Sabtu, 15 September 2018

IPS: Review Perkembangan Kurikulum IPS di Indonesia (Semester 3)


PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS DI INDONESIA
REVIEW
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD
Yang dibina oleh Drs. H. Jani, MM, M.Pd.
unnamed (7)







Disusun Oleh:
Kelompok 3
1.        Risma Nur Izzati                   (17205153002)
2.        Vivi Kurnia Sari                    (17205153016)
3.        Yolanda Murti Ningrum       (17205153028)
4.        Ana Nur Khumairoh             (17205153036)
5.        Whenitiya Nofariyani            (17205153042)
6.        Hamiyatus Sariroh                 (17205153048)
7.        Okta Vinanda .K.                  (17205153049)


JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
September 2016



KATA PENGANTAR
Assalamualaikum1.png
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta  salam  semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita akan selalu mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya  penulis dapat  menyusun review ini untuk memenuhi  tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD yang berjudul REVIEW PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS DI INDONESIA.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini tidak mungkin terlaksana dengan baik.Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.        Dr. Mafthukin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung ini,
2.        Drs. H. Jani, M.M., M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial MI/SD yang telah membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar mempunyai pemahaman yang benar mengenai mata kuliah ini,
3.        Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan review ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membuahkan ilmu yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.

Tulungagung, 25 September 2016



      Penulis
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

HASIL DISKUSI KELOMPOK 4................................................................. 1
HASIL DISKUSI KELOMPOK 5................................................................. 8
HASIL DISKUSI KELOMPOK 6................................................................. 14
HASIL REVIEW............................................................................................. 20




HASIL DISKUSI KELOMPOK 4

A.      Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 1964
Pokok-pokok pikiran yang menjadi ciri pendidikan 1964 ialah pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD. Sehingga pembelajaran dipusatkan pada program pancawarahana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Dalam struktur kurikulum tahun 1964 dikenal adanya dua kelompok mata pelajaran yakni kelompok dasar dan kelompok cipta. Kelompok dasar merupakan kelompok yang terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dianggap paling dominan dalam mengembangkan kepribadian siswa dan siswi. Mata pelajaran kelompok dasar terdiri dari Sejarah Indonesia dan Geografi Indonesia. Kelompok cipta merupakan kelompok mata pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat di luar wilayah Indonesia. Mata pelajaran kelompok cipta ini terdiri atas Sejarah Dunia dan Geografi Dunia.

B.       Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 1968
Sejak berlakunya kurikulum 1964 sampai kurikulum 1968, program pengajaran ilmu-ilmu sosial masih menggunakan cara-cara (pendekatan) tradisional ilmu sosial seperti sejarah dan geografi (ilmu bumi). Dan ekonomi masih disajikan secara terpisah. Terkait dengan pengembangan kurikulum IPS.
Dalam kurikulum 1968 untuk pendidikan dasar dan menengah, pendidikan ilmu sosial masih tetap diwakili oleh pendidikan sejarah, geografi dan ekonomi. Perubahan nama dari kurikulum sebelumnya adalah nama mata pelajaran Civics pada kurikulum 1964 diubah menjadi Kewarganegaraan. Beberapa waktu kemudian diubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila dan terakhir disebut dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Kerikulum 1968 tidak berubah dari kurikulum sebelumnya. Pendidikan Sejarah Indonesia dan Geografi Indonesia masih dalam mata pelajaran kelompok dasar, sedangkan ilmu sosial yang lain masuk dalam kelompok cipta atau khusus.
C.      Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 1975
1.        Kurikulum 1975 unsur pendidikan kewarganegaraan dalam IPS dipisahkan dari IPS dan dijadikan bidang studi tersendiri dengan nama Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Sedangkan bidang studi IPS ini diajarkan mulai dari kelas 3 SD, hal ini dilaksanakan agar materi tidak memberatkan anak kelas 1 dan 2 dan agar jumlah bidang studi di kelas 1 dan 2 tidak terlalu banyak. Materi pelajaran IPS untuk SD ditunjang geografi dan kependudukan, sejarah, dan ekonomi koperasi.
2.        Menggunakan pendidikan spiral yakni materi yang diberikan dimulai dari yang sempit ke yang luas, semakin lama semakin mendalam.
3.        Model pengembangan ke 1975 jadi lebih jelas, baik dari segi tujuan maupun pendekatannya.
4.        Kurikulum tahun 1975 dinyatakan bahwa IPS adalah panduan sejumlah mata pelajaran ilmu sosial. Dari batasan pengertian IPS, tampak bahwa definisi IPS yang digunakan pada kurikulum tahun 1975 sedikit berbeda dengan kurikulum sebelumnya dalam definisi itu.
5.        Dikatakan bukan panduan dari sejumlah mata pelajaran ilmu sosial tapi sejumlah mata pelajaran sosial, yang dimaksudkan disini sebagai mata pelajaran sosial adalah disiplin ilmu sosial untuk jenjang dasar.
6.        Sejarah aetempat (lokal) tetap berada dalam IPS, namun sejarah nasional menjadi sub studi tersendiri mulai kelas IV SD meskipun tetap berada dalam kelompok bidang studi IPS.
7.        Proses belajar mengajar menganut pada prinsip Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
8.        Kurikulum 1975 khusus Sejarah Nasional menggunakan pendekatan perioodesasi yaitu penyampaian pelajaran dimulai dari zaman kuno dengan sejarah kontemporer masa sekarang.
9.        Menggunakan pendekatan spiral.
10.    Ruang lingkup materi untuk jenjang SD adalah geografi, kependudukan, sejarah, dan ekonomi koperasi. Sedangkan untuk jenjang SMP adalah geografi, kependudukan, sejarah, antropologi, budaya, ekonomi, dan koperasi, serta buku dan hitung dagang.

D.      Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum 1994
1.        Sekolah Dasar (SD)
Merupakan mata pelajaran yang mempelajari linggkungan sosial. Diantaranya:
a.         Mencakup pengetahuan sosial, lingkungan sosial (sosiologi, antropologi), ilmu bumi (geografi), ekonomi, dan pemerintahan.
b.        Sejarah (sejarah lokal, kerajaan di Indonesia, tokoh, dan peristiwa, bangunan sejarah dan lain-lain)
Karakteristiknya untuk tingkat SD menggunakan pendekatan pengajaran yang terpadu (integrated).

2.        Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan dimana kajiannya mencakup geografi, ekonomi, dan sejarah. Karakteristiknya dalam jenjang ini pendekatan pengajaran yang digunakan bersifat terpisah (separated discipirnary approach).

3.        Sekolah Menengah Umum (SMU)
Terdapat program pengajaran umum dan khusus. Umum untuk kelas 1 dan 2, sedangkan khusus untuk kelas 3. Pengajaran khusus diarahkan untuk mempersiapkan siswa ke jenjang Perguruan Tinggi. Karakteristiknya Dalam jenjang ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan terpisah. Lingkup pelajaran berupa ekonomi, sosiologi, sejarah, geografi, pendekatan antropologi, dan politik.

Kurikulum 1994 mulai digunakan tahun 1994. Untuk jenjang SMP dan SMA beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan banyaknya bab/materi dalam setiap substansi pelajaran. Pada kurikulum ini juga muncul kajian kurikulum yang menggantikan mata pelajaran PMP menjadi PPKn. Metode pengajaran mengacu pada cara belajar siswa aktif.

E.       Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 1984
Kurikulum 1984 merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Disiplin ilmu yang dimasukkan dalam mata pelajaran IPS pada jenjang MTs/SMP menjadi lebih luas yaitu sosiologi, antropologi, hukum, dan politik. Disiplin ilmu tersebut dijadikan sebagai materi baru dalam pembelajaran IPS. IPS untuk jenjang pendidikan menengah diwakili oleh mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, antropologi-sosiologi, dan tata negara. Setiap disiplin ilmu tersebut merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri. Dengan demikian tiap-tiap disiplin ilmu memiliki GBPP yang berbeda yang secara fisik terpisah dan isinya tidak berhubungan.
Selain itu, mata pelajaran ilmu-ilmu sosial tersebut berbeda dalam status kurikulum mereka. Ada yang dimasukkan ke dalam kelompok program inti dan ada yang dimasukkan ke dalam program pilihan. Program inti adalah program yang diberikan kepada semua siswa dan siswi, sedangkan program pilihan hanya diberikan kepada kelas atau jurusan tertentu.

F.       Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 2004
Pada kurikulum 2004 nama IPS berubah menjadi Pengetahuan Sosial (PS) dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini menekankan kemampuan kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran IPS, ada dua macam kompetensi yang harus dikuasai diantaranya:
a.        Kompetensi Umum
Dalam pembelajaran IPS ada 2 macam yaitu kompetensi ilmu sosial dan kompetensi jenjang.
b.        Kompetensi Dasar
Merupakan kompetensi yang menandai yang harus dimiliki siswa atas pengetahuan, keterampilan dan sikap mengenal materi pokok dalam pengajaran IPS.

Dalam KBK pelajaran PS disatukan dengan pengajaran PKn, sehingga berubah nama menjadi “Pkn dan Pengetahuan Sosial” atau PKPS. Adapun karakteristik dari kurikulum 2004 ini diantaranya:
a.         Kurikulum 2004 untuk PS memuat materi PS dan PKn.
b.        PS disatukan dengan PKn dipelajari siswa di kelas 1-4 SD/MI.
c.         PS, sejarah, dan PKn masuk ke dalam mata pelajaran IPS diajarkan mulai kelas 1-6 SD/MI.
d.        Merupakan korelasi berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi dan koperasi, geografi dan politik kenegaraan, dan lain sebagainya.
e.         Dari strategi belajar mengajar sampai pelaksanaan, memberikan keluasan kepada guru agar mau dan mampu menentukan sendiri sesuai kebutuhan dan kondisi yang dihadapi.

G.      Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 2006
Dalam kurikulum ini lingkup materinya hampir sama dengan kurikulum sebelumnya. Bentuk penilaiannya juga harus sama. Pada kurikulum ini peserta didik diharuskan kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah. Siswa diberi presentasi 70% dan guru presentasi 30%.
Aspek ilmu sosial yang dipelajari dalam kurikulum ini adalah sistem sosial dan budaya seperti perubahan sosial budaya, interaksi sosial, sosialisasi, kebudayaan, dan lain lain. Sedangkan ekonomi meliputi perkoperasian, kewirausahaan, berekonomi, dan lain-lain. Adapun karakteristik dari kurikulum tahun 2006 ini adalah sebagai berikut:
a.         Pada kurikulum 2004 dinamakan PS yang sudah terintegrasi dengan bidang studi PPKn/PKPS, sedangkan dalam kurikulum 2006 dinamakan mata pelajaran IPS (kembali ke kurikulum 1994).
b.        Kurikulum 2006 merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing sekolah.
c.         Sekolah atau guru mempunyai keluasan penuh untuk menjabarkan kompetensi menjadi beberapa indikator.
d.        Lebih menuntut kreatifitas sekolah atau guru untuk menyusun model pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal.
e.         Kurikulum 2006 bersifat seperti rambu-rambu untuk menentukan materi kemudian pendalaman dan peluasan materi sepenuhnyaditentukan oleh guru.

H.      Deskripsi Lingkup Materi dan Karakteristik Kurikulum Tahun 2013
1.        Ruang Lingkup
Pada kompetensi K-13 memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah kompetensi yang terdiri dari sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dikuasai peserta didik. Dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari mata pelajaran yang mencakup mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, dan Penjas.
2.        Karakteristik
a.         Belajar tuntas, yaitu peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar.
b.        Penilaian autentik dapat dikelompokkan menjadi:
1)        Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan suatu hal yang saling berkaitan.
2)        Mencerminkan masalah dunia nyata (bukan sekolah).
3)        Menggunakan berbagai cara kriteria penilaian.
4)        Holistik (kompetensi yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
5)        Penilaian autentik lebih menekankan mengukur hal yang dapat dilakukan peserta didik.
c.         Penilaian berkesinambungan, yakni penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan selama pembelajaran berlangsung. Contoh: ulangan harian, ulangan semester, dan ulangan akhir semester.
d.        Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi. Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, pengamatan, dan lain-lain.
e.         Berdasarkan acuan kriteria, maksudnya penilaian harus didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Misalnya: Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).

















HASIL DISKUSI KELOMPOK 5

A.      Kurikulum Tahun 1964
1.        Deskripsi Lingkup Materi
Kurikulum ilmu-ilmu sosial di tahun ini terdiri atas sejarah, geografi, dan ekonomi baik itu dari negara Indonesia maupun dunia.
2.        Karakteristik
Pada mata pelajaran IPS (sejarah) karakteristiknya memberikan gambaran tentang perkembangan dan dinamika kehidupan masyarakat di wilayah nusantara. Demikian pula mata pelajaran IPS (geografi) yang juga menerangkan tentang sejarah bangsa Indonesia yang berhubungan dengan wilayah kekuasaan dan keanekaragaman pulau-pulau yang bisa menjadi perekat bangsa. Untuk perguruan tinggi negeri dan swasta ilmu sosial yang mendapat banyak perhatian yaitu pada bidang ilmu ekonomi, untuk ilmu antropologi masih langka bagi perguruan tinggi. Jadi untuk tuntutan akademik terhadap kurikulum di sekolah tingkat bawahnya (dasar dan menengah) belum kuat.

B.       Kurikulum Tahun 1968
1.        Deskripsi Lingkup Materi
Di tahun ini ruang lingkup materi tetap yaitu sejarah, geografi, dan ekonomi. Namun ada perubahan pada mata pelajaran civics (1964) diubah menjadi kewarganegaraan yang beberapa waktu kemudian diubah menjadi PPKn.
2.        Karakteristik
Untuk pendidikan dasar dan menengah, karakteristiknya hampir sama dengan kurikulum sebelumnya yaitu tetap diwakili oleh pendidikan sejarah, geografi, dan ekonomi bangsa Indonesia.



C.      Kurikulum Tahun 1975
1.        Deskripsi Lingkup Materi
Di tahun ini pengembangan kurikulum menjadi lebih jelas karena kurikulum dikembangkan di bawah kementrian yaitu Pusat Pengembangan Kurikulum, yang mana materinya meliputi geografi, sejarah, dan ekonomi untuk disiplin utama jenjang MI/SD. Kemudian geografi dan kependudukan, sejarah antropologi budaya, ekonomi dan koperasi, serta tata buku dan hitung dagang untuk jenjang pendidikan menengah.
2.        Karakteristik
a.         Orientasi pendidikan IPS tergambarkan jelas pada dokumen kurikulum.
b.        Dalam kurikulum disebutkan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP).

D.      Kurikulum Tahun 1984
1.        Deskripsi Lingkup Materi
Tetap sama dengan kurikulum sebelumnya, tapi terdapat ilmu baru seperti antropologi, hukum, dan politik.
2.        Karakteristik
a.         Pada jenjang pendidikan menengah nama IPS tidak lagi digunakan, melainkan disiplin ilmu sosial itu sendiri.
b.        Terdapat perbedaan status yakni ada 2 kelompok, kelompok program inti yang diberikan kepada semua siswa-siswi dan kelompok program pilihan yang hanya diberikan kepada kelas atau jurusan tertentu.

E.       Kurikulum Tahun 1994
1.        Deskripsi Lingkup Materi
Di tahun ini untuk ruang lingkup yang menjadi kajiannya yaitu ilmu bumi, sejarah (nasional dan umum), dan ekonomi.
2.        Karakteristik
Bentuk pengajarannya terpisah dan didasarkan pendekatan disiplin ilmu itu terlihat secara jelas dalam setiap komponen GBPP (tujuan, pengalaman belajar, materi).
F.       Kurikulum Tahun 2004
1.        Deskripsi Lingkup Materi
a.         Kurikulum 2004 untuk Pengetahuan Sosial memuat materi Pengetahuan Sosial dan Kewarganegaraan.
b.        Pengetahuan Sosial disatukan dengan Pendidikan Kewarganegaraan dipelajari siswa mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
c.         Pengetahuan Sosial, Sejarah, dan Pendidikan Kewarganegaraan masuk ke dalam mata pelajaran Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan mulai kelas 1 sampai kelas 6.
d.        Merupakan korelasi berbagai disiplin ilmu seperti Sosiologi, Antropologi, Sejarah, Ekonomi dan Koperasi.
2.        Karakteristik
Pembaharuan kurikulum pendidikan IPS tahun 2004 berbasis kompetensi (KBK) menghendaki pelaksanaan program pendidikan IPS yang powerfull. Hal ini dicirikan oleh:
a.         Pengembangan program pendidikan IPS yang bermakna
b.        Integratif
c.         Berbasis nilai
d.        Menantang dan menerapkan prinsip belajar aktif
Hakikat pendidikan ilmu-ilmu sosial dalam KBK dijelaskan bahwa mata pelajaran maupun ilmu-ilmu sosial dengan menggunakan dimensi-dimensi ruang, waktu, dan nilai-nilai atau norma dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan berupaya memberikan pengetahuan dan mengembangkan sikap dan keterampilan sosial siswa untuk dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan kemampuannya untuk beradaptasi sebagai upaya memperjuangkan kelangsungan hidup yang harmonis, sejahtera, dan damai.

G.      Kurikulum Tahun 2006
1.        Deskripsi Lingkup Materi
Kurikulum 2006 atau KTSP merupakan modifikasi dari model kurikulum yang sudah ada. Standar ini adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Adapun yang menjadi ruang lingkup materi IPS yaitu:
a.         Sistem Sosial dan Budaya
b.        Manusia, tempat, dan lingkungan
c.         Perilaku ekonomi dan kesejahteraan berekonomi
d.        Waktu kelanjutan dan perubahan
2.        Karakteristik
a.         Pada kurikulum 2004 dinamakan Pengetahuan Sosial yang sudah terintegrasi dengan bidang studi PPKn atau disebut juga dengan mata pelajaran PKPS. Sedangkan dalam kurikulum 2006 dinamakan mata pelajaran IPS (kembali lagi seperti pada kurikulum 1994).
b.        Kurikulum 2006 merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah).
c.         Sekolah atau guru mempunyai kelulusan penuh untuk menjabarkan kompetensi menjadi beberapa indikator atau mengembangkan indikator sendiri.
d.        Kurikulum 2006 bersifat memberi rambu-rambu untuk menentukan materi kemudian pendalaman dan keluasan materi sepenuhnya ditentukan oleh guru.
e.         Lebih menuntut kreativitas sekolah atau guru untuk menyusun model pendidikan yang sesuai dengan kondisi lokal.
f.         Kurikulum IPS 2006 hanya memuat standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan hasil belajar, indikator, dan materi tidak tercantum. Hal ini menuntut guru dapat secara mandiri untuk mengembangkan indikator sendiri.


H.      Kurikulum Tahun 2013
1.        Deskripsi Lingkup Materi
Deskripsi ruang lingkup IPS K-13 tidak lain adalah perilaku sosial, ekonomi, dan budaya manusia di masyarakat dalam konteks ruang dan waktu yang mengalami perubahan. K-13 menuntut pembelajaran IPS yang disampaikan secara terpadu. Dengan pembelajaran terpadu, diharapkan pelajaran IPS lebih bermakna bagi peserta didik dalam konteks pembelajaran sehari-hari. Pembelajaran IPS merupakan keterpaduan dari materi geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi.
2.        Karakteristik
a.        Belajar Tuntas
Peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar. Peserta didik harus mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi yang ditentukan.
b.        Penilaian Autentik
1)        Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan hal yang saling berkaitan.
2)        Mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
3)        Menggunakan berbagai cara dan kriteria penilaian.
4)        Holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
5)        Penilaian autentik tidak hanya mengukur hal yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur hal yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
c.         Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek pengamatan, dan penilaian dini.
d.        Penilaian Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan selama pembelajaran berlangsung. Untuk mendapat gambaran utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus-menerus dalam bentuk penilaian proses dan berbagai jenis ulangan secara berkelanjutan. Contoh: ulangan harian, ulangan semester, dan ulangan akhir semester.
e.         Acuan Kriteria
Penilaian berdasarkan acuan kriteria yang harus didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan. Contoh: Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).











HASIL DISKUSI KELOMPOK 6

A.      Kurikulum Tahun 1964
1.        Deskripsi Lingkup Materi
Menjelang tahun 1964 pembelajaran dipusatkan pada program pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan dan jasmani.
2.        Karakteristik
a.         Penataan materi kurikulum tampak berdiri sendiri-sendiri (terpisah).
b.        Tidak merupakan korelasi, tetapi merupakan broad-field antara ilmu sejarah,ilmu bumi, dan pengetahuan kewarganegaraan (kurikulum nama bidang studi ini adalah pendidikan kemasyarakatan).
c.         Kurikulum tahun 1964 menggunakan pendekatan flashback.
d.        Kurikulum tahun 1964 diajarkan sejak kelas 1.
e.         Dari segi tujuan kurikuler, kurikulum 1964 lebih menekankan unsur tujuan pendidikan kewarganegaraan atau moral.
f.         Kurikulum 1964 tujuan kurikuler tidak disusun perkelas.
g.        Dari segi materi, kurikulum 1964 terdiri dari 18 pokok bahasan.
h.        Pelaksanaan kurikulum sejak kurikulum 1964 dalam PBM, telah mengacu pada prinsip belajar siswa aktif.

B.       Kurikulum Tahun 1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964 yaitu dilaksanakannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanakan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Pada kurikulum 1968 mata pelajaran dikelompokkan menjadi 9 pokok ruang lingkup yang dibahas mencangkup:
1.        Silabus
2.        Contoh pelaksanaan
3.        Organisasi taman kanak-kanak intern dan ekstern
4.        Perlengkapan
5.        Guru atau pegawai
6.        Administrasi
7.        Evaluasi

C.      Kurikulum Tahun 1975
1.        Ruang Lingkup
Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah, terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD. Ruang lingkup IPS meliputi:
a.         Substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat.
b.        Gejala, masalah sosial, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat.
2.        Karakteristik
a.         Menganut pendekatan yang berorientasi pada tujuan.
b.        Menganut pendekatan yang integratif.
c.         Pendidikan moral pancasila dalam kurikulum 1975 bukan hanya dibebankan pada bidang pelajaran pendidikan moral pancasila di dalam pencapaiannya, melainkan juga pada bidang pelajaran IPS dan pendidikan agama.
d.        Menekankan pada efisiensi dan efektivitas pengguna dana, daya dan waktu.
e.         Mengharuskan guru untuk menggunakan teknik penyusunan program pelajaran yang dikenal dengan prosedur pengembangan sistem instruksional (PPSI)
f.         Organisasi pelajaran meliputi bidang-bidang studi agama, bahasa, matematika, IPS, kesenian, olahraga dan kesehatan, keterampilan disamping pendidikan moral pancasila dan integrasi pelajaran- pelajaran yang sekelompok.
g.        Pendekatan dalam strategi pembelajaran memandang situasi belajar-mengajar sebagai suatu sistem yang meliputi komponen-komponen tujuan pembelajaran, bahan pembelajaran, alat pembelajaran, alat evaluasi, dan metode pembelajaran.
h.        Sistem evaluasi.

D.      Kurikulum Tahun 1984
1.        Ruang Lingkup
Dilihat dari jumlah disiplin ilmu yang tercangkup, maka dapat dikatakan bahwa kurikulum tahun 1984 lebih maju dibandingkan kurikulum 1975. Dalam kurikulum 1984, pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran sosial khusus yang wajib di ikuti semua siswa pada jenjang MI/SD
2.        Karakteristik kurikulum 1984
a.         Mengusung proses skill approach meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting.
b.        Merupakan suatu upaya dalam pembaharuan pendidikan dan pembelajaran pada saat itu. Pendekatannya menitikberatkan pada keaktifan siswa yang merupakan inti dari kegiatan pembelajaran.
c.         Kegiatan belajarnya diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti mendengarkan, berdiskusi, membuat sesuatu, menulis laporan, memecahkan masalah, membentuk gagasan, menyusun rencana dan sebagainnya.
d.        Materi pelajaran dikemas dengan menggunakan pendekatan spiral. Spiral adalah pendekatan yang digunakan dalam pengemasan bahan ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran.

E.       Kurikulum Tahun 1994
Dalam kurikulum SD 1994 IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari lingkungan sosial. Bahan kajiannya adalah :
1.        Pengetahuan sosial, mencangkup lingkungan sosial (sosiologi, antropologi), ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahan (tata negara).
2.        Sejarah, ruang lingkup pengajaran sejarah meliputi : sejarah lokal, kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, bangunan sejarah, Indonesia
pada zaman penjajahan dan beberapa peristiwa penting masa kemerdekaan.

Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di Indonesia. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehingga daerah yang khusus dapat mengembangkan pengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sekitar.

F.       Kurikulum Tahun 2004 (KBK)
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) berorientasi bahwa siswa bukan hanya memahami materi pelajaran untuk mengembangkan perilaku yang ditampilkan dalam dunia nyata. Menurut Gordon terdapat 6 aspek yang terkandung dalam kompetensi, yaitu :
1.        Pengetahuan: pengetahuan untu melakukan proses berfikir.
2.        Pemahaman: kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki individu.
3.        Keterampilan: sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas yang dibebankan.
4.        Nilai: dasar standar perilaku yang telah diyakini sehingga akan mewarnai dalam segala tindakan.
5.        Sikap: perasaan atu reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, perasaan senang tidak senang terhadap suatu masalah.
6.        Minat: kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan untuk mempelajari materi pelajaran.
Menurut Sanjaya, terdapat 4 kompetensi yang harus dimiliki siswa, yaitu :
1.        Kompetensi Akademik
2.        Kompetensi Akupasional
3.        Kompetensi Kultural
4.        Kompetensi Temporal
Adapun karakteristik kurikulum 2004 yakni, kurikulum 2004 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.        Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal. Kompetensi dijadikan tolak ukur tingkat keberhasilan siswa mengikuti proses pembelajaran.
2.        Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3.        Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode dan bervariasi.
4.        Sumber belajar bukan hanya guru-guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif.
5.        Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya pencapaian kompetensi.

G.      Kurikulum Tahun 2006 (KTSP)
KTSP yakni model umum yang berisi kerangka acuan model kurikulum lengkap yang langsung diaplikasikan ke dalam satuan pendidikan. Kurikulum ini memuat berupa standar isi dari standar kompetensi. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
1.        Ruang Lingkup
Kompetensi mata pelajaran, kriteria lulusan dan silabus pembelajaran. Lingkup materi KTSP menekankan pada moral, kebudayaan Indonesia dan masyarakat. Ruang lingkup pada pelajaran IPS adalah sistem sosial dan budya, manusia, tempat dan lingkungan, perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
2.        Karakteristik KTSP
a.         Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik individu atau klosikal.
b.        Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
c.         Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
d.        Sumber belajar tidak hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya.
e.         Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya pencapaian suatu kompetensi.

H.      Kurikulum Tahun 2013
1.        Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengembangan kurikulum adalah hal-hal yang mencangkup pokok dalam proses pengembangan yang meliputi batasan-batasan dalam pengembangan kurikulum. Penilaian hasil belajar peserta didik mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secar berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap pesrta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.
2.        Karakteristik
Setiap kurikulum tentunya memilki karakteristik yang hendak ditampilkan agar dapat membedakannya dengan kurikulum yang ada sebelumnya. Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut :
a.         Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik.
b.        Memberikan waktu yang leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap dan pengetahuan.
c.         Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah. 



HASIL REVIEW

Dari pembahasan yang kami peroleh dari kelompok 4, 5, dan 6 bahwa setiap perubahan kurikulum itu mempengaruhi pembelajaran IPS. Seperti yang kita tahu ada beberapa kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia ini, misalnya: kurikulum tahun 1964, kurikulum tahun 1968, kurikulum tahun 1975, kurikulum tahun 1984, kurikulum tahun 1994, kurikulum tahun 2004, kurikulum tahun 2006, dan kurikulum tahun 2013.
a.         Review yang pertama adalah kurikulum tahun 1964 yang dipusatkan pada program pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional atau artistik, keprigelan, dan jasmani. Dari hal inidapat diketahui bahwasanya pokok-pokok pikiran yang menjadi ciri pendidikan 1964 ialah pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada jenjang SD. Sehingga pembelajaran dipusatkan pada program pancawarahana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.

b.        Sejak berlakunya kurikulum 1964 sampai kurikulum 1968, program pengajaran ilmu-ilmu sosial masih menggunakan cara-cara (pendekatan) tradisional ilmu sosial seperti sejarah dan geografi (ilmu bumi). Dan ekonomi masih disajikan secara terpisah. Terkait dengan pengembangan kurikulum IPS.
Dalam kurikulum 1968 untuk pendidikan dasar dan menengah, pendidikan ilmu sosial masih tetap diwakili oleh pendidikan sejarah, geografi dan ekonomi. Perubahan nama dari kurikulum sebelumnya adalah nama mata pelajaran Civics pada kurikulum 1964 diubah menjadi Kewarganegaraan. Beberapa waktu kemudian diubah menjadi Pendidikan Moral Pancasila dan terakhir disebut dengan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Kurikulum 1968 tidak berubah dari kurikulum sebelumnya. Pendidikan Sejarah Indonesia dan Geografi Indonesia masih dalam mata pelajaran kelompok dasar, sedangkan ilmu sosial yang lain masuk dalam kelompok cipta atau khusus.
c.         Pada kurikulum 1975, khususnya pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah, terutama gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta didik MI/SD. Ruang lingkup IPS yang meliputi substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat, Gejala, masalah sosial, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat.

d.        Kurikulum 1984 pada dasarnya tetap sama dengan kurikulum sebelumnya, akan tetapi terdapat ilmu baru seperti antropologi, hukum, dan politik. Pada jenjang pendidikan menengah nama IPS tidak lagi digunakan, melainkan disiplin ilmu sosial itu sendiri.Terdapat perbedaan status yakni ada 2 kelompok, kelompok program inti yang diberikan kepada semua siswa-siswi dan kelompok program pilihan yang hanya diberikan kepada kelas atau jurusan tertentu.

e.         Sedangkan kurikulum 1994, untuk ruang lingkup yang menjadi kajiannya diantaranya yaitu ilmu bumi, sejarah (nasional dan umum), dan ekonomi. Bentuk pengajarannya terpisah dan didasarkan pendekatan disiplin ilmu itu terlihat secara jelas dalam setiap komponen GBPP (tujuan, pengalaman belajar, materi).

f.         Memasuki kurikulum 2004, nama IPS berubah menjadi Pengetahuan Sosial (PS) dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum ini menekankan kemampuan kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran IPS, ada dua macam kompetensi yang harus dikuasai diantaranya:
1.        Kompetensi Umum
Dalam pembelajaran IPS ada 2 macam yaitu kompetensi ilmu sosial dan kompetensi jenjang.
2.        Kompetensi Dasar
Merupakan kompetensi yang menandai yang harus dimiliki siswa atas pengetahuan, keterampilan dan sikap mengenal materi pokok dalam pengajaran IPS.

Sementara itu di dalam KBK pelajaran PS disatukan dengan pengajaran PKn, sehingga berubah nama menjadi “Pkn dan Pengetahuan Sosial” atau PKPS. Adapun karakteristik dari kurikulum 2004 ini diantaranya:
a)        Kurikulum 2004 untuk PS memuat materi PS dan PKn.
b)        PS disatukan dengan PKn dipelajari siswa di kelas 1-4 SD/MI.
c)        PS, sejarah, dan PKn masuk ke dalam mata pelajaran IPS diajarkan mulai kelas 1-6 SD/MI.
d)       Merupakan korelasi berbagai disiplin ilmu seperti sosiologi, antropologi, sejarah, ekonomi dan koperasi, geografi dan politik kenegaraan, dan lain sebagainya.
e)        Dari strategi belajar mengajar sampai pelaksanaan, memberikan keluasan kepada guru agar mau dan mampu menentukan sendiri sesuai kebutuhan dan kondisi yang dihadapi.

g.        Kurikulum tahun 2006 atau yang biasa disebut dengan KTSP merupakan model umum yang berisi kerangka acuan model kurikulum lengkap yang langsung diaplikasikan ke dalam satuan pendidikan. Kurikulum ini memuat berupa standar isi dari standar kompetensi. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Yang di perhatikan dalam penggunaan KTSP diantaranya adalah :
1.        Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik individu atau klosikal.
2.        Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3.        Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4.        Sumber belajar tidak hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya.
5.        Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya pencapaian suatu kompetensi.

h.        Sementara itu kurikulum 2013 memuat kompetensi inti dan kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah kompetensi yang terdiri dari sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang harus dikuasai peserta didik. Dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari mata pelajaran yang mencakup mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, dan Penjas.adapun hal penting yang perlu di perhatikan ialah :
1.        Belajar tuntas, yaitu peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar.
2.        Penilaian autentik dapat dikelompokkan menjadi:
3.        Memandang penilaian dan pembelajaran merupakan suatu hal yang saling berkaitan.
4.        Mencerminkan masalah dunia nyata (bukan sekolah).
5.        Menggunakan berbagai cara kriteria penilaian.
6.        Holistik (kompetensi yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
7.        Penilaian autentik lebih menekankan mengukur hal yang dapat dilakukan peserta didik.
8.        Penilaian berkesinambungan, yakni penilaian yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan selama pembelajaran berlangsung. Contoh: ulangan harian, ulangan semester, dan ulangan akhir semester.
9.        Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi. Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, pengamatan, dan lain-lain.
10.    Berdasarkan acuan kriteria, maksudnya penilaian harus didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Misalnya: Ketuntasan Belajar Minimal (KKM).




1 komentar: