Sabtu, 15 September 2018

SBK: Tugas Kelompok Studi Kasus (Semester 4)


STUDI KASUS
TUGAS KELOMPOK
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Seni Budaya dan Keterampilan MI/SD 2
Yang dibina oleh Dra. Selasih Rini
unnamed (7)




Disusun Oleh:
Kelompok 2
1.        Risma Nur Izzati                   (17205153002)
2.        Tria Anggari Saputri              (17205153009)
3.        Lia Novita Sari                      (17205153023)
4.        Yolanda Murti Ningrum       (17205153028)
5.        Aliyatul Hidayah                   (17205153031)
6.        Rika suryani                          (17205153038)
7.        Umi Kalimatul Janah (17205153041)
8.        Alik Khusna Farida               (17205153052)
9.        Vivi Kurnia Sari                    (17205153016)
10.    Fita Arinda                            (17205153029)
11.    Nurul Lailatul Nikmah          (172051530

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
Maret 2017



A.      Kasus
Anak sekolah kelas IV mogok belajar karena terjerat narkoba.

B.       Pertanyaan
1.        Apa yang menjadi sumber masalah?
2.        Berikan solusi atas masalah yang telah terjadi!

C.      Jawaban
1.        Sumber masalahnya dalam hal ini kemungkinan bisa terjadi karena pengaruh dari berbagai dimensi dari berbagai dimensi, diantaranya:
a.         Lingkungan Keluarga
1)        Perceraian orang tua (Broken Home)
2)        Sifat orang tua yang terlalu mengekang si anak
3)        Orang tua si anak yang pada dasarnya memang seorang pecandu
4)        Kurangnya pengawasan dari orang tua
b.        Lingkungan Sekolah
1)        Di bully (diasingkan dari dunia pertemanan)
2)        Pengaruh teman yang nakal
c.         Lingkungan Masyarakat
1)        Lingkungan rumah yang dekat dengan pengedar/pecandu narkoba
2)        Kurang adanya wadah perkumpulan/organisasi yang positif
d.        Diri Sendiri
1)        Kurangnya iman dan taqwa
2)        Kurangnya wawasan akan bahaya narkoba
3)        Keputusasaan
4)        Rasa ingin tahu yang begitu kuat

2.      Solusinya yakni, barang siapa yang mengetahui pertama kali bahwa anak tersebut terjerat narkoba hendaknya musti segera mengkonfirmasi kepada pihak sekolah khususnya wali kelas & BK. Baru kemudian sebagai pihak yang menjembatani, sekolah menghubungi wali murid dalam rangka mendiskusikan atau mengkomunikasikan masalah yang telah dihadapi si anak (yang terjerat narkoba) untuk kemudian dicari jalan keluarnya bersama-sama. Dalam hal ini, pihak sekolah perlu memberikan wawasan kepada orang tua murid bahwa langkah yag terbaik yang harus dilakukan agar anak mereka bisa terbebas dari jerat narkoba adalah melalui rehabilitasi. Mau tak mau pihak sekolah harus bisa meyakinkan orang tua murid untuk menyetujui anaknya direhabilitasi.
Bila ditanya apakah siswa pecandu narkoba bisa kembali bersekolah dengan temannya jawaban dari kelompok kami adalah “iya mereka bisa kembali”, tapi dengan syarat yakni siswa tersebut sudah benar-benar sembuh atau dengan kata lain terbebas dari narkoba. Nah, disinilah tugas kita sebagai calon pendidik kelak jika kita menemui hal seperti itu hendaknya kita harus dapat meyakinkan teman-temannya bahwa jangan jadikan title dia sebagai seorang mantan pecandu narkoba menjadi sebuah batu penghalang untuk berteman dengan dirinya. Kita harus menggalakkan teman-temannya untuk mensupport siswa (mantan pecandu) tersebut agar dapat melanjutkan hidupnya dengan baik sehingga bisa mencapai cita-cita mulia yang diinginkannya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar