dengan nama tone.
b.
Ritme
Ritme merupakan rangkaian gerak
yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme terbentuk dari
sekelompok bunyi dan diam panjang pendeknya dalam waktu yang bermaca-macam,
membentuk pola irama dan bergerak menurut pulsa dalam setiap ayunan birama. Irama berfungsi untuk mengatur dari suara dan hening. Unsur dari
irama meliputi not, ketukan, dan tempo. Agar irama dalam musik tetap teratur,
musik tersebut harus sesuai dengan tempo yang terdiri dari not-not yang
dimainkan dalam satu ketukan. Tempo di sini berfungsi agar kecepatan ketika
memainkan musik dapat diatur dan disesuaikan.
c.
Harmoni
Harmoni adalah cabang ilmu pengetahuan musik
yang membahas dan membicarakan perihal keindahan komposisi musik. Harmoni merupakan
bagian yang melibatkan nada atau kunci (kord) yang berlangsung
terus-menerus. Dalam musik harmoni akan tampak ketika
terdapat keseimbangan antara momen penekanan dan pelepasan. Harmoni tersusun
dari interval, kunci dan skala. Interval yaitu jarak yang terdapat antara dua
buah nada. Kunci merupakan serangkaian not yang mengatur keharmonisan suatu
melodi dalam interval tertentu. Dan skala adalah sekumpulan not berperan
sebagai kerangka dari suatu musik. Skala juga berfungsi sebagai acuan untuk
menentukan not yang akan dimainkan pada musik.
d.
Dinamika
Dinamika adalah tingkatan keras dan lembutnya cara
memainkan musik, keras dan lembut ini diperlukan agar
musik tidak terdengan monoton atau datar. Keadaan keras dan lembut tersebut memiliki istilah sendiri di dalam
permainan musik, seperti Piano (p = lembut), Pianissimo (pp = sangat lembut), Mezzo piano (mp = setengah lembut), Mezzo
forte (mf = setengah keras). Forte
(f = keras),
Fortissimo (ff = sangat keras). Selain itu masih ada
tanda dinamika lainnya yang digunakan yaitu crescendo dan decrescendo.
Crescendo menandakan agar musik dimainkan dengan keras. Sebaliknya, decrescendo
menandakan agar dimainkan dengan lembut.
e.
Tangga nada
Tangga nada adalah urutan dari suatu nada yang
disusun seperti tangga. Tangga nada
dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada diatonik dan pentatonik.
Tangga nada diatonik yaitu tangga nada yang terdiri dari 7
nada berdasarkan interval-interval yang telah ditentukan. Sedangkan tangga nada
pentatonis yaitu tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada pokok. Suatu tangga nada,
pasti ada satu nada dasar yang diikuti oleh
nada-nada lainnya yang bisa lebih rendah
atau lebih tinggi dengan pola interval tertentu, sehingga terbentuk
bentuk khas tersendiri.
Ada beberapa jenis musik
diantaranya:
a.
Musik Klasik
Musik yang berasal dari daerah eropa yang ada pada sekitar tahun
1750-1825. Tokoh yang terkenal dengan musik klasiknya diantaranya Mozart,
Bethoven, Chopin, dan Johann Pachelbel.
b.
Musik Jazz
Merupakan jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan
musik eropa. Musisi jazz terkenal Indonesia diantaranya adalah Benny
Likumahuwa, Bhaskara, dan Indra Lesmana.
c. Musik Blues
Merupakan aliran musik vokal dan instrumental yang berasal dari Amerika
Serikat. Musik ini berangkat dari musik-musik spiritual dan pujian yang muncul dari
konunitas mantan budak-budak Afrika di Amerika Serikat.
d.
Musik Country
Merupakan campuran dari unsur-unsur musik Amerika. Musik ini berakar
dari lagu rakyat Amerika Utara, musik kelt, dan musik gospel. Contoh penyanyi
yang menggunakan genre ini adalah Taylor Swift.
e.
Musik Reggae
Musik ini berkembang di Jamaika. Musik ini dipengaruhi oleh gaya jazz
Amerika dan R & B. Salah satu elemen yang paling mudah untuk dikenali dari
reggae ini adalah ritme offbeat yang berasal dari gitar atau piano meskipun
gitar bass sering berperan dominan.
f.
Musik Rock
Musik ini mendapat pengaruh dari blues, jazz, klasik, dan lain-lain.
Musik rock biasanya fokus pada gitar listrik. Kebanyakan pemain musik rock
adalah laki-laki.
g.
R & B
Merupakan singkatan dari ‘rhythm & blues’. Lirik lagu musik ini
biasanya bertemakan kemenangan dan kegagalan dalam hal hubungan.
h.
Pop
Istilah ini berasal dari kata “populer”, dan merupakan bentuk modern
dari rock n roll. Musik ini lebih lembut dari rock n roll dan menjadi genre
musik yang paling populer di dunia.
i.
Hip Hop
Merupakan genre musik yang terdiri dari musik berirama dan bergaya, di
dalamnya biasanya terdapat rap dan vokal ritmis.
j.
Electronik
Merupakan musik yang secara keseluruhan menggunakan alat musik
elektronik dan teknologi musik elektronik. Musik jenis ini sering dimainkan di
diskotik.
k.
Dangdut
Merupakan musik khas yang berasal dari tanah melayu. Musik ini
bernuansa India dan Melayu. Pada perkembangannya musik dangdut menjadi cukup
trend di masyarakat karena sering diputer di mana-mana. Penyanyi dangdut yang
paling terkenal di Indonesia adalah H. Rhoma Irama.
l.
Keroncong
Merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele. Akar musik ini
berasal dari sejenis musik portugis yang dikenal sebagai fado yang
diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad
ke-16 ke nusantara.
3.
Seni Tari
Merupakan
salah satu bidang seni yang melibatkan gerak badan secara berirama yang
dilakukan ditempat serta waktu tertentu buat keperluan pergaulan, mengungkap
perasaan, maksud, serta pikiran. Bunyi-bunyian yang dimaksud adalah musik
pengiring tari yang berfungsi untuk mengatur gerakan penari serta menguatkan
maksud yang mau di sampaikan. Gerakan tari tidak sama dengan gerakan yang kita
lakukan sehari-hari. Gerak didalam tari tidaklah gerak yang realistis, tetapi
gerak yang sudah di beri bentuk ekspresif serta estetis. Suatu tarian
sesungguhnya adalah kombinasi dari sebagian buah unsur, yakni wiraga (raga),
wirama (irama), serta wirasa (rasa). Ketiga unsur tersebut melebur jadi bentuk
tarian yang serasi. Unsur paling utama dalam tari yaitu gerak. Gerak tari
senantiasa melibatkan unsur anggota badan manusia. Unsur-unsur anggota badan
itu di dalam membuat gerak tari bisa berdiri dengan sendiri, berhimpun, maupun
bersambungan.
Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik,
dan tari kreasi baru. Ada juga dansa yang merupakan tarian asal kebudayaan
barat yang dilakukan pasangan pria dan wanita dengan berpegangan tangan atau
berpelukan sambil diiringi musik.
Sedangkan berdasarkan koreografinya, jenis jenis tari dibedakan menjadi:
a.
Tari tunggal (solo), yakni tari
yang diperagakan oleh seorang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya
tari golek dari Jawa Tengah.
b.
Tari berpasangan (pas de duex), yakni tari yang
diperagakan oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari topeng dari Jawa
Barat.
c.
Tari kelompok (group choreography), yakni tari yang
diperagakan lebih dari dua orang.
Dalam
sebuah tarian terutama tari kelompok, pola lantai perlu diperhatikan. Ada
beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
a.
Pola lantai vertikal: Pada pola
lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke
belakang atau sebaliknya.
b.
Pola lantai Horizontal: Pada pola
lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke samping.
c.
Pola lantai diagonal: Pada pola
lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kana atau ke kiri.
d.
Pola lantai melingkar: Pada pola
lantai ini, penari membentuk garis lingkaran.
Sedangkan macam-macam seni tari yang ada di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa kelompok :
a.
Tari Tradisional
Tari tradisional
merupakan sebuah bentuk tarian yang sudah lama ada. Tarian ini diwariskan
secara turun temurun. Sebuah tarian tradisional biasanya mengandung nilai
filosofis, simbolis dan relegius. Semua aturan ragam gerak tari tradisional,
formasi, busana, dan riasnya hingga kini tidak banyak berubah.
b.
Tari Tradisional Klasik
Tari ini dikembangkan oleh para penari kalangan bangsawan istana.
Gerakannya anggun dan busananya cenderung mewah. Tari ini berfungsi sebagai
sarana upacara adat atau penyambutan tamu kehormatan. Contoh: Tari Topeng
Kelana (Jawa Barat) dan Tari Sang Hyang (Bali).
c.
Tari Tradisional Kerakyatan
Tari ini berkembang
di kalangan rakyat biasa. Gerakannya cenderung mudah Ditarikan bersama juga
iringan musik. Busananya relatif sederhana. Sering ditarikan pada saat perayaan
sebagai tari pergaulan. Contoh: Jaipongan (Jawa Barat) dan Tari Lilin (Sumatera
Barat).
d.
Tari Kreasi Baru
Merupakan
tarian yang lepas dari standar tari yang baku. Dirancang menurut kreasi penata
tari sesuai dengan situasi kondisi dengan tetap memelihara nilai artistiknya.
Tari kreasi baik sebagai penampilan utama maupun sebagai tarian latar hingga
kini terus berkembang dengan iringan musik yang bervariasi, sehingga muncul
istilah tari modern. Pada garis besarnya tari kreasi dibedakan menjadi dua
golongan yaitu:
1)
Tari Kreasi Baru Berpolakan Tradisi
Yaitu tari kreasi
yang garapannya dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam
koreografi, musik/karawitan, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya.
Walaupun ada pengembangan tidak menghilangkan esensi ketradisiannya.
2)
Tari Kreasi Baru Tidak Berpolakan Tradisi (Non Tradisi)
Tari Kreasi yang
garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi,
musik, rias dan busana, maupun tata teknik pentasnya. Walaupun tarian ini tidak
menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan
unsur-unsur tari tradisi, mungkin saja masih menggunakannya tergantung pada
konsep gagasan penggarapnya. Tarian ini disebut juga tari modern, yang istilahnya
berasal dari kata Latin ‘modo’ yang
berarti baru saja.
e.
Tari Kontemporer
Gerakan tari kontemporer simbolik terkait dengan koreografi bercerita
dengan gaya unik dan penuh penafsiran. Seringkali diperlukan wawasan khusus
untuk menikmatinya. iringan yang dipakai juga banyak yang tidak lazim sebagai
lagu dari yang sederhana hingga menggunakan program musik komputer seperti
Flutyloops.
4.
Seni Drama
Drama
sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘draomai’
yang berarti berbuat, bertindak, dan sebagainya. Drama juga dapat diartikan
sebagai kisah hidup manusia dalam masyarakat yang diproyeksikan di atas
panggung. Drama juga memiliki arti yakni, sebuah karangan yang menggambarkan
suatu kehidupan serta watak manusia dalam berperilaku yang dipentaskan dalam
beberapa babak. Drama sudah menjadi tontonan sejak zaman dahulu. Nenek moyang
kita sudah pernah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Terdapat sebuah
bukti tertulis yang mengungkapkan bahwa drama sudah ada pada abad kelima SM.
Hal ini didasarkan pada temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya yaitu
Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi ceritanya berupa persembahan
kepada dewa-dewa. Di Indonesia, sejarah lahirnya drama ini juga tidak jauh
berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Drama di Indonesia juga diawali
dengan upacara keagamaan yang diselenggarakan pada zaman dahulu oleh para
pemuka agama.
Drama juga mempunyai beberapa unsur, berikut
unsur-unsur drama :
a.
Tema merupakan ide pokok atau
sebuah gagasan utama dalam cerita drama.
b.
Alur yaitu jalan cerita dari
pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai babak terakhir.
c.
Tokoh drama terdiri atas tokoh
utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga dengan primadona sedangkan
peran pembantu disebut dengan figuran.
d.
Watak merupakan perilaku yang
diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak protagonis adalah salah satu
jenis watak dan protagonis adalah berwatak baik. Sedangkan watak antagonis
merupakan watak yang jahat.
e.
Latar adalah gambaran tempat, waktu,
serta situasi yang terjadi dalam kisah drama yang berlangsung.
f.
Amanat drama merupakan pesan yang
disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama
dapat disampaikan dengan melalui peran para tokoh drama tersebut.
Di dalam ilmu seni, ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang
digunakannya. Dalam bentuk pembagian jenis drama, biasanya digunakan 3 dasar,
yaitu : berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, serta
berdasarkan keberadaan naskah drama tersebut. Berdasarkan penyajian kisah,
drama dapat dibedakan menjadi 8 jenis, antara lain:
a.
Tragedi: drama yang bercerita
tentang kesedihan.
b.
Komedi: drama yang bercerita
tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
c.
Tragekomedi: perpaduan antara
kisah drama tragedi dan komedi.
d.
Opera: drama yang dialognya dengan
cara dinyanyikan dan diiringi musik.
e.
Melodrama: drama yang dialognya
diucapkan dan dengan diiringi musik.
f.
Farce: drama yang menyerupai
dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.
g.
Tablo: jenis drama yang lebih
mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan suatu dialog, namun dengan
melakukan berbagai gerakan.
h.
Sendratari: gabungan antara seni
drama serta seni tari.
Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara
lain:
a.
Drama Panggung: drama yang
sepenuhnya dimainkan dipanggung.
b.
Drama Radio: drama radio tidak
seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat, tepai hanya dapat didengerkan
oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
c.
Drama Televisi: hampir sama dengan
drama panggung, namun drama televisi tidak dapat diraba.
d.
Drama Film: drama film menggunakan
media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.
e.
Drama Wayang: drama yang diiringi
dengan pagelaran wayang.
f.
Drama Boneka: para tokoh drama
tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka
yang dimainkan beberapa orang.
Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama.
Pembagian jenis drama berdasarkan ada tidaknya naskah drama antara lain :
a.
Drama Tradisional: yaitu drama
yang tidak menggunakan naskah.
b.
Drama Modern: yaitu drama yang
menggunakan naskah.
C. Jenis-jenis Karya Seni
1.
Karya Seni 2 Dimensi
Seni rupa 2 dimensi adalah sebuah karya seni
yang mempunyai batas dua sisi, yakni sisi lebar dan panjang. Seni rupa 2
dimensi tidak punya ruang karena tidak mempunyai ketinggian atau
ketebalan.
Dan berikut unsur-unsur karya seni 2 dimensi:
a. Titik atau Bintik
Titik atau bintik adalah unsur dasar seni rupa
yang paling kecil. Semua wujud dan bentuk yang dihasilkan berasal dari bintik
atau titik.
b. Garis
Garis adalah goresan yang dibuat dengan maksud
untuk menunjukkan suatu batas dari sebuah warna, ruang, tekstur, bidang dan
yang lainnya. Kesan yang terlihat dari sebuah garis adalah dapat memberikan
kesan gerak, ide, simbol serta kode-kode tertentu yang ingin disampaikan oleh
penciptanya.
c. Bidang
Bidang merupakan salah satu unsur dari seni
rupa yang tercipta dari berbagai garis. Bidang juga mempunyai dimensi lebar,
panjang dan tinggi. Bidang bersifat pipih, bidang dapat tercipta jika ada dua
ujung garis yang saling berpotongan atau bertemu.
d. Bentuk
Menurut bahasa bentuk mempunyai arti bentuk
plastis (form) ataupun bangun (shape). Plastis merupakan gambaran dari
bentuk benda yang telihat dan terasa, karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut.
e. Tekstur
Tekstur merupakan sifat permukaan suatu benda.
Kesan yang diberikan juga berbeda-beda, ada yang halus, kasar, mengkilap, licin,
kusam dan lain sebagainya. Tekstur terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah
tekstur maya dimana kesan yang dihasikan antara rabaan dan penglihatan tidak
sama. Yang kedua adalah tekstur nyata, di mana sifat permukaan kesan yang
sebenarnya antara penglihatan dan rabaan.
f. Warna
Teori warna yang berdasarkan pada cahaya dapat
kita lihat dengan tujuh spektrum warna yang diterangkan dalam
pelajaran fisika yang diambil berdasarkan warna pelangi. Dilihat dari
teorinya, warna dapat kita pelajari dengan dua pendekatan, yakni melalui halus
yang terdapat pada warna dan melalui pigmen warna (goethe).
g. Gelap Terang
Dalam sebuah karya seni rupa 2 dimensi, warna
gelap terang dapat berfungsi menjadi beberapa hal, diantaranya: memberikan
kesan ruang atau kedalaman, memberikan kesan 3 dimensi serta membedakan sisi
terang dan gelap suatu tempat atau benda yang digambar atau dilukis.
h. Ruang (kedalaman)
Dalam karya seni 2 dimensi, ruang lebih mengacu
pada luas bidang gambar itu sendiri. Unsur ruang (kedalaman) yang ada dalam
karya seni rupa 2 dimensi bersifat semu (maya) karena hanya diperoleh dari
kesan yang disampaikan dengan penggambaran bentuk dan juga gradasi warna yang
diberikan.
(a) Ternyata dalam pembuatannya, karya seni 2 dimensi membutuhkan teknik-teknik khusus. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika ingin melahirkan sebuah karya seni yang banyak diminati orang, maka kita harus mempunyai keahlian khusus. Di bawah ini, beberapa teknik yang biasa digunakan dalam membuat karya seni 2 dimensi:
a. Teknik Plakat
Teknik plakat biasa digunakan untuk melukis.
Dalam penggunaan teknik ini biasanya sering digunakan alat bantu seperti cat
minyak akrelik yang digoreskan dengan tebal, cat poster, sehingga bisa
menghasilkan warna yang padat dan pekat.
b.
Teknik Transparan
Biasanya teknik ini sering digunakan saat
melukis atau menggambar dengan menggunakan cat air. Hanya saja mungkin sekedar
digoreskan, jadi akan melahirkan tekstur yang transparan.
c. Teknik Kolase
Teknik kolase merupakan teknik melukis dengan
cara memotong kertas yang selanjutnya ditempelkan pada sebuah objek tertentu
sehingga menghasilkan sebuah lukisan. Biasanya hasil karya ini sering
disebut dengan istilah mozaik.
d. Teknik 3M (Melipat, Menggunting, Merekatkan)
Teknik 3M adalah teknik manipulasi lembaran
kertas yang disusun dengan sedemikian rupa sehingga bentuknya menjadi 2
dimensi.
(b) Jenis karya seni 2 dimensi yang bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari adalah:
a. Lukisan
Lukisan adalah salah satu contoh dari karya
seni 2 dimensi yang dibuat pada sebuah permukaan seperti dinding, kertas atau
kanvas. Peoses pembuatannya sendiri adalah dengan cara memoleskan cat dengan
pisau pelet, kuas lukis atau dengan peratan lainnya pada permukaan media
tersebut. Selain itu dalam membuat lukisan ini dibutuhkan imajinasi tingkat
tinggi serta keterampilan khusus sehingga hasil lukisan bisa memuaskan banyak
orang yang menikmatinya.
b. Seni Grafis
Seni grafis merupakan bagian dari cabang seni yang
dalam pengerjaanya membutuhkan alat bantu. Fotografi merupakan salah satu
contoh dari cabang seni ini, di mana untuk menghasilkan sebuah karya yang
nantinya akan dinikmati banyak orang kita membutuhkan kamera sebagai alat
bantunya.
c. Kaligrafi
Kaligrafi adalah suatu seni artistik
tulisan tangan bahasa arab. Dalam pembuatannya kaligrafi merupakan salah satu
bentuk utama ekspresi seni dalam konteks keagamaan dan juga berbagai budaya
Islam. Salah satu contoh dari kaligrafi adalah kaligrafi kufi.
2.
Karya Seni 3 Dimensi
Merupakan
karya seni yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi, serta memiliki
volume dan ruang. Unsur ruang inilah yang menjadi pembeda antara karya seni 2
dimensi dan karya seni 3 dimensi. Selain sebagai benda hias, karya seni 3
dimensi juga dapat memiliki nilai pakai yang dapat digunakan untuk memenuhi
bebutuhan sehari-hari. Misalnya; guci, meja, piring, tas, dan lain sebagainya.
Suatu karya seni digolongkan 3 dimensi jika mempunyai unsur sebagai berikut:
a.
Mempunyai panjang, lebar, dan
tinggi
b.
Dapat dinikmati dari sudut pandang
dari mana saja
c.
Menempati ruang
Dalam pembuatan karya seni 3
dimensi ada beberapa teknik dasar yang dapat digunakan. Penggunaan teknik itu
disesuaikan dengan karya apa yang akan dibuat. Beberapa teknik dasar yang dapat
dipakai untuk membuat karya seni rupa 3 dimensi antara lain:
a.
Teknik Merakit
Yakni teknik membuat sebuah karya seni dengan cara menyambung beberapa
potongan bahan. Cara ini disebut dengan merakit dan hasil karyanya disebut
rakitan. Cara menggabungkan bahan tersebut dapat dengan cara dilem, disekrup,
digapit, atau dilas.
b.
Teknik Aplikasi
Teknik aplikasi dilakukan dengan cara menjahit, menempelkan
bermacam-macam guntingan-guntingan kain yang berbentuk hiasan seperti binatang,
bunga, maupun bentuk lainnya pada sebuah kain lain sebagai hiasan.
c.
Teknik Mozaik
Yakni teknik membuat karya seni dengan cara menempel benda 3 dimensi
yang diatur dan ditata dengan sedemikian rupa sehingga menghasilkan lukisan.
d.
Teknik Pahat
Adalah teknik pembuatan seni rupa dengan cara memahat atau mengukir.
Bahan yang biasanya dipakai adalah kayu, batu, lilin, es, dan lain sebagainya.
e.
Teknik Menuang atau Cor
Cara pembuatanya adalah dengan cara mengecor/mencairkan bahan yang akan
di cetak, setelah itu dituangkan ke alat pencetak. Setelah bahan cair tersebut
mengeras, kemudian dikeluarkan dari cetakan. Bahan cair yang dipakai biasanya
seperti semen, logam, gips atau karet, besi, dan kaca.
Karya seni rupa 3 dimensi dapat
dengan mudah kita jumpai pada aktivitas kita sehari-hari. Berikut ini adalah
contoh karya seni rupa 3 dimensi yang umum dan sering kita temui:
a.
Kriya
Seni Kriya adalah sebuah seni yang dalam membuat karyanya menitik beratkan pada ketrampilan tangan dengan tetap memperhatikan fungsi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan yang mempunyai nilai guna dan juga nilai estestis. Kriya juga lebih sering mengikuti tradisi dari pada penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh seorang perupa. Kriya dapat berbentuk sebuah karya dari tanah, batu, kayu, logam ataupun kain.
Seni Kriya adalah sebuah seni yang dalam membuat karyanya menitik beratkan pada ketrampilan tangan dengan tetap memperhatikan fungsi untuk mengolah bahan baku menjadi bahan yang mempunyai nilai guna dan juga nilai estestis. Kriya juga lebih sering mengikuti tradisi dari pada penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh seorang perupa. Kriya dapat berbentuk sebuah karya dari tanah, batu, kayu, logam ataupun kain.
b.
Patung
Patung adalah contoh karya seni rupa 3 dimensi yang paling mudah. Patung merupakan suatu contoh karya seni 3 dimensi yang terbuat dari benda padat maupun lunak yang memiliki panjang, lebar, maupun tinggi. Pembuatan patung dapat dibuat dengan menggunakan teknik memahat. Pada umumnya patung dibuat dari kayu, batu atau benda keras lainnya yang dipahat sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk menyerupai binatang, manusia maupun bentuk lainnya.
Patung adalah contoh karya seni rupa 3 dimensi yang paling mudah. Patung merupakan suatu contoh karya seni 3 dimensi yang terbuat dari benda padat maupun lunak yang memiliki panjang, lebar, maupun tinggi. Pembuatan patung dapat dibuat dengan menggunakan teknik memahat. Pada umumnya patung dibuat dari kayu, batu atau benda keras lainnya yang dipahat sedemikian rupa sehingga menghasilkan bentuk menyerupai binatang, manusia maupun bentuk lainnya.
c.
Keramik
Seni rupa keramik adalah karya seni yang berbahan dasar tanah liat yang diolah sedemikian rupa melalui penyaringan dan pengadukan yang baik. kemudian bahan keramik itu dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Selanjutnya keramik dibakar sampai matang agar keramik menjadi keras dan tidak luntur jika terkena air. Kerajinan keramik mudah kita jumpai pada perabotan rumah tangga seperti gucci, vas bunga dan lainnya.
Seni rupa keramik adalah karya seni yang berbahan dasar tanah liat yang diolah sedemikian rupa melalui penyaringan dan pengadukan yang baik. kemudian bahan keramik itu dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Selanjutnya keramik dibakar sampai matang agar keramik menjadi keras dan tidak luntur jika terkena air. Kerajinan keramik mudah kita jumpai pada perabotan rumah tangga seperti gucci, vas bunga dan lainnya.
d.
Arsitektur
Seni arsitektur adalah seni merancang sebuah bentuk bangunan. Untuk menghasilkan rancangan yang baik, seorang pembaut seni arsitektur harus mempunyai pengetahuan tentang ilmu ukur dan bangun, ilmu sudut dan dimensi.
Seni arsitektur adalah seni merancang sebuah bentuk bangunan. Untuk menghasilkan rancangan yang baik, seorang pembaut seni arsitektur harus mempunyai pengetahuan tentang ilmu ukur dan bangun, ilmu sudut dan dimensi.
D. Aliran-aliran Seni
1.
Aliran Romantisme
Aliran ini merupakan salah satu aliran yang paling tua dalam sejarah
dunia lukis. Aliran ini muncul pada akhir abad ke-18, dimana pada konsepnya
lebih menekankan pada keadaan emosi atau perasaan yang dimiliki oleh manusia
atau sang pelukis khususnya. Aliran ini, mengungkapan sebuah kejadian atau perisitiwa yang dianggap
sangat menarik dan istimewa. Kecendrungan aliran seni lukis romantisme sangat
kaku dan statis dari sebuah hasilnya. Aliran ini juga berusaha menampilkan
suatu lukisan dengan fantastik dan indah. Aliran biasanya menampilkan tentang
suatu hal yang bersifat romantis, seperti suatu pemandangan alam, tragedi,
ataupun sejarah. Aliran ini berkembang baik di Perancis yang memang sebagai
negara asal muasal kata romantisme itu sendiri. Aliran romantisme biasanya memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan
emosional, penuh gerak dan dinamis, warna bersifat kontras dan meriah, pengaturan
komposisi dinamis, mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan, dan
kedahsyatannya melebihi kenyataan. Tokoh-tokoh aliran romantisme ini
diantaranya adalah: Raden Saleh, Eugene Delacroix, Theodore Gericault, dan Jean
Baptiste.
Contoh lukisan yang
menggunakan aliran romantisme:
2.
Aliran Realisme
Aliran realisme merupakan suatu aliran yang menampilkan karya lukis apa
adanya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa menambah objek yang
tidak ada ataupun mengurangi objek yang sudah ada. Pada aliran ini yang
ditekankan bukanlah objek melainkan suasana dari kenyataan tersebut. Proklamasi
realisme dilakukan oleh Gustave Courber pada tahun 1855. Ia terkenal dengan
slogannya “Tunjukkan malaikat padaku dan aku akan melukisnya”. Aliran realisme
biasanya memiliki ciri-ciri seperti berikut ini: Kebanyakan menampilkan tentang
kehidupan sehari-hari, ukisan sesuai dengan fakta yang ada, dan lukisan juga
terlihat menyatu antara objek satu dengan objek lainnya. Tokoh-tokoh aliran
realisme diantaranya adalah: Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore
Umier.
Contoh
lukisan yang menggunakan aliran realisme:
3.
Aliran Klasikisme
Aliran klasikisme merupakan aliran seni luis yang menampilkan gambar
secara klasik, serta memiliki karakter dan ciri tersendiri. Aliran ini lahir pada zaman Renaisance abad ke 14, yakni
sebuah awal mula kembalinya pandangan dari sebuah seniman
tentang pandangan dan kekaguman kaum penguasa, bangsawan, dan istana dari
kerajaan pada zamannya itu kepada seni klasik Yunani dan Romawi. Aliran Klasikisme banyak terpampang di nusantara maupun di mancanegara.
Ciri-ciri aliran ini biasanya: Lukisan terikat pada norma-norma intelektual
akademis, bentuk selalu seimbang dan harmonis, batasan-batasan warna bersifat
bersih dan statis, raut muka tenang dan berkesan agung, dan berisi cerita
lingkungan istana. Tokoh-tokoh aliran klasikisme diantaranya adalah: Bartholome
Vignon, Jaques Lovis David, dan Jan Ingles.
Contoh lukisan yang
menggunakan aliran klasikisme:
4.
Aliran Neo Klassikisme
Aliran ini hampir sama dengan aliran klasikisme yang mana aliran ini lebih melanjutkan klasikisme yang sangat dipengaruhi oleh hadirnya beberapa seniman akademis
yang sangat populer pada zamannya. Aliran ini muncul sebagai sebuah gerakan
untuk mempertegas kembali (neo) kepada aliran klasikisme, yaitu aliran baru
yang mengingatkan segala aspek pada aliran klasikisme. Ciri-ciri aliran ini
biasanya: Bertemakan istana dengan melibatkan keluarga, model
pewarnaannya semakin berkembang dari klasikisme, terdapat gerakan pada objek benda, dan batasan
warna bersifat bersih. Tokoh-tokoh aliran neo klassikisme diantaranya adalah: Jacques Louis–David
Watte dan Jean Auguste – Dominique Ingrea.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran neo klasikisme:
5.
Aliran Naturalisme
Aliran naturalisme merupakan pendalaman lebih lanjut dari gerakan
realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme. Aliran ini
melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata, artinya
disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Ciri-ciri aliran ini diantaranya: Sebagian besar
bertemakan tentang alam, tidak banyak melibatkan ekspresi melainkan sebuah
objektif yang nyata, dan selalu berusaha menampilkan unsur alam yang objektif. Tokoh-tokoh
aliran naturalisme ini diantaranya adalah: Raden Saleh, Basuki Abdullah, Williamn
Hoggart, dan Frans Hall.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran naturalisme:
6.
Aliran Ekspresionisme
Ekspresionisme adalah suatu aliran yang memberikan kebebasan distorsi
bentuk dan warna untuk melahirkan emosi ataupun menyatakan sensasi dari dalam
(baik objeknya maupun senimannya). Penganut aliran ini memiliki dalil bahwa “art is an expression of human feeling”.
Ciri-ciri aliran ini diantaranya: Pengungkapannya berwujud berbagai gambaran
angan-angan, misalnya images, garis, dan kata, mengungkapkan bagi seseorang
sama dengan menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmani
keluar, merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke
arah suasana kesedihan, tidak bersifat kaku dan monoton, dan tidak adanya
batasan dalam berekspresi. Tokoh-tokoh aliran ekspresionisme ini diantaranya
adalah: Vincent Van Gogh, Paul Gaugiuin, Ernast Ludwig, Affandi, dan Popo
Iskandar.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran ekspresionisme:
7.
Aliran Kubisme
Aliran ini mengungkapan bahwa segala bentuk yang terwujud dari
sebuah benda–benda geometris seperti kubus, bola, segi tiga, kerucut dan
biasanya paling banyak dipakai adalah kubus. Aliran kubisme
bertitik tolak dari penyederhanaan bentuk-bentuk alam ataupun objek secara
geometris. Ciri-ciri aliran ini diantaranya: Memiliki
bentuk geometris dan memiliki perpaduan warna yang sangat perspektif. Tokoh-tokoh
aliran kubisme diantaranya adalah: Pablo Picasso, Albert Glazes, Fernand Leger,
dan Robert Delaunay.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran kubisme:
8.
Aliran Primitivisme
Aliran ini berlandaskan pada sebuah objektivitas yang diinginkan. Gambar
yang dilukis biasanya cenderung sangat sederhana, datar, dan dua dimensi. Ciri-ciri
aliran ini adalah: Menggambarkan sebuah subyek dengan bagian yang sangat datar,
Terlihat sebuah objek yang sangat sederhana,dan Terikat dengan kehidupan
manusia pada zaman dahulu. Tokoh-tokoh aliran primitivisme diantaranya adalah Paul
Klee dan Henri Matisse.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran primitivisme:
9.
Aliran Impresionisme
Istilah impresionisme dipakai semenjak tahun 1874 yang diarahkan kepada
karya para pelukis realisme Perancis. Dan baru kemudian pada akhir abad ke-19
istilah ini dipandang sebagai gerakan seni lukis modern. Aliran ini berusaha
untuk menampilkan kesan yang ditangkap objek. Aliran impresionisme biasanya
juga memiliki gambar yang agak kabur dan tidak mendetail. Impresionisme pada
umumnya tergolong gerakan yang antiklasik. Para ahli menyebut impresionisme
sebagai realisme cahaya, artinya impresionisme tetap disebut sebagai realisme
hanya dengan pewarnaan yang agak berbeda. Ciri-ciri aliran ini diantaranya: Goresan
kuas pendek dan tebal dengan gaya mirip sketsa, bayangan dibuat dengan
mencampurkan warna komplementer (Hitam tidak digunakan sebagai bayangan), cat
tidak ditunggu kering untuk ditimpa dengan warna berikutnya, dan meneliti
sedetail mungkin sifat pantulan cahaya dari suatu objek untuk kemudian
diterapkan di dalam lukisan. Tokoh-tokoh aliran impresionisme ini diantaranya
adalah: Claude Monet , Aguste Renoir , dan Casmile Pissaro.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran impresionisme:
10. Aliran Post Impresionisme
Aliran ini mulai muncul pada tahun 1880 dan merupakan lanjutan dari
aliran impresionisme, dimana dalam aliran ini lebih mengembangkan perenungan
problem sinar dengan lebih mendalam. Ciri-ciri dari aliran ini diantaranya: Lukisan sangat berpengaruh pada lingkungan
alam dan menggambar pada objek yang langsung. Tokoh dari aliran post
impresionisme ini diantaranya adalah: Emile Bernard, Henri Fantin Latour, dan Paul
Gauguin.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran post impresionisme:
11. Aliran Abstraksionisme
Aliran Abstraksionisme adalah aliran yang menggunakan warna dan
bentuk dalam cara non-representasional. Aliran ini
beranggapan bahwa dalam setiap gambarnya tidak banyak bentuk yang tidak
menyamai bentuk dari alam melainkan imajinasi dari sang seniman sendiri. Aliran ini
dibedakan menjadi 2, yang pertama adalah abstrak kubistis yakni abstrak yang
tersaji dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran, kubus, dan segitiga.
Sedangkan yang kedua adalah abstrak non-figuratif yakni abstrak dalam arti seni
lukis haruslah murni sebagai ungkapan perasaan dimana garis mewakili garis,
warna mewakili warna dan lain sebagainya. Ciri-ciri dari aliran abstraksionisme
diantaranya: Menampilkan unsur-unsur seni rupa yang disusun tidak terbatas pada
bentuk-bentuk yang ada di alam dan garis, bentuk, serta warnanya ditampilkan
tanpa mengindahkan bentuk asli di alam. Tokoh-tokoh aliran abstraksionisme
diantaranya adalah: Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got Lieb, dan Robert
Montherwell.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran abstraksionisme:
12. Aliran Fauvisme
Fauvisme berasal dari bahasa Perancis ‘Les Fauves’, yang artinya binatang liar. Fauvisme merupakan sebuah
aliran seni yang sangat mengungkapkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak
objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya. Ciri-ciri aliran ini
diantaranya: Menggunakan warna-warna yang liar dan kontras dan penggunaan garis
dalam fauvisme disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa mendeteksi
keberadaan garis yang jelas dan kuat. Tokoh-tokoh aliran fauvisme diantaranya
adalah: Henri Matisse, Henri Manguin, Charles Chamoin, dan Henri Evenepoel.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran fauvisme:
13. Aliran Pointilisme
Merupakan aliran yang sangat memanfaatkan teknik melukis dengan
sebuah titik-titik sebagai ciri khas lukisannya dan yang mana merupakan
kelanjutan dari tenik melukis impresionisme. Aliran ini mulai diperkenalkan
oleh Seurat pada tahun 1880. Pada saat itu pointilisme masih disebut dengan
divisionisme. Pointilisme merupakan suatu ejekan yang diberikan untuk gaya
melukis tersebut. Ciri-ciri aliran ini adalah sebagai berikut: Objek
warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah, objek
terlihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna
kuning, hijau, dan biru, dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer
pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna, kumpulan
titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah. dibandingkan
saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis.
Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini. Tokoh-tokoh aliran pointilisme diantaranya adalah: Paul Signac, Henri - Edmond
Cross, John Roy, dan Henri Delavallee
Contoh lukisan yang menggunakan aliran pointilisme:
14. Aliran Futurisme
Merupakan aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai
unsur ekspresi dalam desain. Futurisme juga merupakan
suatu aliran yang mengimbangi segala sesuatu yang serba cepat dan dinamis dan
lebih efisien . Aliran ini menggambarkan objek lukisan yang
terlihat seperti bergerak. Suatu objek digambarkan beberapa kali secara sama
dan secara perspektif. Ciri-ciri dari aliran ini diantaranya: Karya seni
menangkap unsur gerak dan kecepatan, memanfaatkan prinsip aneka tampak atau ‘multiple view points ‘, dan menggunakan
tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain. Tokoh-tokoh dari aliran
futurisme ini diantaranya adalah: Giacomo Balla, Umberto Boccioni, Sculptor,
dan Carlo Carrà.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran futurisme:
15. Aliran Surealisme
Surealisme mulai muncul pada tahun 1024. Aliran ini menunjukkan
kebebasan kreativitas sampai melampaui batas logika. Surealisme juga dapat
didefinisikan sebagai gerakan budaya yang mempunyai unsur kejutan sebagai
ungkapan gerakan filosofis yang biasanya menggambarkan ketidak laziman.
Ciri-ciri dari aliran ini diantaranya: Lukisan tampak aneh dan asing serta penuh
dengan fantasi dan khayalan. Tokoh-tokoh dari aliran surealisme ini diantaranya
adalah: Joan Miro, Salvador Dali, Andre Masson, Sudiardjo, dan Amang Rahman.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran surealisme:
16. Aliran Dadaisme
Aliran ini lahir pada masa perang dunia I. Aliran ini menyajikan karya
artistik dari bentuk yang seram, magic, mengerikan, kekanak-kanakan (naive), dan terkadang mengesankan. Aliran
ini juga dikatakan sebagai anti seni, anti perasaan, dan cenderung merefleksi
kekasaran dan kekerasan. Karyanya tergolong aneh seperti misalnya mengkopy
lukisan monalisa lalu diberi kumis, tempat kencing diberi judul dan dipamerkan.
Dilakukan juga metode kolase seperti misalnya kayu dan rongsokan barang-barang
bekas. Ciri-ciri dari aliran ini diantaranya: Seni yang tidak mau ilusi atau
ketiadaan ilusi, didominasi warna hitam, merah putih hijau dengan pewarnaan
primer, tajam dan kontras, cenderung menggambarkan
kembali kearah primitif, kuno, magic, main-main, dan naive. Tokoh-tokoh dari aliran dadaisme ini diantaranya
adalah: Roull Haussmann, Duchamp, dan Hans Arp.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran dadaisme:
17. Aliran Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan pergerakan di dalam seni dan arsitektur yang
pertama kali berkembang di Moscow pada tahun 1915. Aliran ini lebih mengarah ke
abstrak secara keseluruhan yang mengabdi pada modernitas. Temanyapun seringkali
geometrik, eksperimensional, dan terkadang emosional. Ciri-ciri dari aliran ini
diantaranya: Penggunaan hurufsans-serif berwarna merah dan
hitam dan gambar sebagai pengalaman visual yang terjadi
secara serentak. Tokoh-tokoh dari aliran konstruktivisme
ini diantaranya adalah: Naum Gabo, Laszlo Moholy, Victor Pasmore, Liubov
Popova, dan Oskar Schlemmer.
Contoh
lukisan yang menggunakan aliran konstruktivisme:
18. Aliran Simbolisme
Aliran ini
muncul pada akhir abad ke-19 di Perancis. Simbolisme
merupakan suatu aliran seni yang memakai simbol
(lambang) untuk mengekspresikan sebuah ide–ide menjadi sesuatu yang sangat
menarik. Pelukis simbolis percaya bahwa seni adalah sebuah refleksi emosi atau
ide, bila dibandingkan dengan menyuguhkan dunia alami secara objektif, secara
pura-pura ditambahkan ke dalam karya seni berupa realisme dan impresionisme.
Mereka memilih hidup di luar tradisi yang ada, mereka lebih menekankan cara
pengungkapan realitas melalui spirit dan intuisi. Aliran ini dinamakan
simbolisme dikarenakan seniman tersebut berbicara seperti para nabi yakni
melalui tanda dan simbol. Aliran ini juga merupakan wujud reaksi terhadap
realisme dan naturalisme yang hanya berpijak pada kenyataan semata. Ciri-ciri
dari aliran ini diantaranya: Subjek eksotis, misterius,
dan fantastik semisal mimpi, menolak realisme, dan mulai mencari alam dongeng /
imajinasi. Tokoh-tokoh dari aliran simbolisme ini diantaranya adalah: William
Blake, Jan Toorop, Pablo Picasso, dan Gustave Moreau.
Contoh
lukisan yang menggunakan aliran simbolisme:
19. Aliran Monumentalisme
Merupakan aliran seni yang menimbulkan kesan peringatan pada sesuatu
yang agung atau yang sangat mengagumkan. Monumen-monumen yang sering kita lihat
di beberapa kota merupakan contoh karya dari aliran ini.
Tokoh-tokoh aliran ini diantaranya adalah Pierre Puvis De Chavannes dan
Anton der Kinderen.
Contoh monumen yang menerapkan aliran monumentalisme:
20. Aliran Nafisme
Merupakan aliran yang menggambarkan suatu hal yang kekanak-kanakan
seolah-olah disini si pelukis baru belajar melukis. Aliran ini booming di
sekitar tahun 1990-an.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran nafisme:
21. Aliran Esensialisme
Berlawanan dengan futurisme, menurut aliran ini hal yang esensial dari
keseimbangan kosmis adalah kesatuan yang kokoh dan yang menyebabkan segala
sesuatu berada di tempatnya. Aliran ini menampilkan lukisan yang lepas dari
bentuk-bentuk alamiah. Di sini bentuk-bentuk 3 dimensi dianggap tidak benar.
Oleh karena itu, mereka menghasilkan gambar-gambar yang datar dan abstrak yang
terdiri dari garis-garis tegak dan melintang. Tokoh-tokoh dari aliran
esensialisme ini diantaranya adalah Piet Mondriaan dan Van Der Leek.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran esensialisme:
22. Aliran Elementarisme
Merupakan aliran yang menampilkan gerak, kebebasan, bidang-bidang diisi
dengan garis miring yang menampakkan gerak, dan mengesankan suatu kegiatan
perjuangan. Aliran ini bertujuan untuk memperkuat jiwa generasi mendatang
dengan kegiatan. Lukisan elementarisme merupakan lukisan garis-garis miring
yang membagi-bagi bidang seperti petak-petak bidang. Tokoh dari aliran ini
adalah Theo Van Doesburg, seorang pelukis asal Belanda yang sekaligus menjadi
pelopor aliran ini.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran elementarisme:
23. Aliran Absolutisme
Aliran ini membuang seluruh keterikatan terhadap bentuk-bentuk alamiah.
Menurut paham ini, lukisan harus secara murni merupakan kesatuan dari
warna-warna, garis-garis, dan bidang-bidang. Tokoh yang mempelopori aliran ini
adalah Wassily Kadinsky.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran absolutisme:
24. Aliran Elektisisme
Aliran ini muncul pada awal abad ke-20 dimana aliran ini
mengkombinasikan berbagai sumber gaya yang ada di dunia menjadi wujud seni
modern. Banyak yang menjadi sumber inspirasi gaya seni ini, diantaranya adalah
gaya seni primitif sejumlah suku bangsa di Afrika, karya seni pra sejarah, seni
Amerika Latin, gaya estetik Mesir Purba, dan Yunani Kuno. Tokoh-tokoh dari aliran
elektisisme ini diantaranya adalah: Pablo Picasso, Henry Moore, dan Georges
Braque.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran elektisisme:
25. Aliran Post Modernisme
(Kontemporer)
Merupakan aliran seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu
dan berkembang sesuai zaman sekarang. Aliran post modernisme juga dapat
diartikan sebagai suatu karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu
yang sedang dilalui. Aliran ini diperkenalkan kepada masyarakat pada sekitar
tahun 70-an. Ciri-ciri aliran ini diantaranya: Objek lukisannya mengutamakan
kebebasan berekspresi,dinamis dan tidak terikat aturan dan teknologi masa kini
dipadukan dengan seni merupakan ciri khas aliran kontemporer. Tokoh-tokoh dari
aliran post modernisme diantaranya adalah: Sprinka, Jim Supankat, dan Nyoman
Nuarta.
Contoh karya seni yang menggunakan aliran post modernisme:
26. Aliran De Stijl
Gerakan seni ini berawal di Laiden Belanda. Dalam seni ini seniman de
stijl menuangkan bentuk abstraksi dan keuniversalan dengan mengurangi campur
tangan bentuk dan warna semaksimal mungkin. Karya aliran ini secara umum
memperlihatkan sebuah bentuk yang abstrak dan sederhana. Tokoh-tokoh pada
aliran ini diantaranya adalah: Piet Mondrian, Theo Van Doesburg, dan Marlow
Moss.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran de stijl:
27. Aliran Art Deco
Aliran ini
sangat populer pada akhir perang dunia I dan masuk ke perang dunia II, dari
sinilah lahir aliran art deco yang menjadi penanda zaman dalam bentuk-bentuk
arsitektur yang anggun. Art deco ini merupakan sebuah karya seni yang
seringkali menggunakan warna-warna cemerlang dan bentuk sederhana untuk
merayakan hadirnya dunia arsitektur yang banyak menarik perhatian sampai saat
ini. Art deco sangat mementingkan arsitektur pada zaman kolonialisme
penjajahan. Hal ini bisa dilihat di daerah ibu kota Jakarta yang bangunannya
banyak sekali yang menggunakan arsitektur art deco. Ciri-ciri aliran ini
diantaranya: Penggunaan yang tegas dari bentuk bertingkat, sapuan kurva,
pola-pola chevron dan motif pancaran matahari dan menggunakan bahan-bahan
seperti alumunium, stainless steel, pernis, inlaid wood, kulit
hiu, dan kulit zebra. Tokoh-tokoh aliran art deco ini diantaranya adalah: AM, Cassandre,
dan Jean Calu.
Contoh yang menggunakan aliran art deco:
28. Aliran Pop Art (Popular Art)
Seni ini pertama kali berkembang di daerah Amerika pada tahun 1956
dengan nama asli popular images. Seni ini muncul sebagai akibat dari kejenuhan
dengan seni tanpa objek dan mengingatkan kita akan keadaan sekeliling yang
telah lama dilupakan. Dalam mengambil objek tidak memilih-milih, apa yang
dijumpai bisa dijadikan objek. Kesan umum dari karya pop art menampilkan
suasana sindiran, humor, dan apa adanya. Tokoh-tokoh dari aliran ini
diantaranya adalah: Tom Wasselman, George Segal, Yoseph Benys, dan Claes Oldenburg.
Contoh karya seni yang menggunakan aliran popular art:
29. Aliran Optical Art
Merupakan aliran seni yang menggunakan teknik ilusi optik. Seni rupa
optik adalah sebuah metode melukis yang mengkhususkan diri pada interaksi
antara ilusi dan gambar bidang dan di
antara memahami dan melihat. Ketika penonto melihat sebuah karya seni lukis
optik mereka akan terkesan dengan tipuan optik semacam gerakan (berputar,
bergeser, berkedip, dan sebagainya). Ciri-ciri aliran ini adalah enciptaan efek
melalui pola dan garis. Garis bergelombang hitam dan putih ditempatkan dekat
satu sama lain pada kanvas permukaan. Tokoh-tokoh dari aliran optical art
diantaranya adalah Bridget Riley dan Getulio Alviani.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran optical art:
30. Aliran Art Nouveau
Aliran ini muncul sebagai sebuah bentuk reaksi terhadap industrialisasi
dan gaya mesin yang dianggap dapat menghilangkan sifat manusiawi di dalam
kehidupan manusia. Aliran ini menganggap bahwa mesin dan teknologi telah
mengambil alih dan mendominasi kehidupan manusia, maka dari itu ukiran dan ulir
florapun dibuat cenderung berlebihan untuk menekankan keterampilan yang
sifatnya sangat emosional. Tokoh-tokoh dari aliran ini diantaranya adalah: Hector
Guimard, Louis Majorelle, dan Francois Rupert.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran art nouveau:
31. Aliran Happening Art
Merupakan salah satu konsep untuk meramaikan suatu acara promo,
hiburan, atau launching yang menampilkan beberapa karakter atau tokoh yang
akhirnya dengan happening art ini maka diharapkan pesan atau rangkaian acara
bisa tersampaikan. Ciri-ciri aliran ini yakni properti yang digunakan didesain
semenarik mungkin untuk menarik perhatian. Tokoh-tokoh aliran happening art
diantaranya adalah Allan Kaprow, Christo dan Jackson Pollock.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran happening art:
32. Aliran Minimal of Art
(Retinal Art)
Merupakan corak seni lukis yang penggambarannya terdiri dari susunan
geometris dengan pengulangan yang teratur rapi menyerupai papan catur. Karya
ini tergolong menarik karena menggunakan warna yang cemerlang dan seakan
mengecohkan mata dengan ilusi ruang. Tokoh-tokoh dari aliran ini diantaranya
adalah: Carl Andre, Robert Moris, dan Larry Bell.
Contoh seni lukis yang menggunakan aliran minimal of art:
33. Aliran Trick Art
Aliran ini merupakan seni lukis dua dimensi yang menggunakan ilusi
visual sehingga terlihat seperti nyata (tiga dimensi). Lukisan sejenis ini
pertama dibuat pada tahun 1984 oleh seniman asal jepang yang bernama Kazumune
Kenju.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran trick art:
34. Aliran Daun
Merupakan aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut
menggunakan daun tumbuh-tumbuhan lalu kemudian diberi warna ataupun tidak
diberi warna. Seni lukis ini memanfaatkan sampah daun tumbuh-tumbuhan, dimana
daun memiliki warna khas dan tidak busuk jika ditangani dengan benar.
Contoh lukisan yang menggunakan aliran daun:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar