Sabtu, 08 April 2017

AKHLAK TASAWUF: Pengertian Ilmu Akhlak (Semester 1)



PENGERTIAN ILMU AKHLAK & TASAWUF
SERTA ALASAN MEMPELAJARINYA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi Tugas “Akhlak Tasawuf”
Dosen Pengampu:
Dr.H. Syamsun Ni’am, M.Ag.
                                                           
       
 

Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
1.      DIKY EKO SAPUTRO       (17205153001)
2.      RISMA NUR IZZATI          (17205153002)
3.      SANTI ROHMAH                (17205153004)
4.      AMA MUTNIN                    (17205153005)



JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
FAKULTAS TARBIYAH & ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
TAHUN AJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum1.png
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta  salam  semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW dan semoga kita akan selalu mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya  penulis dapat  menyusun makalah ini untuk memenuhi  tugas mata kuliahAKHLAK TASAWUF yang berjudulPENGERTIAN ILMU AKHLAK & TASAWUF SERTA ALASAN MEMPELAJARINYA
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini tidak mungkin terlaksana dengan baik.Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.      Bapak Dr. Mafthukin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung ini.
2.      Bapak Dr.H. Syamsun Ni’am, M.Ag. Selaku Dosen pengampu mata kuliah yang telah membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar mempunyai pemahaman yang benar mengenai mata kuliah ini.
3.      Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi dan membuahkan ilmu yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.
Tulungagung, 18 September 2015
      
       Penulis
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
BAB I  PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah............................................................................................ 4
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................... 5
C.     Tujuan Pembahasan Masalah..................................................................................... 5
BAB II  PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ilmu Akhlak............................................................................................. 6
B.     Pengertian Ilmu Tasawuf........................................................................................... 8
C.     Alasan Mempelajari Ilmu Akhlak & Tasawuf........................................................... 10
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................................................ 14
B.     Saran.......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 15




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Akhlak Tasawuf adalah merupakan salah satu khazanah intelektual Muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan, secara historis dengan teologis akhlak tasawuf tampil mengawal dan memandu perjalanan hidup umat agar selamat dunia dan akhirat. Secara historis akhlak tasawuf adalah pemandu perjalanan hidup umat manusia agar selamat dunia dan akhirat, itu di karenakan Akhlak Tasawuf merupakan salah satu khazanah intelektual Muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan. Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Muhammad saw adalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima.
Melihat betapa pentingnya akhlak tasawuf dalam kehidupan ini tidaklah mengherankan jika akhlak tasawuf ditentukan sebagai mata kuliah yang wajib diikuti oleh kita semua. Sebagai upaya untuk menanggulangi kemerosotan moral yang tengah dialami bangsa ini.
Untuk mengungkap segala pengertian dan betapa pentingnya mempelajari Ilmu Akhlak dan Tasawuf, kami akan mencoba menguraikannya dalam makalah ini.









B.     Rumusan Masalah
1.      BagaimanaPengertian dari Ilmu Akhlak?
2.      Bagaimana Pengertian dari Ilmu Tasawuf?
3.      Apa Alasan Mempelajari Ilmu Akhlaq dan Tasawuf?

C.    TujuanPembelajaran
1.        Untuk Mengetahui Pengertian dari Ilmu Akhlak
2.        Untuk Mengetahui Pengertian dari Ilmu Tasawuf
3.        Untuk Mengetahui Alasan Mempelajari Ilmu Akhlak dan Tasawuf





















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ilmu Akhlak
Secara Etimologi, ilmu berasal dari bahasa Arab (ilm), bahasa Latin science yang berarti tahu atau mengetahui atau memahami. Sedangkan menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis atau ilmiah. Beberapa Ahli juga mengemukakan pendapatnya tentang ilmu, yaitu sebagai berikut :
§  Karl Pearson
Ilmu merupakan keterangan yang konsisten dan komprehensif tentang fakta pengalaman dengan istilah yang sederhana.
§  Ralp Ross dan Ernest Van Den Haag
Ilmu merupakan umum, rasional, empiris dan sistematik serta serentak.
§  Charles Singer
Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge)

Secara Etimologi Akhlak berasal dari kata khuluqun (خُلُقٌ) yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun (جَلْقٌ) yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq (جَالِقٌ) yang berarti sang pencipta, demikian pula dengan makhluqun (مَجْلُوْقٌ) yng berarti yang diciptakan[1]. Secara Terminologi Akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
http://englishtafsir.ourholyquran.com/images/ayat/68_4.pngDasarnya adalah:


“dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”{Q.S Al-Qalam: 4}


http://www.everyayah.com/data/quranpngs/26_137.png
 



“(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu” {Q.S Asy-Syuara: 137}
Dan Dari Sebuah Hadits
انما بعثت لاتمم مكارم الاخلاق
Para Tokoh-tokoh Islam juga mengemukakan pendapatnya tentang akhlak, antara lain:
§  Ibnu Miskawaih
Akhlak merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melaksanakan perbuatan memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
§  Imam Ghazali
Akhlak Merupakan sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan yang mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
§  Ibrahim Anis
حَالٌ لِلنَّفْسِ رَاسِخَةٌ تَصْدُرُ عَنْهَا الْاَفْعَالُ مِنْ خَيْرٍ اَوْ شَرٍّ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ اِلٰى فِكْرٍ وَرُؤْيَةٍ
“Sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan”.[2]
§  Prof. Dr. Ahmad Amin
عَرَّ فَ بَعْضُهُمُ الْخُلُقَ بِأَنَّهُ عَادَةُ الْاِرَادَةِ يَعْنِى أَنَّ الْإرَادَةَ اِذَا اعْتَادَتْ شَيْأً فَعَادَتُهَا هِيَ الْمُسَمَّاةُ بِالْخُلُقِ
Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan sesuatu, maka kebiasaan itu dinamakan akhlak.[3]
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita pahami bahwa akhlak adalah tabiat atau sifat seseorang, yakni keadaan yang telah terlatih, sehingga dalam jiwa tersebut benar-benar telah melekat sifat-sifat yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan spontan.
Adapun tentang pengertian Ilmu Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, yang menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada sesamanya, yang menjelaskan tujuan manusia melakukan sesuatu, dan yang juga menjelaskan apa yang harus diperbuat.

B.     Pengertian Tasawuf
Secara Etimologi, ada beberapa pendapat mengenai asal kata Tasawuf, yakni:
Berasal dari kata suffah (صفة) yang berarti segolongan sahabat-sahabat Nabi yang menyisihkan dirinya di serambi masjid Nabawi, karena di serambi itu para sahabat selalu duduk bersama-sama Rasulullah untuk mendengarkan fatwa-fatwa beliau untuk disampaikan kepada orang lain yang belum menerima fatwa itu.
  Berasal dari kata sūfatun (صوفة) yang berarti bulu binatang, sebab orang yang memasuki tasawuf itu memakai baju dari bulu binatang dan tidak senang memakai pakaian yang indah-indah sebagaimana yang dipakai oleh kebanyakan orang.
  Berasal dari kata sūuf al sufa’ (صوفة الصفا) yang berarti bulu yang terlembut, dengan dimaksud bahwa orang sufi itu bersifat lembut-lembut.
  Berasal dari kata safa’ (صفا) yang berarti suci bersih, lawan kotor. Karena orang-orang yang mengamalkan tasawuf itu, selalu suci bersih lahir dan bathin dan selalu meninggalkan perbuatan-perbuatan yang kotor yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah.
           




Beberapa tokoh Islam juga berpendapat mengenai Ilmu Tasawuf antara lain :
§  Syekh Muhammad Al-Kurdi
Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya dapat diketahuai hal ihwal( perbuatan) kebaikan dan keburukan jiwa, cara membersihakannya  dari( sifat-sifat yang buruk) dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji, cara Melakukan suluk, melangkah menuju keridhaan allah dan meningglkan larangannya menuju larangannya.
§  Imam Ghazali (berdasarkan pendapat Abu Bakar)
Tasawuf adalah budi pekerti barang siapa yang memberikan budi pekerti atasmu, berarti ia memberikan bekal atas dirimu dalam bertasawwuf, maka hamba yang jiwanya menerima (perintah) untuk beramal karena sesungguhnya mereka melakukan suluk dengan suluk dengan nur (petunjuk) islam dan ahli zuhud yang jiwanya menerima (Perintah) untuk melakukan beberapa akhlq (terpuji), karena mereka telah melakukan suluk nur dengan nur (petunjuk) imannya.
§  Mahmud Amin An-Nawawi (mengemukakan pendapat Al-Junaid al-Baqhdadi )
Tasawuf adalah memelihara (menggunakan) waktu . kemudian  berkata: seorang hamba tidak akan menekuni (amalan tasawwuf) tanpa aturan, (menganggap) tidak tepat (ibadahnya) tanpa tertuju kepada tuhan-Nya dan merasa tidak berhubungan (dengan tuhan-Nya)  tanpa menggunakan waktu (untuk beribadah kepada tuhan-Nya)
§  Sa- Suhrawardi (mengemukakan pendapat Ma’ruf Al-Karakhy)
Tasawuf adalah mencari hakekat dan meninggalkan sesuatu yang ada ditangan makhluk ( kesenangan duniawi).
keterangan diatas dapat dikemukakan bahwa Tasawuf mempunyai pengertian Suatu ilmu yang dengannya dapat mengetahui (membahas)   jiwa yang buruk dan terpuji. Kemudian pada kelanjutannya membahas bagaimana cara membersihkan  jiwa  yang buruk untuk menuju keridhaan ilahi yaitu dengan menyucikan jiwa, beribadah, hidup sederhana, meninggalkan larangan tuhan yang pada hakekatnya untuk mempunyai perilaku yang terpuji. Manusia untuk membersihkan jiwanya harus lebih banyak melakukan spiritual dengan menjauhi kehidupan duniawi, waktu yang dimiliki manusia lebih banyak digunakan beribadah.
Sedangkan menurut istilah Tasawuf diartikan sebagai Upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah Swt. Kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan Tuhan.
Hubungan Antara Akhlak dan Tasawuf adalah Ilmu Akhlak membahas tentang tingkah laku manusia untuk dinilai apakah perbuatan tersebut tergolong baik, mulia, terpuji atau sebaliknya, yakni buruk, hina dan tercela. Selain itu dalam ilmu ini juga dibahas tentang ukuran kebahagiaan, keutamaan, keindahan dan keadilan.
Sedangkan Ilmu Tasawuf adalah suatu ilmu yang membahas tentang sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, hidup sederhana, beribadah sesuai denga kaidah-kaidah islami. Selain itu Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan, Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.

C.    Alasan Mempelajari Ilmu Akhlak dan Tasawuf
Alasan mengapa mehgapa kita mempelajari Ilmu Akhlak adalah yang utama yakni, karena Akhlak yang baik termasuk tanda kesempurnaan iman seseorang, sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shohihul Jami’, No. 1241)
Berkenaan dengan alasan mempelajari Ilmu Akhlak ini, Ahmad Amin mengatakan sebagai berikut:
“Tujuan mempelajari Ilmu Akhlak dan permasalahannya menyebabkan kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik, sedangkan berbuat zalim termasuk perbuatan buruk, membayar hutang kepada pemiliknya termasuk perbuatan baik, sedangkan mengingkari hutang termasuk perbuatan buruk”.[4]
Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang kriteria perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak mengetahui perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.
Ilmu akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang. Seseorang yang memiliki IPTEK yang maju disertai akhlak yang mulia, niscaya ilmu pengetahuaan yang Ia miliki itu akan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang yang memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta, kekuasaan, namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka semuanya itu akan disalah gunakan yang akibatnya akan menimbulkan bencana dimuka bumi.
Demikian juga dengan mengetahui akhlak yang buruk serta bahaya-bahaya yang akan ditimbulkan darinya, menyebabkan orang enggan untuk melakukannya dan berusaha menjauhinya. Orang yang demikian pada akhirnya akan terhindar dari berbagai perbuatan yang dapat membahyakan dirinya.[5]
Akhlak juga merupakan mutiara hidup yang membedakan makhluk manusia dengan makhluk lainnya. Setiap orang tidak lagi peduli soal baik atau buruk, soal halal dan haram. Karena yang berperan dan berfungsi pada diri masing-masing manusia adalah elemen syahwat (nafsu) nya yang telah dapat mengalahkan elemen akal pikiran, oleh karena itu Imam Al-Ghazali dalam kitabnya “Mukasyafatul Qulub” menyebutkan bahwa Allah menciptakan manusia (anak Adam) lengkap dengan elemen akal dan syahwat (nafsu). Maka barang siapa yang nafsunya mengalahkan akalnya, hewan melata lebih baik dari pada manusia itu. Sebaliknya bila manusia dengan akalnya dapat mengalahkan nafsunya, maka dia derajatnya di atas malaikat.
Alasan lain mengapa kita mempelajari ilmu akhlak adalah karena akhlak merupakan lambang akidah yang murni Rasulullah Shallalllahu ‘alaihi wa sallam diutus untuk mengajak manusia agar beribadah hanya kepada Allah Azza wa Jalla sahaja dan memperbaiki akhlak manusia. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” Sesungguhnya antara akhlak dengan ‘aqidah terdapat hubungan yang sangat kuat sekali. Ini kerana akhlak yang baik sebagai bukti dari keimanan dan akhlak yang buruk sebagai bukti atas lemahnya iman, semakin sempurna akhlak seorang Muslim bererti semakin kuat imannya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Kaum Mukminin yang paling sempurna imannya adalah yang akhlaknya paling baik di antara mereka, dan yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada isteri-isterinya.”
Akhlak yang baik adalah sebahagian daripada amal shalih yang dapat menambah keimanan dan memiliki nilai yang berat di dalam timbangan. Pemiliknya sangat dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan akhlak yang baik adalah salah satu penyebab seseorang untuk dapat masuk Syurga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia serta membenci akhlak yang rendah/hina.”
Sungguh akhlak yang mulia itu meninggikan darjat seseorang di sisi Allah, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam“Sesungguhnya seorang Mukmin dengan akhlaknya yang baik, akan mencapai darjat orang yang shaum (puasa) di siang hari dan shalat di tengah malam.”
Akhlak yang mulia dapat menambah umur dan menjadikan rumah makmur, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:“… Akhlak yang baik dan bertetangga yang baik keduanya menjadikan rumah makmur dan menambah umur.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling baik akhlaknya. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah sebutkan dalam firman-Nya:
Begitu pula para Sahabat Radhiyallahu ‘anhum, mereka adalah orang-orang yang paling baik akhlaknya setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam[6]

Alasan Mempelajari Ilmu Tasawuf  adalah:
Dengan bertasawuf yang merupakan suatu kekuatan batin untuk mempertebal iman, tauhid, ladang amal, pembersih jiwa, serta untuk memperkuat Ihsan suatu cara untuk lebih mengenal Allah dan mencari keridhaan-Nya semata maka secara otomatis akan meningkatkan akhlakul karimah (akhlak yang mulia).
Selain itu alasan lain mempelajari ilmu tasawuf adalah :
§  Dengan mempelajari ilmu ini Seseorang akan bisa membersihkan dirinya dari penyakit hati.
§  Seseorang akan memiliki sikap baik dan berjiwa dermawan.
§  Hati seseorang akan menjadi tenang dan damai.
§  Seseorang akan memilki sifat budi pekerti nan baik dengan sesama.









BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan dari yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan bahwa Ilmu Akhlak Tasawuf berasal dari dua kata yakni Akhlak dan Tasawuf. Adapun pengertian Akhlak secara umum yakni suatu hal yang telah tertanam di hati entah itu bernilai baik maupun buruk sekalipun karena akhlak timbul tanpa perlu dipikirkan dan dipaksa terlebih dahulu. Sedangkan yang disebut Tasawuf ialah suatu cara dalam proses untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya. Jadi, dapat ditarik benang merah yakni pengertian Akhlak Tasawuf ialah salah satu disiplin ilmu yang terdapat dalam ajaran agama Islam yang mempelajari tata cara berprilaku yang baik dan mulia serta tentunya sesuai aturan Islam sehingga kita bisa mendekatkan diri kita kepada Allah dengan sepenuhnya dan memiliki rasa tenang saat berada di dekat-Nya. Alasan mempelajari Ilmu Akhlak dan Tasawuf adalah karena ilmu tersebut memiliki kaitan yang sangat erat dalam kehidupan sehari-hari yakni untuk mencapai akhlak yang mulia diperlukan proses-proses yang biasanya dilakukan oleh pengamal tasawuf. Begitupun sebaliknya, belum dikatakan bertasawuf dengan benar apabila pencapaian akhlak yang mulia belum terpenuhi.
Akhlak dan Tasawuf saling berkaitan, Akhlak dalam pelaksanaannya mengatur hubungan horizontal antara sesama manusia, sedangkan Tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf juga mementingkan akhlak.
B.     Saran
Sebagai umat islam kita hendaknya semakin memperdalam pengetahuan kita mengenai Ilmu ini Melihat betapa pentingnya ilmu akhlak tasawuf dalam kehidupan ini. karena ilmu tersebut memiliki kaitan yang sangat erat dalam menata kehidupan sehari-hari kita yakni untuk mencapai akhlak yang mulia diperlukan proses-proses yang biasanya dilakukan oleh pengamal tasawuf.
DAFTAR PUSTAKA


Nata, Abuddin. 2010.  A`khlak Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Mustofa, A. 1995. AkhlakTasawuf..Bandung: CV. PustakaSetia.
Amin,Ahmad. Kitab al-Akhlaq. Mesir: Daral Kutubal Mishriyah,cet.III,tt.
Mustofa, A. 2010. Akhlak Tasawuf. Bandung: Pustaka Setia.
http://wardahcheche.blogspot.co.id/2014/01/akhlak-tasawuf.html (di akses pada pukul 19:10, 20 September 2015)



[1] A. Mustofa. Akhlak tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010), hlm. 11.
[2]Nata Abuddin. A`khlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 02.
[3]A. Mustofa. AkhlakTasawuf, (Bandung: CV. PustakaSetia, 1995), hlm. 13.
[4]Amin Ahmad, Kitab al-Akhlaq, (Mesir:Daral Kutubal Mishriyah, cet. III, tt.), hlm. 3.

[6] http://wardahcheche.blogspot.co.id/2014/01/akhlak-tasawuf.html (di akses pada pukul 19:10, 20 September 2015)

2 komentar:


  1. [16:25, 31/1/2018] +62 852-3692-7068: Terimakasih infonya sangat membantu
    salam Aqiqah Jogja

    BalasHapus