Sabtu, 15 September 2018

SAINS:Makalah Materi dan Perubahan Materi (Semester 3)


MATERI DAN PERUBAHAN MATERI
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sains MI/SD
Yang dibina oleh Tutik Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd.








Disusun Oleh:
Kelompok 7
1.        Risma Nur Izzati                   (17205153002)
2.        Faridatul Lutviana                 (17205153011)
3.        Layli Binti Mahmudah          (17205153030)
4.        Nina Wahyu Devi Liawati    (17205153047)




JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
November 2016



KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta  salam  semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita akan selalu mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya  penulis dapat  menyusun makalah ini untuk memenuhi  tugas mata kuliah Sains MI/SD yang berjudul MATERI DAN PERUBAHAN MATERI.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini tidak mungkin terlaksana dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.        Dr. Mafthukin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung ini,
2.        Tutik Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd.  selaku Dosen pengampu mata kuliah Sains MI/SD yang telah membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar mempunyai pemahaman yang benar mengenai mata kuliah ini,
3.        Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membuahkan ilmu yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.

Tulungagung, 01 November 2016



      Penulis


DAFTAR ISI

COVER...........................................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang..................................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.       Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A.      Wujud Zat............................................................................................. 3
B.       Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas......................................................... 6
C.       Perubahan Wujud benda....................................................................... 14
D.      Rancangan Percobaan untuk Mengetahui Sifat-sifat Zat
dan Perubahan Wujud.......................................................................... 21
E.       Hubungan Materi dan Perubahan Materi dengan Ayat Al-qur’an....... 29

BAB III PENUTUP
A.       Kesimpulan........................................................................................... 34
B.       Saran..................................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 36








BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pada dasarnya segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang dapat digolongkan ke dalam materi. Materi dapat berwujud padat, cair, ataupun gas. Materi yang berwujud padat mempunyai bentuk tertentu, sedangkan materi yang berwujud cair dan gas memiliki bentuk yang sesuai dengan bentuk wadah yang ditempatinya. Materi yang berwujud padat dan cair mempunyai volume tertentu, sedangkan materi yang berwujud gas memiliki volume yang tidak tentu, hal ini tergantung dengan wadah yang ditempatinya. Materi yang berwujud padat tidak dapat ditekan, materi berwujud cair sukar ditekan, tetapi materi yang berwujud gas dapat ditekan karena gas memiliki massa jenis yang kecil.
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan ketiga wujud benda tersebut. Apabila kita cermati, ketiga benda tersebut banyak mengalami perubahan. Air jika direbus akan berubah menjadi uap, air jika didinginkan akan berubah menjadi es.  Kertas jika dibakar akan menjadi abu.  Besi jika dibiarkan di udara terbuka akan berkarat. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?. Untuk menjawab semua hal itu, maka di makalah ini kami akan membahas berbagai hal mengenai materi dan perubahan materi. Dan semoga apa yang kelompok kami uraikan bisa bermanfaat.

B.       Rumusan Masalah
1.        Bagaimana wujud zat?
2.        Bagaimana sifat benda padat, cair, dan gas?
3.        Bagaimana perubahan wujud benda?
4.        Bagaimana rancangan percobaan untuk mengetahui sifat-sifat zat dan perubahan wujud?
5.        Bagaimana hubungan materi dan perubahan materi dengan ayat al-qur’an?

C.      Tujuan Pembahasan
1.        Untuk menjelaskan wujud zat.
2.        Untuk menjelaskan sifat benda padat, cair, dan gas.
3.        Untuk menjelaskan perubahan wujud benda.
4.        Untuk menjelaskan rancangan percobaan untuk mengetahui sifat-sifat zat dan perubahan wujud.
5.        Untuk menjelaskan hubungan materi dan perubahan materi dengan ayat al-qur’an.























BAB II
PEMBAHASAN

A.      Wujud Zat
Zat biasa disebut juga dengan materi. Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Maksud dari menempati ruang disini adalah memiliki volume. Wujud zat yang ada di alam ini terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair, dan gas. Pada saat tertentu umumnya zat hanya berada dalam satu wujud saja, tetapi zat dapat berubah dari wujud yang satu ke wujud yang lain.[1] Berikut penjelasan dari ketiga wujud zat tersebut:
1.        Zat Padat
Zat padat adalah suatu materi yang mempunyai bentuk dan volume yang tetap. Ciri-ciri zat padat yaitu:
a.         Bentuk dan volumenya selalu tetap, selama tidak ada gaya yang mempengaruhinya.
b.        Susunan partikelnya teratur dan sangat berdekatan.
c.         Partikel tidak dapat bergerak bebas.
d.        Gaya tarik-menarik antar partikel sangat kuat.
Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat cenderung tetap bila tidak ada gaya ataupun reaksi yang mempengaruhinya. Contoh zat padat adalah: batu, kayu, dan besi.[2]
 





2.        Zat Cair
Zat cair adalah suatu materi yang mempunyai volume tetap tetapi memiliki bentuk yang berubah-ubah mengikuti bentuk wadah yang ditempatinya. Hal ini dkarenakan zat cair digambarkan sebagai zalir (fluida). Zalir adalah zat dengan molekul-molekul yang bergerak bebas saling melewati, sehingga zalir menyesuaikan bentuk wadahnya. Ciri-ciri zat cair yaitu:
a.         Bentuk berubah sesuai dengan wadahnya, tapi volumenya selalu tetap.
b.        Susunan partikelnya agak teratur dan jarak antar partikel agak renggang.
c.         Partikel-partikelnya dapat bergerak bebas.
d.        Gaya tarik-menarik antar partikelnya lebih lemah.
Gaya tarik antar partikel zat cair agak kuat artinya lebih lemah dibanding dengan gaya tarik pada partikel zat padat. Agak lemahnya gaya tarik ini mengakibatkan bentuk zat cair dapat berubah-ubah sesuai dengan tempatnya (wadahnya). Contoh zat cair adalah: minyak, air, dan oli.[3]











3.        Zat Gas
Zat gas adalah suatu materi yang memiliki bentuk dan volume yang tidak tetap. Seperti zat cair, gas digambarkan sebagai zalir. Partikel-partikel di dalam gas dengan cepat menyebar mengisi semua ruang yang tersedia. Ciri-ciri zat gas, yaitu:
a.         Bentuk dan volumenya selalu berubah mengikuti wadah dan ruangannya.
b.        Susunan partikelnya tidak teratur dan jarak antar partikel sangat berjauhan.
c.         Gaya tarik-menarik antar partikelnya sangat lemah.
Lemahnya gaya tarik menarik antar partikel pada zat gas menyababkan bentuk dan volume zat gas selalu berubah sesuai dengan ruang yang ditempatinya. Yang menjadi ciri khas suatu zat sehinggaa dapat membedakan dari satu zat dengan zat lain adalah massa jenis.
d.        Pergerakan antar partikel sangat cepat.[4]



Gambar gerakan partikel zat padat, cair, dan gas







B.       Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas
1.        Sifat Benda Padat
a.        Benda padat bentuk dan volumenya selalu tetap selama tidak ada gaya yang mempengaruhinya
Bentuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik-menarik antarpartikel sangat kuat. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja. Hal ini dapat dibuktikan dengan panci yang merupakan salah satu contoh benda yang wujudnya padat. Panci yang kita masukkan ke dalam almari, bentuknya akan tetap. Panci yang memanjang tidak mengikuti bentuk almari. Bentuk panci akan berubah hanya jika ada suatu gaya yang mempengaruhinya semisal kita pukul atau kita jatuhkan ke lantai maka panci tersebut akan penyok sehingga bentuknya berubah. Banyak sekali manfaat dari benda padat ini. Rumah yang kita tinggali terbuat dari benda padat. Kendaraan dan jalan terbuat dari benda padat. Komponen penyusun televisi dan radio juga terbuat dari benda padat. Bahan baku semua benda itu berasal dari alam dan Allah swt. lah yang telah menyediakannya untuk dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, kita harus bersyukur pada-Nya.[5]
2.        Sifat Benda Cair
a.        Benda cair memiliki volume yang tetap
Volume benda cair tetap dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya.










b.        Benda cair memiliki bentuk yang berubah-ubah mengikuti bentuk wadahnya
Bentuk benda cair berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun tidak teratur, gaya tarik-menarik antarpartikel kurang kuat. Sifat ini dapat kita amati melalui kegiatan memasukkan minyak ke dalam botol yang beraneka bentuk, minyak yang dimasukkan ke dalam botol cembung bentuknya akan sama dengan bentuk botol cembung tersebut. Begitupun minyak yang dimasukkan ke dalam botol dengan bentuk spiral, bentuk minyak akan sama dengan bentuk botol spiral tersebut.[6]
c.         Benda cair yang tenang, permukaannya selalu datar
Permukaan air yang ada di dalam botol yang berdiri tegak akan terlihat datar. Begitupun ketika botol dimiringkan ke suatu arah, permukaannya tetap datar. Sifat tersebut dimanfaatkan oleh tukang bangunan lewat alat yang bernama waterpass. Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Ada banyak jenis alat waterpass yang digunakan dalam pertukangan diantaraya adalah waterpass selang dan waterpass batang, tapi jenis yang paling sering dipergunakan adalah waterpass panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana di dalam alat ini terdapat dua buah alat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari kaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang.[7]





d.        Benda cair bergerak ke segala arah, dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
Hal ini tampak ketika kita menumpahkan air dari botol ke lantai, air bergerak ke segala arah. Air akan terus bergerak mencari tempat yang paling rendah. Contoh nyata di lingkungan ini adalah air sungai. Air sungai berasal dari mata air yang terletak di pegunungan. Air tersebut akan mengalir terus menelusuri lembah. Akhirnya, air sungai sampai di laut, tempat yang paling rendah.









e.         Benda cair memilki sifat kapilaritas
Kapilaritas adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam suatu pipa kapiler (pipa dengan luas penampang yang sempit). Dalam kegiatan/kejadian sehari-hari banyak yang memanfaatkan prinsip kapilaritas, misalnya peristiwa naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor adalah peristiwa kapilaritas, pengisapan air dan unsur hara oleh tumbuhan melalui jaringan kapiler merupakan peristiwa kapilaritas, hal lainnya yaitu pengisapan air oleh kertas atau kain juga merupakan peristiwa kapilaritas.[8]



f.         Benda cair menekan kesegala arah
Air mempunyai tekanan. Semakin rendah posisi air, maka tekanan air pada tempat itu maka semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi memancar. Pacaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih jauh. Itulah sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal, hal ini untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian bawah. Hal ini Nampak ketika kita memasukkan air ke dalam tabung plastik yang sudah diberi lubang di setiap sisinya. Maka dari setiap lubang tabung itu akan memancar air. Tekanan air di permukaan tabung akan diteruskan oleh air yang berada di bawahnya ke segala arah. Dengan demikian, air akan mengalir keluar tabung.[9]










g.        Benda cair melarutkan beberapa zat tertentu
Misalnya ketika kita memasukkan sesendok gula ke dalam segelas air, maka gula tersebut akan ikut terlarut bersama air.












3.        Sifat Benda Gas
a.        Benda gas bentuk dan volumenya berubah-ubah
Bentuknya berubah-ubah dikarenakan jarak antarpartikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antarpartikel sangat lemah. Volumenya berubah- ubah dikarenakan susunan partikel pada zat gas tidak teratur dan gaya tarik-menarik antarpartikel sangat lemah sehingga dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.
b.        Benda gas selalu mengisi / memenuhi seluruh ruangan yang ditempatinya
Saat kita meniup balon, kita memasukkan udara ke dalam balon. Semakin kuat kita meniupnya, maka semakin banyak udara yang kita masukkan ke dalam balon. Akibat tiupan itu, balon mengembang. Udara mengisi seluruh ruang dalam balon. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya.[10]






c.         Benda gas terdapat di segala tempat
Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. Di semua tempat ada udara. Bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata berisi udara.
d.        Benda gas menekan ke segala arah
Balon dan kantong plastik mengembang ke seluruh bagian jika ditiup. Hal ini menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.[11]













C.      Perubahan Wujud Benda
1.        Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak disertai pembentukan materi baru. Perubahan fisika merupakan perubahan yang bersifat sementara, artinya bahwa bentuk benda yang mengalami perubahan dapat berubah kembali kebentuk awalnya. Hal ini dapat terjadi karena pada perubahan fisika, komposisi zat tidak berubah tetapi yang berubah hanya wujudnya saja. Perubahan fisika meliputi:







a.        Mencair
Mencair adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud padat menjadi cair. Dalam hal ini zat padat memerlukan energi panas untuk berubah wujud. Contoh: es jika terkena panas lama kelamaan akan berubah menjadi air.









b.        Membeku
Membeku adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud cair menjadi padat. Dalam hal ini zat cair melepaskan energi panas untuk berubah wujud. Contoh: air yang didinginkan (dimasukan ke dalam freezer) akan membeku menjadi es batu.[12]






c.         Menguap
Menguap adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud cair menjadi gas. Dalam hal ini zat cair memerlukan energi panas untuk berubah wujud. Contoh: air yang dipanaskan lambat laun akan menguap.








d.        Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud gas menjadi cair. Dalam hal ini zat gas melepaskan energi panas untuk berubah wujud. Contoh: Air es yang ada di dalam gelas menimbulkan uap yang kemudian berubah menjadi titik-titik air yang menempel di sisi luar gelas.[13]








e.         Menyublim
Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud benda, dari yang semula berwujud padat menjadi gas. Dalam hal ini zat padat memerlukan energi panas untuk berubah wujud. Contoh: kapur barus yang disimpan di tempat terbuka lama kelamaan akan habis (berubah menjadi gas).






f.         Melarut
Peristiwa perubahan wujud ini dapat kita amati saat kita memasukkan sesendok gula pasir kedalam gelas berisi air panas, kemudian diaduk beberapa kali, maka lama kelamaan butiran kristal tersebut akan hilang. Jika kita cicipi larutan tersebut, maka air akan berasa manis. Hal ini mengindikasikan bahwa gula tidak benar-benar hilang, melainkan gula tersebut telah bercampur dengan air dalam gelas. Dari hal tersebut dapat dikatakan gula larut dalam air. Dalam hal ini gula yang wujudnya padat adalah zat yang terlarut, sedangkan air yang notabenenya adalah benda cair berkedudukan sebagai sang pelarutnya.
g.        Mengkristal
Saat semua air yang ada di dalam larutan telah menguap, maka gula yang telah larut tadi akan mengkristal kembali membentuk butiran-butiran gula. Proses ini dinamakan pengkristalan atau kristalisasi.[14]
Perubahan fisika atau perubahan sementara yang terjadi pada air juga dapat kita amati pada proses terjadinya hujan. Awan terbentuk dari air yang menguap. Karena panas sinar matahari. Uap air dari laut, sumber air, tanah, maupun tumbuhanberkumpul di udara membentuk awan. Karena suhu udara yang dingin maka uap air berubah menjadi kristal-kristal es. Jika sudah penuh, maka kristal es jatuh kebawah dalam bentuk titik-titik air hujan.
           
2.        Perubahan Kimia
Perubahan kimia adalah perubahan suatu materi yang dapat menghasilkan suatu materi baru. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat kekal atau tetap, artinya benda mengalami perubahan dan tidak bisa kembali seperti semula. Pada perubahan kimia, komposisi (susunan) zat-zat yang menyusun materi akan mengalami perubahan, sehingga komposisi zat penyusun materi awal akan berbeda dengan komposisi zat penyusun materi akhir. Proses-proses perubahan kimia diantaranya:
a.        Pembakaran
Pembakaran suatu benda akan menyebabkan perubahan pada benda. Kertas yang dibakar akan berubah menjadi abu. Sebelum dibakar sifat kertas adalah berwarna putih, dapat menyerap tinta, dan tidak rapuh. Namun setelah dibakar, kertas berubah menjadi abu yang berwarna hitam, bersifat rapuh, dan tidak dapat menyerap tinta. Dan kayu yang dibakarpun akan berubah menjadi arang atau abu.[15]

b.        Pembusukan
Pembusukan terjadi karena adanya bakteri atau jamur yang menempel. Contohnya, buah, sayuran, daging maupun makan matang. Buah dan sayuran segar akan berubah menjadi lembek ketika membusuk, begitu pula dengan daging dan makanan matang. Pembusukan juga menyebabkan benda berbau busuk dan berlendir. Proses pembusukan mengubah sifat-sifat dari benda. Pada makanan tertentu mikroorganisme sengaja ditambahkan. Misalnya, untuk membuat tapai singkong yang lunak dan empuk, maka ditambahkan ragi pada singkong yang keras. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperlambat proses pembusukan adalah:
1)        Dimasukkan kedalam ruangan yang bersuhu rendah/dingin (kulkas).
2)        Diawetkan melalui manisan.
3)        Diawetkan melalui pengasinan seperti ikan asin.[16]










c.         Pengaratan
Pengaratan akan menyebabkan perubahan pada benda. Besi dan baja jika tidak di cat akan mudah berkarat. Pengaratan disebabkan proses oksidasi oleh oksigen dan air. Karat akan mengubah sifat besi dan baja yang semula kuat menjadi kerupus. Warna besi dan baja juga berubah manjadi coklat kekuningan atau hitam.










d.        Pemberian Tekanan
Pemberian Teknan pada benda yang keras dapat merubah benda tersebut menjadi lunak. Seperti tulang dan duri yang menjadi lunak setelah dimasak dalam panci bertekanan tinggi (panci presto).[17]








e.         Pengolahan Makanan atau Pemasakan
Pengolahan makanan juga termasuk kedalam perubahan tetap. Bahan makanan yang sudah dimasak tidak bisa kembali lagi. Contohnya, beras yang sudah dimasak menjadi nasi tidak bisa berubah menjadi beras kembali.[18]









D.      Rancangan Percobaan Untuk Mengetahui Sifat-sifat Zat dan Perubahan Wujud
1.        Percobaan Untuk Mengetahui Sifat Benda Padat
a.        Percobaan 1
Benda padat bentuknya tetap
Tujuan : Untuk membuktikan sifat benda padat bentuknya tetap.
Alat dan bahan :
1)        Pensil
2)        Penghapus
3)        Rautan
4)        Tempat pensil
Cara kerja :
1)        Letakkan berbagai alat yang telah disiapkan di atas meja. Perhatikan bentuk-bentuk alat itu.
2)        Masukkan pensil, penghapus, dan rautan ke dalam kotak pensil. Biarkan kotak pensil tetap terbuka.







Pertanyaan :
Apakah bentuk-bentuk alat itu berubah setelah dimasukkan ke kotak pensil?[19]

2.        Percobaan Untuk Mengetahui Sifat Benda Cair
a.        Percobaan 1
Bentuk benda cair mengikuti bentuk wadahnya.
Tujuan : Untuk membuktikan sifat benda cair yang mengikuti bentuk wadahnya.
Alat dan bahan :
1)        Air
2)        Botol plastik bening
3)        Gelas plastik bening
4)        Mangkuk bening
Cara kerja :
1)        Tuanglah air ke dalam botol plastik bening sampai penuh! Perhatikan bentuk air dalam botol!
2)        Tuanglah air ke dalam gelas sampai penuh! Perhatikan bentuk air dalam gelas!
3)        Tuanglah air ke dalam mangkuk sampai penuh! Perhatikan bentuk air dalam mangkuk!

Pertanyaan :
1)        Bagaimana bentuk air dalam botol?
2)        Bagaimana bentuk air dalam gelas?
3)        Apa kesimpulannya?[20]

b.        Percobaan 2
Bentuk permukaan air yang tenang selalu datar.
Tujuan : Untuk membuktikan sifat air jika permukaannya tenang selalu datar.
Alat dan bahan :
1)        Air
2)        Botol
Cara kerja :
1)        Tuanglah air ke dalam botol sampai setengah penuh! Biarkan air sampai tenang! Amati bentuk permukaannya!
2)        Miringkan botol ke arah kanan ataupun kiri!, Lalu biarkan air sampai tenang. Amati bentuk permukaannya!


Pertanyaan :
1)        Bagaimana bentuk permukaan air dalam botol tegak?
2)        Bagaimana bentuk permukaan air dalam botol yang dimiringkan?
3)        Apa kesimpulannya?[21]

c.         Percobaan 3
Benda cair menekan ke segala arah.
Tujuan : Untuk membuktikan sifat benda cair menekan ke segala arah.
Alat dan bahan :
1)        Dua botol plastik
2)        Paku
3)        Air
Cara kerja :
1)        Lubangi dinding botol plastik (a) dengan paku! Buat empat lubang berderet dari atas ke bawah!
2)        Lubangi botol plastik (b) secara melingkar sama tinggi!
3)        Tutuplah lubang-lubang di botol (a) dengan jari! Tuangkan air ke dalam botol sampai penuh, lepaskan jari dari botol secara bersamaan!
4)        Lakukan hal yang sama pada botol (b)! Amati yang terjadi!
Pertanyaan :
1)        Dari lubang manakah air yang memancar paling jauh pada botol (a)?
2)        Dari lubang manakah air yang memancar paling jauh pada botol (b)?
3)        Apakah terjadi perbedaan pancaran air dari botol (a) dengan botol (b)?[22]

b.        Percobaan 4 (walking water)
Benda cair memiliki sifat kapilaritas
Benda cair mengalir ketempat yang lebih rendah
Tujuan: Untuk membuktikan benda cair memiliki sifat kapilaritas dan mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Alat dan Bahan:
1)        Tisu dapur
2)        Pewarna makanan merah, biru, dan kuning
3)        Sendok
4)        Air
5)        Gelas plastik transparan 7 buah
Cara Kerja: (Untuk lebih jelasnya bisa lihat tayangan video)
1)        Tuang air ke gelas nomor 1, 3, 5, 7
2)        Masukkan pewarna makanan warna merah ke gelas nomor 1 dan 7
3)        Masukkan pewarna makanan warna biru ke gelas nomor 3
4)        Masukkan pewarna makanan warna kuning ke gelas nomor 5
5)        Aduk gelas berisi air yang sudah diberi pewarna
6)        Lipat tisu hingga membentuk persegi panjang
7)        Lipat tisu menjadi dua kemudian potong ujungnya
8)        Masukkan tisu ke dalam gelas (jadi kita membutuhkan 4 lipatan tisu agar gelas 1-7 dapat terhubung)
9)        Tunggu selama beberapa waktu

Pertanyaan:
1)        Lihat apa yang terjadi!
2)        Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan tersebut?

3.        Percobaan Untuk Mengetahui Sifat Benda Gas
a.        Percobaan 1
Benda gas menempati ruang
Tujuan : Untuk membuktikan sifat benda gas yang menempati ruang.
Alat dan bahan :
1)        Baskom atau wadah bening
2)        Gelas
3)        Air
Cara kerja :
1)        Isilah baskom dengan air sampai hampir penuh!
2)        Masukkan gelas ke dalam air dengan posisi menelungkup! Tekanlah gelas ke dalam air! Amati yang terjadi!









Pertanyaan :
1)        Dapatkah gelas dibenamkan dalam air?
2)        Mengapa demikian?[23]
b.        Percobaan 2
Bentuk benda gas tidak tetap
Tujuan : Untuk membuktikan sifat benda gas yang bentuknya tidak tetap.
Alat dan bahan :
1)        Balon karet berbagai bentuk (bulat, lonjong)
Cara kerja :
1)        Tiuplah balon-balon karet! Amati bentuknya!
Pertanyaan :
1)        Bagaimana bentuk udara dalam balon-balon dan kantong plastik tersebut?
2)        Apa kesimpulannya?[24]

4.        Percobaan untuk Mengetahui Perubahan Wujud Benda
a.        Mencair dan Mengembun
Tujuan :
1)        Untuk mengetahui perubahan zat dari benda padat menjadi cair.
2)        Untuk mengetahui perubahan zat dari benda gas menjadi cair.
Alat dan bahan :
1)        Es batu
Cara kerja :
1)        Diamkan es batu dalam plastik untuk beberapa menit! Amati apa yang terjadi!
Pertanyaan :
a.         Apa yang terjadi pada es batu yang didiamkan beberapa menit?
b.        Apa kesimpulannya?[25]

E.       Hubungan Materi dan Perubahan Materi dengan Ayat Al-qur’an
1.        Berbagai Wujud Benda
An-Nahl Ayat 13
Artinya: ”dan Dia (menundukkan pula) apa yang dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang mengambil pelajaran.”

Ayat diatas mengandung sebuah makna bahwa benda yang ada di bumi ini diciptakan oleh Allah swt. dengan berbagai wujud. Entah itu berwujud padat, cair, maupun gas. Dibalik wujud itu semua banyak hal yang tidak tampak seperti sifat ataupun perubahan yang terjadi pada setiap wujud benda tersebut. Semua itu merupakan tanda dari kekuasaan Allah swt. Coba bayangkan jika apa yang terdapat di muka bumi ini berupa benda padat pasti kita akan sangat kesulitan dalam menyesuaikan diri di dunia ini. Begitupun apabila semua benda yang ada di dunia ini berupa benda cair ataupun gas. Oleh karena itu sebagai manusia kita harus lebih bersyukur atas apa yang telah Allah ciptakan dengan mempelajari semua hal yang berkaitan dengan berbagai wujud benda yang sebelumnya tidak kita ketahui.

Al-Luqman Ayat 10
Artinya: “Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”

Ayat diatas mengandung artian bahwa semua benda yang ada di muka bumi ini terdiri atas zat atau materi. Entah itu manusia, hewan, ataupun tumbuh-tumbuhan. Setiap zat tersusun atas berjuta-juta partikel. Berdasarkan partikel penyusunnya ahli fisika dapat membedakan antara zat paat, zat cair, dan zat gas. Allah menempatkan benda tersebut pada tempat yang semestinya, dapat kita lihat udara sebagai zat gas Allah tetapkan untuk menyelubungi bumi ini sebagai sumber kita dalam bernafas, udara yang menyelubungi bumi ini tidak menghalangi aktivitas kita karena sifatnya yang tidak dapat terlihat dan memenuhi seluruh ruangan yang ditempatinya. Gunung selaku benda padat Allah tancapkan di muka bumi ini, sifatnya yang kuat sangat sesuai bila Allah memposisikannya sebagai pasak bumi. Air hujan selaku zat cair sesuai dengan sifatnya mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah berkedudukan sebagai sumber kehidupan manusia.

2.        Perubahan Kimia pada Wujud Benda
Al-Hadid Ayat 25
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”

Al-Kahfi Ayat 96
Artinya: “Berilah aku potongan-potongan besi. Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: “Tiuplah (api itu)”. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: “Berilah aku tembaga yang mendidih agar aku kutuangkan ke atas besi panas itu”.

As-Saba’ Ayat 10-11
Artinya: “Dan sesungguhnya telah kami berikan kepada Daud Karunia dari kami (kami berfirman): “Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud”, dan Kami telah melunakkan besi untuknya”.
Artinya: “(yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya aku melihat apa yang kamu kerjakan”.

Keempat ayat diatas menerangkan bahwa pada dasarnya besi yang tergolong benda padat yang keras dapat dilunakkan atau diubah bentuknya menjadi baju besi dengan melalui proses pembakaran yang merupakan jenis perubahan kimiawi. Disini dapat kita pahami bahwa sebenarnya materi atau zat itu tidak dapat menghilang melainkan hanya mengalami perubahan wujud atau bentuk, hal tersebut senada dengan hukum kekekalan materi.


3.        Sifat air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah
Al-Baqarah Ayat 74
Artinya: “Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan.”[26]

Ayat diatas mengandung artian bahwasanya air itu memiliki salah satu sifat yakni mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah seperti halnya air yang berasal dari sunga-sungai lalu bermuara ke laut sebagai tempat yang lebih rendah. Sungguh Maha Besar Allah atas segala kuasanya.
                                                                 






BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.        Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Wujud zat yang ada di alam ini terbagi menjadi tiga yaitu padat, cair, dan gas.
2.        Masing-masing dari ketiga zat yakni padat, cair, dan gas mempunyai sifatnya tersendiri, diantaranya yakni:
a.         Zat padat memiliki sifat bentuk dan volumenya tetap.
b.        Zat cair memiliki sifat: volumenya tetap, bentuknya berubah-ubah sesuai dengan wadahnya, permukaannya yang tenang selalu datar, bergerak ke segala arah dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, kapilaritas, dan menekan ke segala arah.
c.         Zat gas memiliki sifat: bentuk dan volumenya berubah-ubah, Benda gas selalu mengisi / memenuhi seluruh ruangan yang ditempatinya, terdapat di segala tempat, dan menekan ke segala arah.
3.        Perubahan wujud benda dibagi menjadi dua yakni perubahan fisika yang meliputi membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, mengkristal, dan melarut. Dan yang kedua adalah perubahan kimia yang meliputi pembakaran, pengaratan, pembusukan, pemberian tekanan, dan pemasakan.
4.        Ada berbagai macam rancangan percobaan sederhana yang dapat kita lakukan untuk mengetahui sifat-sifat benda serta perubahan wujud benda. Berbagai macam percobaan tersebut dapat kita laksanakan dengan memanfaatkan ataupun mengamati benda dan kejadian yang terjadi di sekitar kita.
5.        Hubungan materi dan perubahan materi dengan ayat al-qur’an dapat kita lihat di dalam beberapa surah diantaranya pada surah An-Nahl, Al-Luqman, Al-Hadid, Al-Kahfi, As-Saba’, dan Al-Baqarah. Dari ayat tersebut tercermin betapa besarnya kuasa Allah swt.
B.       Saran
1.        Saran untuk calon pendidik sehubungan dengan materi yang dibahas pada makalah ini yakni mengenai materi dan perubahan materi, hendaknya sebagai calon pendidik kita harus pandai-pandai mengaitkan materi yang kita ajarkan ini dengan fenomena yang ada. Tujuannya adalah agar peserta didik memahami bahwa apa yang mereka pelajari mempunyai kaitan dengan apa yang terjadi di sekitar mereka. Sebuah pemahaman bahwa apa yang terjadi di sekitar mereka khususnya mengenai sifat dan perubahan pada benda itu terjadi karena suatu sebab, bukan begitu saja terjadi harus benar-benar tertanam, hal ini sangat penting agar mereka kelak tahu apa yang harus mereka lakukan apabila semisalnya es mereka meleleh ataupun lainnya.
2.        Saran sehubungan dengan penyusunan makalah ini, dapat dikatakan bahwa tiada gading yang tak retak, maksudnya makalah ini tidak luput dari kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari berbagai belah pihak yang sifatnya membangun demi lebih baiknya makalah ini.














DAFTAR PUSTAKA

Amin, Priyono. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 5 untuk SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Amstrong, T. 2004. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IV. Bandung: Interaksara.
Arifin. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Devi, Poppy. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Djuang, Job. 2001. Andalan Pelajar Indonesia. Tangerang Selatan: BSD City.
Fatlurachman. 2016. Detik-Detik. Jawa Tengah: Intan Pariwara.
Harian, Ayat dan Hadis. The Only Qur’an.
Herbert. 2007. Kompadium Dedaktik Fisika. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mustofa. 2012. Perubahan Materi. Jakarta: Rajawali Press.
Panut. 2004. Dunia Sains. Jakarta: Yudistira.
Prabowo dan Supriyono. 2001. Konsep-konsep Dasar IPA. Malang: UM Press.
Rositawati. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Rositawati dan Aris Muharram. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Pusat Perbukuan.
Sugiyarto, Teguh. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sukarmin. 2004. Materi dan Perubahannya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Wilis, Ratna. Teori-Teori Belajar Sains. Jakarta: Erlangga.


[1] Prabowo dan Supriyono, Konsep-konsep Dasar IPA, (Malang: UM Press, 2001), hal. 28.
[2] Panut, Dunia Sains, (Jakarta: Yudistira, 2004), hal. 42.
[3] Panut, Dunia Sains..., hal. 43.
[4] Panut, Dunia Sains..., hal. 44.
[5]T. Amstrong, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IV, (Bandung: Interaksara, 2004), hal. 24.
[6] Herbert, Kompadium Dedaktik Fisika, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 27.
[7] Ibid…, hal. 28.
[8] Ratna Wilis, Teori-Teori Belajar Sains, (Jakarta: Erlangga, 2008), hal. 34.
[9] Ratna Wilis, Teori-Teori Belajar Sains, hal. 35.
[10] Fatlurachman, Detik-Detik, (Jawa Tengah: Intan Pariwara, 2016), hal. 237.
[11] Fatlurachman, Detik-Detik..., hal. 238.
[12] Sukarmin, Materi dan Perubahannya, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, 2004), hal. 53.
[13] Sukarmin, Materi dan Perubahannya..., hal. 54.
[14] Job Djuang, Andalan Pelajar Indonesia, (Tangerang Selatan: BSD City, 2001), hal. 12.
[15] Teguh Sugiyarto, Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 32.
[16] Mustofa, Perubahan Materi, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), hal. 11.
[17] Priyono Amin, Ilmu Pengetahuan Alam Jilid 5 untuk SD dan MI Kelas V, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 53.

[18] Arifin, Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkunganku, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), hal. 22.
[19] Poppy Devi, Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 46.
[20] Rositawati, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 58.
[21] Rositawati dan Aris Muharram, Ilmu Pengetahuan Alam 4, (Jakarta: Pusat Perbukuan, 2008), hal. 63.
[22] Poppy Devi, Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV, hal. 48.
[23] Poppy Devi, Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas IV …, hal. 49.
[24] Rositawati dan Aris Muharram, Ilmu Pengetahuan Alam 4, hal. 64.
[25] Rositawati dan Aris Muharram, Ilmu Pengetahuan Alam 4…, hal. 65.
[26] Ayat Harian dan Hadis, The Only Qur’an...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar