Sabtu, 15 September 2018

SAINS: Makalah Rangka Manusia, Fungsi dan Pemeliharaannya (Semester 4)


RANGKA MANUSIA, FUNGSI, & PEMELIHARAANNYA
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sains MI/SD 2
Yang dibina oleh Tutik Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd.unnamed (7)








Disusun Oleh:
Kelompok 1
1.        Risma Nur Izzati                   (17205153002)
2.        Sinta Ika Windarwati            (17205153032)
3.        Gevy Wulandari                    (17205153034)
4.        Siti Nur Aisyah Azzahro       (17205153046)




JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
TULUNGAGUNG
Maret 2017



KATA PENGANTAR
Assalamualaikum1.png
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta  salam  semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita akan selalu mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya  penulis dapat  menyusun makalah ini untuk memenuhi  tugas mata kuliah Sains MI/SD 2 yang berjudul RANGKA MANUSIA, FUNGSI, & PEMELIHARAANNYA.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini tidak mungkin terlaksana dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.        Dr. Mafthukin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN Tulungagung ini,
2.        Tutik Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd.  selaku Dosen pengampu mata kuliah Sains MI/SD 2 yang telah membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar mempunyai pemahaman yang benar mengenai mata kuliah ini,
3.        Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membuahkan ilmu yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.

Tulungagung, 03 Maret 2017



      Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang..................................................................................... 1
B.       Rumusan Masalah................................................................................. 1
C.       Tujuan Pembahasan.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A.      Struktur Kerangka Manusia.................................................................. 3
B.       Hubungan Antar Tulang pada Struktur Kerangka Manusia................. 18
C.       Fungsi Kerangka Manusia.................................................................... 26
D.      Pengaruh Sikap Tubuh Terhadap Pertumbuhan Kerangka Manusia..... 26
E.       Penyakit yang dapat Merusak Rangka................................................. 28
F.        Pemeliharaan Kesehatan Rangka.......................................................... 30
G.      Hubungan Ayat Al-qur’an dengan Rangka Manusia........................... 33

BAB III PENUTUP
A.       Kesimpulan........................................................................................... 37
B.       Saran..................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 39




BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Tubuh manusia tersusun atas beberapa sistem, yaitu sistem tubuh yang lunak dan sistem tubuh yang keras. Sistem tubuh yang keras meliputi sistem intergumen dan sistem rangka. Manusia tidak dapat berdiri dengan tegak apabila tidak memiliki sistem tubuhyang keras, yaitu tulang. Mulai dari kepala sampai  jari-jari di dalamnya terlatak tulang yang menopang tubuh. Jumlah tulang waktu bayi dan saat dewasa berbeda. Pada waktu kecil lebih banyak tulang rawan dibandingkan pda waktu dewasa. Rangka mempunyai arti penting bagi makhluk hidup khususnya manusia. Tidak dapat dibayangkan apabila manusia tidak mempunyai rangka. Rangka merupakan susunan tulang-tulang yang saling berhubungan satu sama lain sehingga membentuk tubuh. Oleh sebab itu, mengingat pentingnya rangka bagi hidup manusia kami akan mencoba membahas tentang struktur kerangka manusia beserta fungsi dan pemeliharaannya.

B.       Rumusan Masalah
1.        Bagaimana struktur kerangka manusia?
2.        Bagaimana hubungan antar tulang pada struktur kerangka manusia?
3.        Bagaimana fungsi kerangka manusia?
4.        Bagaimana pengaruh sikap tubuh terhadap pertumbuhan kerangka manusia?
5.        Bagaimana penyakit yang dapat merusak rangka?
6.        Bagaimana pemeliharaan kesehatan rangka?
7.        Bagaimana hubungan ayat Al-qur’an dengan rangka manusia?




C.      Tujuan Pembahasan
1.        Untuk menjelaskan struktur kerangka manusia.
2.        Untuk menjelaskan hubungan antar tulang pada struktur kerangka manusia.
3.        Untuk menjelaskan fungsi kerangka manusia.
4.        Untuk menjelaskan pengaruh sikap tubuh terhadap pertumbuhan kerangka manusia.
5.        Untuk menjelaskan penyakit yang dapat merusak rangka.
6.        Untuk menjelaskan pemeliharaan kesehatan rangka.
7.        Untuk menjelaskan hubungan ayat Al-qur’an dengan rangka manusia.





















BAB II
PEMBAHASAN

A.      Struktur Kerangka Manusia








Rangka manusia terbentuk dari tulang-tulang yang tersusun secara teratur dan saling berhubungan. Tubuh manusia itu ibarat sebuah bangunan yang hanya dapat berdiri dengan kokoh apabila ditopang oleh kerangka yang ada di dalamnya. Rangka pada manusia sendiri mulai terbentuk lengkap pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga dari kehamilan. Semua rangka tersebut masih dalam bentuk kartilago. Rangka ini berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, rongga yang ada di tengahnya akan segera berisi sel-sel pembentuk tulang atau osteoblast. Sel-sel ini juga menempati jaringan pengikat di sekeliling rongga. Sel-sel tulang terbentuk secara konsentris, artinya pembentukannya bermula dari arah dalam lalu keluar mengelilingi pusat. Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari suatu pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk satu sistem yang disebut sistem havers. Di antara sel-sel tulang terdapat zat sela atau matriks yang tersusun atas senyawa protein. Bila matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons. Bila matriksnya padat dan rapat, maka akan terbentuk tulang kompak atau tulang keras.[1]
Dilihat dari beberapa sudut pandang, struktur kerangka manusia itu dapat diklasifikasikan ke dalam tiga dimensi, diantaranya:
1.        Berdasarkan Bagian Rangka













a.        Rangka Kepala
Rangka kepala dapat kita bagi lagi menjadi tulang tengkorak (cranial) yang melindungi otak dan tulang wajah (facial).






1)        Tulang Tengkorak (cranial)
Tulang tengkorak tersusun dari 8 tulang yang kuat dan rata dengan bentuk zig-zag. Tulang-tulang yang dimaksud adalah :
a)        1 tulang dahi (os frontalis)
b)        2 tulang ubun-ubun (os parietalis)
c)        2 tulang kepala belakang (os occipetalis)
d)       2 tulang baji (os sphenoidalis)
e)        2 tulang tapis (os ethmoidalis)
f)         2 tulang pelipis (os temporalis)

2)        Tulang Wajah (facial)
a)        2 tulang rahang atas (os maxillare)
Tulang ini ditumbuhi gigi. Dua tulang rahang atas membentuk langit-langit, dasar lubang mata dan rongga hidung.
b)        2 tulang rahang bawah (os mandibulare)
Pada mulanya tulang rahang bawah terdiri dari 2 bagian ketika lahir, dan menyatu setelah kira-kira satu tahun.
c)        2 tulang pipi (os zigomaticum)
d)       2 tulang langit-langit (os pallatum)
e)        2 tulang hidung (os nasale)
f)         2 tulang air mata (os lacrimale)
g)        1 tulang mata bajak (os vomer)
h)        1 tulang lidah (os hyoideus)[2]

b.        Rangka Badan
Rangka badan berfungsi sebagai pelindung organ-organ tubuh yang terletak dalam rongga badan, misalnya jantung dan paru-paru. Susunan tulang yang disebut dengan bagian rangka badan pada rangka manusia ialah mulai dari leher sampai panggul.
Bagian tersebut diantaranya:
1)        Tulang Belakang
Tulang belakang berfungsi untuk menyangga tengkorak dan sebagai tempat perlekatan tulang-tulang rusuk. Ruas-ruas tulang belakang terdiri atas 33 buah ruas tulang yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
a)        7 ruas tulang leher
b)        12 ruas tulang punggung
c)        5 ruas tulang pinggang
d)       5 ruas tulang kelangkang
e)        4 ruas tulang ekor

2)        Tulang Dada
Tulang dada berbentuk pipih dan agak lebar, panjangnya kira-kira 15-20 cm dan pada bagian bawah agak mengecil. Tulang ini terletak di bagian tengah dada dan merupakan tempat melekatnya tulang rusuk. Tulang dada, tulang rusuk, dan tulang punggung membentuk dinding kuat yang berfungsi untuk melindungi alat tubuh yang penting seperti jantung dan paru-paru dan pembuluh darah besar. Tulang dada terdiri atas:




a)        Bagian hulu (manubrium sterni)
Bagian ini terletak di bagian atas dari tulang dada, di bagian kiri dan kanannya melekat sepasasang tulang selangka.
b)        Bagian badan (corvus sterni)
Bagian ini terletak di bagian tengah dari tulang dada. Pada sisi kiri dan kanannya melekat 7 pasang tulang rusuk sejati, serta gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
c)        Taju pedang (processus xyphiodeus)
Bagian ini terletak di bagian bawah dari tulang dada dan tersusun atas tulang rawan.[3]

3)        Tulang Rusuk
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj93ign1JsdCB5Rp6cQOYDIC3-ouuVbm7JzzMJkTE_9eyqyymd5GQaQkN40b7Uo0sySXotPvZaShFCNrslBTB1_g3hTOpVosTkaGQBIhgGcJFgw9WhBzeuoDpQCZuqFXvIs4Fy3bESVuE5Q/s320/hal6b.jpgTulang rusuk terdiri dari 12 pasang. Ujung belakang tulang rusuk melekat pada ruas-ruas tulang belakang. Tulang rusuk memiliki berbagai fungsi diantaranya yakni untuk melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan, melindungi lambung, limpa, dan ginjal, serta untuk membantu proses pernapasan. Tulang rusuk dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :







a)        7 pasang Tulang rusuk sejati
Ujung belakangnya melekat pada ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya melekat pada tulang dada dengan perantara tulang rawan.
b)        3 pasang Tulang rusuk palsu
Tulang rusuk ini memiliki ukuran yang lebih pendek dibandingkan dengan tulang rusuk sejati. Bagian belakangnya berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekat pada satu titik di tulang dada.
c)        2 pasang Tulang rusuk melayang
Ujung belakangnya berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya tidak melekat pada tulang manapun.[4]

4)        Tulang Gelang Bahu
Tulang gelang bahu terletak di kiri-kanan dada bagian atas. Tulang gelang bahu menghubungkan tulang tangan dengan tulang dada. Fungsi utama dari tulang gelang bahu adalah tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi. Tulang gelang bahu terdiri atas :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk2pYmVrOgEldPjxP_JyWMghfwTwIUH-CYG6tiuIc7Ba9KjmeRwx2C6EiLiX-mhI0KOiuWRY_l_zBsAg1lNfR8CHov7aGFrWmjT5v6xUtQVaAkRRycnrajv-Sj3MpLSD-puXQf__KBeSDM/s320/image51.png





a)        2 pasang Tulang belikat (scapula), berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada bagian belakang dari tulang rusuk.
b)        Tulang selangka (clavicula), berbentuk seperti huruf "S", berhubungan dengan tulang lengan atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang belikat.[5]

5)        Tulang Gelang Panggul
Fungsi gelang panggul terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang, melindungi dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.
Tulang gelang panggul terdiri atas :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiy7WrGs81i12yjVjqaHfuWM94t9a2hIUa-1jkEh-2ZLBfApBC45-3UKqL2TctwHJSd_jx6gojaM-fLHZCaAITZLEPxNU1Re4vqy_H-A7hHU85Ihrv589em2PFEsdw8jxACyIFTm8ejwfHn/s320/gambar-7.jpg



a)        2 tulang usus (os ilium)
b)        2 tulang duduk (os ischium)
c)        2 tulang kemaluan (os pubis)[6]

c.         Rangka Anggota Gerak.
Rangka anggota gerak berupa tulang pipa dan tulang yang berhubungan satu sama lainnya dengan perantara persendian. Fungsi utamanya untuk bergerak sehingga diberi nama tulang anggota gerak.Rangka anggota gerak, dapat kita rinci lagi menjadi:
1)        Rangka Anggota Gerak Atas
a)        2 tulang lengan atas
b)        2 tulang pengumpil
c)        2 tulang hasta
d)       16 tulang pergelangan tangan
e)        10 tulang telapak tangan
f)         28 ruas tulang jari tangan[7]



2)        Rangka Anggota Gerak Bawah
a)        2 tulang paha (femur)
b)        2 tulang tempurung lutut (patella)
c)        2 tulang kering (tibia)
d)       2 tulang betis (fibula)
e)        14 tulang pergelangan  kaki (tarsal)
f)         10 tulang telapak kaki (meta tarsal)
g)        28 ruas tulang jari kaki (phalanges)[8]

2.        Berdasarkan Bentuk Rangka
a.        Tulang Pipa (Tulang Panjang)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQySa-fTl8F-dzEjttnPy682DXMgixZmQ1XQWtWQJ7M9ZM0wDFTMskn3MINeDvrPysLYyoVMcnwTA1POc2MbQrbdMpLHWZ677IIW0N0KLLNL7iKbx2_mHuSfAmg2lsGfyVSHhlCYNxwjI/s1600/Tulang.jpg









Disebut tulang pipa karena tulang jenis ini berbentuk seperti pipa dengan kedua ujungnya yang bulat. Ujung tulangnya yang berbentuk bulat dan tersusun atas tulang rawan disebut epifise. Sedangkan  pada jenis ini bagian tengah tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga disebut diafise. Di antara epifise dan diafise terdapat bagian yang disebut metafise. Metafise tersusun atas tulang rawan. Pada bagian metafise ini terdapat cakra epifise, yang memiliki kemampuan memanjang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg8dC5hrfxUskahMG2kfy18KulGXPfhOnKOUaaRtSBK9ZlOdOOsqh7NBtqipmliSpWxIspFnll9qKEa6SwnmlhlDC-Pk1Rs8o1AcrowyiAY_j0jC2sNwHi8pcfsNhxqv_c6gyMSLczJUCU/s1600/tulang+pipa.jpg








Di dalam rongga tulang pipa, terdapat bagian yang disebut sumsum tulang. Sumsum tulang tersusun dari pembuluh darah dan pembuluh saraf. Tulang pipa memiliki dua sumsum tulang yakni sumsum tulang merah dan kuning. Tempat sel-sel darah dibentuk berada di dalam sumsum tulang merah. Adapun tempat pembentukan sel-sel lemak terdapat pada sumsum tulang kuning. Saat kita masih bayi, hampir seluruh tulang mengandung sumsum merah. Namun, saat mulai tumbuh, beberapa di antaranya berubah menjadi sumsum tulang kuning. Selain sumsum, pada tulang pipa juga terdapat bagian lainnya, misalnya bagian luar yang keras disebut cangkang. Tulang pipa juga memiliki lapisan periostum yang menyelimuti seluruh tulang. Bagian tubuh yang memiliki tulang pipa meliputi tulang paha, tulang hasta, tulang lengan atas, tulang pengumpil, tulang betis, dan tulang kering.[9]

b.        Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki bentuk mirip kubus, pendek tak beraturan, atau bulat. Adanya tulang ini memungkinkan goncangan yang keras dapat diredam dan gerakan tulang yang bebas dapat dilakukan. Sebagai contoh, tulang telapak kaki dan telapak tangan.










c.         Tulang Pipih
Tulang pipih bentuk gepeng dan berupa lempengan lempengan lebar. Tulang pipih ini tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina eksterna dan interna ossis karnii. Di antara dua lapisan ini terdapat lapisan spongiosa yang dinamakan diploe. Peran tulang pipih adalah melindungi bagian tubuh yang lunak  seperti otak, jantung, dan paru-paru. Contoh tulang pipih adalah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang belikat.







d.        Tulang Tak Beraturan           
Dari namanya saja kita tentu tahu, bila tulang ini memiliki bentuk tidak beraturan. Struktur tulang ini menunjukkan daya tahan yang besar terhadap tenaga tekan. Contohnya dapat kita temukan pada tulang rahang dan ruas tulang belakang.











e.         Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid adalah tulang-tulang kecil yang biasanya terdapat diantaranya persendian tulang. Bentuk tulang ini mirip seperti biji wijen. Tulang ini berfungsi untuk mengurangi pergeseran dan perubahan arah dari tendo. Contohnya seperti: tulang tempurung lutut (os patella) yang merupakan tulang sesamoid yang terbesar.
tulang sesamoid











f.         Tulang Pneumatik
Tulang-tulang ini membentuk rongga-rongga yang berisi udara dan dibatasi oleh membran mukosa. Contoh dari tulang jenis ini misalnya adalah tulang-tulang pembentuk tengkorak.[10]
tulang pneumatika
























3.      Berdasarkan Tekstur Rangka
a.        Tulang Rawan(Kartilago)
Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan atau kondrosit dengan ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan sedikit zat kapur, bersifat lentur. Tulang rawan banyak terdapat pada tulang anak kecil. Sedangkan pada orang dewasa tulang rawan agak sedikit berkurang jumlahnya. Mengapa bila anak-anak mengalami patah tulang, cepat menyambung kembali? Hal ini dikarenakan pada anak-anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah menyambung kembali. Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut osifikasi. Tulang rawan merupakan jaringan pengikat padat khusus yang terdiri atas sel kondrosit, dan matriks. Matriks tulang rawan terdiri atas sabut-sabut protein yang terbenam di dalam bahan dasar amorf. Sedangkan Pada orang dewasa tulang rawan jumlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anak-anak. Pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan beberapa tempat, yaitu cuping hidung, cuping telinga, antar tulang rusuk (costal cartilage) dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antar ruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.[11]
Tulang Rawan Pada Anak dan Orang Dewasa
 
BerdasaBerdasarkan atas komposisi matriksnya ada 3 macam tulang rawan, yaitu :
1)        Tulang Rawan Hialin
Tulang ini berwarna putih sedikit kebiru-biruan dan mengandung serat-serat kolagen dan kondrosit. Tulang ini juga mempunyai serabut tersebar dalam anyaman yang halus dan rapat. Tulang rawan hialin terdapat di ujung-ujung tulang rusuk yang menempel ke tulang dada Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin.






2)        Tulang Rawan Elastis
Tulang ini mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis susunan sel dan matriksnya mirip tulang rawan hialin, tetapi tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang ini dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring.






3)        Tulang Rawan Fibrosa
Tulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang rawan fibrosa matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis.[12]





b.        Tulang Keras (Osteon) 






Tulang keras / Tulang sejati dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas). Ruang antar sel tulang keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras. Zat kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat ( CaCO3 ) dan kalsium fosfat ( Ca( PO4 )2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah. Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang. Tulang keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Tulang keras (osteon) tersusun atas sel tulang sejati (osteosit). Tulang pada vertebrata berfungsi sebagai pemberi bentuk tubuh, melindungi organ-organ vital, tempat melekatnya otot-otot, sebagai tempat pembentukan sel-sel darah, dan sebagai alat gerak pasif. Berdasarkan matriknya tulang keras dibedakan menjadi dua macam yakni tulang kompak dan tulang spons. Tulang berfungsi membentuk tubuh karena sifat tulang yang keras dan tidak dapat berubah bentuk. Contoh tulang yang berfungsi sebagai pelindung organ vital adalah tengkorak yang berfungsi melindungi otak dan tulang rusuk melindungi paru-paru dan jantung.[13]

B.       Hubungan antar Tulang
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3KPiA1dJA4wpkF2vvnnAdZ2nEiG6-Big3Pw5iKU_Y1Cuyg28xglFnfPfuXD1Qhw0-8QNktzmhwFHYyXpLlwFfTfPIhlgwlVcbQe5UwyS0DBW4HcfpjF9LqvdbCL6EaQGWLNSy2Mf697Fo/s1600/21.jpgSeperti yang telah kita ketahui, rangka tubuh kita tersusun dari 206 buah tulang. Tulang tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. Hubungan antara tulang disebut sendi. Jika hubungan antar tulang itu tidak dapat digerakan, disebut sendi mati. Misalnya, antar tulang penyusun tengkorak. Jika dapat digerakan kemungkinan kecil sekali, disebut sendi kejur atau sendi kaku. Contohnya antara hubungan tulang rusuk dan tulang dada, yang diantaranya terdapat tulang rawan. Sedangkan hubungan antar tulang yang dapat digerakan dengan bebas disebut sendi gerak. Contohnya antara hubungan tulang lengan dengan tulang bahu. Persendian di dalam tubuh kita memiliki kurang lebih 70 sendi. Antara tulang dan sendi diliputi oleh tulang rawan terdapat rongga sendi yang berisi cairan atau pelumas yang disebut minyak sendi atau minyak sinovial.[14]
Secara lebih jelas, sendi dapat diartikan sebagai tempat perhubungan antara dua tulang yang menyebabkan tulang dapat digerakkan, dibelokkan, dilipat, ditekuk dan diputar. Tanpa adanya sendi, sangat mustahil tulang sebagai struktur jaringan yang keras akan dapat dibelokkan tanpa resiko patah. Namun, perlu diketahui tidak semua sendi memiliki sifat gerak yang sama.
1.        Jumlah Sendi
Jumlah sendi dalam tubuh manusia yaitu 360 keseluruhannya, seperti yang telah disabdakan Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Muslim no.1675, Sesuai dengan hadist tersebut, Dr. Hamid Ahmad Hamid menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Rihlah Al-Imam fi Jism Al-Insan secara rinci jumlah sendi tersebut, yaitu:
a.         Tulang Belakang memiliki 147 sendi :
1)        25 Sendi antartulang belakang
2)        72 Sendi Antara tulang belakang dan tulang rusuk
3)        50 sendi antara tulang belakang pada jalan makanan samping
b.        Tulang Dada Memiliki 24 sendi :
1)        2 Sendi antara tulang dada dan rongga dada
2)        18 Sendi antara tulang dada dan kepala
3)        2 Sendi antara tulang selangka dan belikat
4)        2 sendi antara belikat dan tulang batang dada
c.         Bagian Atas Tubuh memiliki 86 Sendi :
1)        2 Sendi antara tulang bahu
2)        6 sendi antara tulang siku
3)        8 sendi antara tulang pergelangan tangan
4)        70 sendi antara tulang-tulang tangan
d.        Bagian Bawah Tubuh memiliki 92 Sendi :
1)        2 sendi tulang paha
2)        6 sendi antara tulang-tulang dua lutut
3)        6 sendi antara pergelangan kaki
4)        74 sendi antara tulang-tulang telapak kaki
5)        4 sendi antara tulang lutut
e.         Daerah sekitar perut, memiliki 11 sendi :
1)        4 Sendi antara tulang ekor
2)        6 Sendi antara tulang pinggul
3)        1 sendi antara sambungan tulang kemaluan[15]

2.        Komponen Pembentuk Sendi







a.        Ligamen
       Berfungsi untuk menghubungkan bagian luar ujung tulang agar menyatu dengan sendi, dan menjaga agar tidak terjadinya perubahan lokasi sendi dan tulang ketika bergerak.
b.        Kapsul Sendi
       Berfungsi untuk menghubungkan dua tulang pada sendi tersebut, merupakan bagian berserabut yang melapisi sendi dan memiliki rongga di dalamnya.
c.         Tulang Rawan Hialin
       Bagian yang melapisi kedua ujung tulang, berfungsi untuk menjaga tulang dari benturan atau gesekan saat terjadinya pergerakan.
d.        Cairan Sinovial
       Yaitu cairan pelumas yang terdapat pada ruang sendi.[16]

3.        Macam-macam Sendi
Berdasarkan sifat dan fungsinya sendi terbagi ke dalam beberapa macam diantaranya:
a.        Sendi Mati (sinatrosis)
Yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan, biasanya tulang-tulang pada persendian. Sinartosis dipersatukan oleh serabut jaringan ikat atau tulang rawan hialin. Sendi mati dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:
1)        Tipe Sinifobris
Adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut padat. Misalnya pada tulang tengkorak.
                                   







2)        Tipe Sinkondris
Adalah tipe sendi yang dihubungkan oleh kartilago hialin. Misalnya hubungan diafisis dan epifisis pada tulang dewasa.

3)        Tipe Sindesmosis
Adalah tipe sendi yang memungkinkan suatu gerakan dalam batas tertentu. Tulang-tulang ini dihubungkan oleh jaringan penyambung. Contoh: Tibiafi-bularis inferior.[17]

b.        Sendi Kaku (amfiatrosis)
Yaitu persendian yang hanya memungkinkan terjadinya sedikit gerakan (sendi gerakan terbatas). Amfiartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu sinkondrosis dan sindesmosis. Sinkondrosis ialah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan hialin. Contoh sinkondrosis pada pelekatan tulang dada dan tulang iga. Sedangkan, sindesmosis ialah persendian yang dihubungkan oleh jaringan penyambung. Contohnya sendi antar tulang rusuk.








c.         Sendi Gerak (diatrosis)
Yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah, dua arah, maupun ke segala arah. Sendi ini memiliki beberapa ciri seperti:
1)        Permukaan sendi dilapisi selaput jaringan ikat fibrous yang tipis dan menyerabut.
2)        Bagian dalam kapsul dibatasi oleh selaput sendi, yaitu selaput penghahasil cairan synovial yang berfungsi sebagai minyak pelumas sendi.
3)        Kapsul fibrousnya diperkuat dengan adanya ligament, namun ada juga yang tidak.
4)        Biasanya terdapat bantalan kartilago serabut di dalam kapsulnya.
Contohnya adalah sendi pada lutut (satu arah), ruas telapak tangan (dua arah), sendi bahu (ke segala arah).
Berdasarkan macam geraknya sendi, gerak dapat kita bedakan lagi menjadi:
Macam Macam Sendi












1)        Sendi Putar
Sendi putar adalah sendi diartrosis yang salah satu ujung tulangnya dapat mengitari ujung tulang lainnya. Arah gerakannya memungkinkan untuk berotasi pada satu poros. Contoh sendi putar misalnya terdapat pada sendi antara tulang atlas dan tulang tengkorak, serta sendi antara tulang hasta dan tulang pengumpil.
Macam Macam Sendi






2)        Sendi Engsel
Sendi engsel adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berporos satu dan membentuk engsel. Arah gerakannya hanya satu, yaitu seperti gerakan engsel pintu. Contoh sendi engsel misalnya terdapat pada mata kaki, sendi siku, lutut, dan ruas jari.
Macam Macam Sendi



3)        Sendi Peluru
Sendi peluru adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya berbentuk bongkol dan lekuk. Dengan bentuknya ini gerakan bebas ke semua arah bisa dilakukan karena poros yang terbentuk berjumlah tiga. Contoh sendi peluru misalnya terdapat pada sendi antara tulang lengan atas dan tulang gelang bahu serta pada tulang paha dan tulang gelang panggul.
Macam Macam Sendi




4)        Sendi Pelana
Sendi pelana adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya bertaut dan berbentuk pelana. Macam sendi ini memiliki 2 poros berporos dua sehingga dapat bergerak bebas, persis seperti gerakan orang yang sedang berkuda. Contoh sendi pelana misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan tulang dengan tulang telapak tangan atau sendi antara tulang telapak tangan dengan ruas jari.
Macam Macam Sendi




5)        Sendi Kondiloid atau Elipsoid
Sendi kondiloid adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya memungkinkan gerakan ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang. Salah satu ujung tulang pada jenis persendian ini berbentuk oval dan masuk ke dalam ujung tulang lain. Contoh sendi kondiloid misalnya terdapat pada sendi antara tulang pergelangan tangan dan tulang pengumpil.




Macam Macam Sendi

6)        Sendi Luncur

Sendi luncur adalah sendi diartrosis yang ujung-ujung tulangnya agak rata. Sendi luncur tidak mempunyai poros sehingga hanya dapat melakukan gerakan menggeser. Contoh sendi luncur misalnya terdapat pada sendi antara antar tulang pergelangan tangan, tulang selangka, tulang pergelangan kaki, dan tulang belikat.[18]
Macam Macam Sendi





C.      Fungsi Kerangka Manusia
1.        Menguatkan dan Menegakkan Bentuk Tubuh
Tanpa adanya rangka atau tulang-tulang yang tersususun secara teratur, tubuh kita tidak akan bisa berdiri. Misalnya saja rangka kaki dan telapak kaki yang ada pada tubuh kita membuat kita bisa berdiri tegak dan berjalan kesana kemari.
2.        Menentukan Bentuk Tubuh
Tanpa adanya rangka tubuh kita hanyalah tumpukan daging tanpa bentuk. Bentuk rangka ini membuat satu orang dan orang lainnya terlihat berbeda.
3.        Tempat Melekatnya Otot
Tanpa rangka otot-otot tidak akan dapat melekat. Rangka dan otot bekerja sama dalam melakukan gerakan. Tanpa otot juga rangka tidak akan bisa digerakkan, oleh sebab itu keduanya saling melengkapi.
4.        Melindungi Bagian Tubuh yang Penting
Tulang adalah bagian tubuh yang keras, oleh sebab itu dia mampu melindungi organ tubuh kita yang rapuh dan rentan terluka.[19]

D.      Pengaruh Sikap Tubuh terhadap Pertumbuhan Kerangka Manusia





Tanpa kita sadari, kebiasaan buruk kita sehari-hari ketika melakukan suatu aktivitas dapat merusak pertumbuhan kerangka atau tulang kita. Entah itu cara duduk kita yang salah ketika belajar, maupun sikap tubuh kita yang salah ketika berjalan, berlari atau berdiri kesemuanya itu dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang. Beberapa gangguan pada tulang belakang yang dapat timbul karena sikap tubuh kita yang buruk diantaranya adalah:
1.        Skoliosis
Yaitu tulang belakang membengkok ke kiri atau ke kanan. Penyebabnya adalah sering membawa beban yang terlalu berat pada salah satu sisi anggota gerak atau pada bahu.






2.        Kifosis
Yaitu tulang belakang membengkok ke belakang. Penyebabnya adalah kebiasaan duduk membungkuk atau sering membawa beban yang terlalu berat di punggung.





3.        Lordosis
Yaitu tulang belakang membengkok ke depan. Penyebabnya mungkin karena terjatuh saat masih kecil atau duduk terlalu condong ke depan. Untuk menghindari akibat buruk dari sikap tubuh yang salah, maka kamu harus membiasakan sikap tubuh yang benar. Misalnya, punggung selalu dalam posisi tegak ketika duduk, berdiri, atau ketika mengangkat beban. Tekuklah lutut jangan menekuk punggung. Saat membawa beban, seimbangkan antara beban sebelah kiri dan kanan.[20]






E.       Penyakit yang dapat Merusak Rangka
Pada proses pertumbuhannya, terkadang tulang mengalami gangguan atau hambatan. Penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan merusak rangka diantaranya:
1.        Polio
Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama-kelamaan tulangnya akan mengecil. Penyakit polio dapat dicegah dengan pemberian vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada saat anak berusia di bawah lima tahun.










2.        Rakitis
Rakitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Penyakit ini timbul karena penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita penyakit rakitis memiliki tulang kaki yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena tidak dapat menahan berat tubuh.






3.        Osteoporosis
Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah. Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab osteoporosis adalah tubuh kekurangan zat kapur (kalsium). Untuk mencegak osteoporosis, kamu perlu mengonsumsi makanan yang banyak
mengandung vitamin D dan kalsium seperti ikan dan susu.






4.        Rematik
Rematik merupakan penyakit yang menyebabkan rasa nyeri pada persendian. Persendian yang biasa terkena adalah persendian kaki, tangan, dan siku. Rasa nyeri kadang disertai pembengkakan pada sendi. Apabila tidak segera mendapat penanganan, penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi yang berbahaya, misalnya jantung.[21]





F.       Pemeliharaan Rangka
Rangka merupakan aset tubuh yang harus di jaga dan di rawat sampai tua. Sebab rangka ini merupakan pondasi tubuh anda berdiri, bergerak, dan melakukan aktivitas. Dari mulai anda lahir, sampai tua nanti, rangka inilah yang akan menopang tubuh anda. pada tahap usia awal, seperti satu tahun dan sampai setelahnya, tulang masih dalam masa perkembangan dan penguatan. Sedangkan pada usia tua, massa tulang sudah tidak lagi baik dan kuat. Beberapa sel akan mulai berkurang. Ada beberapa bagian dari tulang kita yang dapat menimbulkan akibat yang fatal jika kita kurang berhati-hati dalam menjaganya, diantaranya:
1.        Tulang Tengkorak
Merupakan bagian yang paling krusial, sebab menjaga bagian tubuh yang paling penting. Yakni bagian bagian otak yang berguna untuk mengontrol semua pergerakan tubuh. Selain itu juga ada bagian alat indra, misalnya alat penglihatan (mata), alat pembau (hidung), alat penciuman (hidung), serta alat perasa (lidah).

2.        Tulang Ruas-ruas Leher
Merupakan tulang yang melindungi bagian leher tempat urat nadi. Bagian ini sangat krusial pula, sebab jika sampai terkeba gesekan yang mampu merobek pembuluh darah, orang tersebut tidak mampu bertahan lama. selain itu bagian tulang ruas leher ini juga menjaga keberadaan kerongkongan dan tenggorokan.

3.        Tulang Dada
Selain otak, bagian yang penting dan perlu di jaga adalah organ yang ada di dalam tulang dada. Terdapat jantung dan paru paru yang merupakan oknum paling penting dalam proses pernafasan dan alat alat pernafasan lainnya. Selain itu, juga terdapat saluran pencernaan yang berguna untuk memproses makanan yang masuk ke dalam perut. Kemudian hasilnya di gunakan untuk beraktivitas.

4.      Tulang Pinggul
Merupakan tulang yang berada di bagian bawah perut. Fungsinya untuk menjaga organ yang berperan dalam proses pencernaan. Selain itu juga terdapat organ organ yang berguna dalam proses reproduksi. Bagian ini penting dalam pembuatan keturunan.[22]

Adapun beberapa hal yang musti kita lakukan untuk memelihara rangka kita agar tetap sehat diantaranya adalah sebagai berikut:
a.        Duduk dengan sikap yang baik
Sikap duduk yang baik adalah dengan duduk yang sedikit menyender pada kursi. Tegap dan lurus, letak bahu ke arah belakang. Kita tidak boleh condong ke kanan atau ke kiri. Juga tidak baik untuk terlalu maju ke depan atau pun menyender ke belakang. Hal ini jika di biasakan bisa membuat tulang kita bengkok. Usahakan paha untuk menempel pada wilayah kursi dan bagian pinggang menyentuh sandaran belakang kursi.



b.        Berdiri dengan baik dan lurus
Jangan biasakan untuk berdiri dengan posisi lurus dan baik. Tidak hanya menyandar pada satu kaki saja, dan kaki yang lain di tekuk. Hal ini jika dibiasakan akan menyebabkan gangguan pada lutut yang sering jadi tumpuan tersebut. Karena berat tubuh itu tidak bisa di topang hanya dengan satu kaki. Maka berdirilah dengan baik, bahu tegap, dan lurus. Ini bisa menjadi latihan untuk tulang anda agar tumbuh lurus.

c.         Mengangkat beban semaksimalnya
Kadang kala, banyak orang memaksakan diri mengangkat beban lebih berat dari kesanggupannya. Hal ini bisa membuat tulang yang membawa beban terlalu berat tersebut lelah. Bahkan jika sudah parah bisa sampai patah. Jika memang berat, maka angkatlah menggunakan bahu kanan mu. Kemudian beralih pada bahu kiri jika sudah lelah. Cara ini bisa meminimalisir kelelahan pada punggung. Bisa saja dengan mengangkat beban sesuai dengan kemampuan tubuh. Jika memang belum selesai, bisa di ulangi lagi.

d.        Biasakan aktivitas ‘berjemur’ kala pagi
Matahari pagi yang menyinari bumi memiliki zat yang bisa membantu produksi vitamin D. itulah mengapa anak kecil, atau bayi yang masih berusia beberapa bulan setelah mandi di ajak keluar panas panas untuk mencari vitamin D tersebut. Kelebihan dari vitamin D ini adalah membantu dalam penguatan tulang dan merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Maka bisa disimpulkan bahwa dengan berada di bawah terik matahari pada pukul 7 sampai 9 pagi menjadi salah satu trik merawat tulang kita untuk masa tua nanti.



e.         Berolahraga secara rutin
Salah satu cara mutlak yang bisa kita lakukan untuk benar benar membuat tulang kita sehat adalah dengan rutin melakukan olah raga. Hal ini bisa menjadikan tulang anda terbiasa dengan hal-hal berat. Aktivitas olahraga ini juga mampu berguna untuk meningkatkan kecepatan penyerapan kalsium atau makanan tulang. Olahraga teratur juga mengurangi resiko terkena penyakit tulang dan dapat menjaga bagian bagian ginjal yang merupakan salah satu organ penting untuk membantu kesehatan tubuh saat usia dewasa nanti.

f.         Makan makanan bergizi
Dalam rangka penguatan dan pemeliharaan tulang, tidak hanya menggunakan peran vitamin D, namun juga menggunakan makanan yang mengandung nutrisi lain. Misalnya kalsium dan mineral. Kedua zat ini terdapat pada bahan makanan yang sehat, seperti pada sayur mayur, air putih, dan buah buahan. Maka biasakanlah makan makanan tersebut agar gizi kita terpenuhi secara optimal. Beberapa makanan yang mengandung gizi tinggi ini adalah susu, keju, telur, yoghurt, ikan, kedelai, bayam, brokoli, buah buahan, dan lain sebagainya.[23]

G.       Hubungan Ayat Al-qur’an dengan Rangka
1.        Al-Mukminun Ayat 12-14


Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah”.



Artinya: “Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)”.





Artinya: “Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah pencipta yang paling baik”.

Dari ketiga ayat diatas dapat kita pahami bahwa Allah swt. menciptakan manusia dari saripati tanah. artinya Allah swt. menciptakan manusia berasal dari seorang laki-laki dan perempuan, keduanya mengonsumsi makanan yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang juga memperoleh makanan dari tanah. Sari pati makanan yang dimakan oleh kedua orang tua kita mejadi sperma dan sel telur. Dari proses pembuahan menjadi segumpal darah dan yang selanjutnya menjadi segumpal daging hingga tulang belulang yang dibungkus daging. Sesudah itu, Allah menciptakan anggota-anggota badan dan menyusun menjadi makhluk yang berbentuk seorang bayi manusia. Air mani yang berasal dari saripati tanah, juga mengandung makna bahwa manusia pada akhirnnya akan kembali pada tempatnya semula, yaitu tanah. Tanah yang dimaksud adalah liang lahat. Artinya manusia berasal dari tanah, dan akan kembali tinggal menyatu dengan tanah.[24]

2.        At-Tin Ayat 4


Artinya: Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu atas sebaik-baik pendirian”.

Ayat ini mengandung artian bahwasanya di antara makhluk Allah di atas permukaan bumi ini, manusialah yang diciptakan oleh Allah dalam sebaik-baik bentuk yakni bentuk lahir dan bentuk batin. Bentuk tubuh dan bentuk nyawa. Bentuk tubuhnya melebihi keindahan bentuk tubuh hewan yang lain. tentang ukuran dirinya, tentang manis air-mukanya, sehingga dinamai basyar, artinya wajah yang mengandung gembira, sangat berbeda dengan binatang yang lain. Dan manusia diberi pula akal, bukan semata-mata nafasnya yang turun naik. Maka dengan perseimbangan sebaik-baik tubuh dan pedoman pada akalnya itu dapatlah dia hidup di permukaan bumi ini menjadi pengatur. Kemudian Tuhan pun mengutus pula Rasul-rasul untuk membawakan petunjuk tentang bagaimana caranya menjalani hidup ini agar para umat manusia bisa selamat.[25]

3.        Al-Infithaar Ayat  7-8


Artinya: “Yang telah menjadikan kamu, lalu menyempurnakan kejadian kamu, lalu menjadikan kamu seimbang”.


Artinya: “Pada bentuk apapun yang Dia kehendaki, Dia menyusun tubuhmu”.

Kedua ayat diatas mengandung maksud bahwa susunan tubuh manusia itu benar-benar seimbang, bagaimana Allah menciptakan mata hidung mulut telinga dan rambut pada posisi yang memang diperlukan oleh manusia. Allah menjadikan mulut satu dan telinga dua. Tangan yang berjumlah dua, kemudian diujungnya diberi jari-jari yang berjumlah sepuluh serta kedua kaki yang terletak di bawah. Dan Allah jugalah yang menciptakan manusia dalam bentuk yang beragam dan berbeda-beda. Sebagian dari mereka ada yang mempunyai postur yang tinggi, sebagian lainnya mempunyai postur pendek, ada yang berkulit putih dan ada yang berkulit hitam, ada yang tampan dan rupawan, ada juga yang biasa. Ada yang gendut dan ada yang kurus. Semua itu adalah kehendak  Allah Yang Mencipta makhluq-makhluq-Nya dalam bentuk yang berbeda-beda untuk suatu hikmah dalam kehidupan ini.[26]











BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
1.      Struktur kerangka manusia dapat dilihat dari beberapa sudut pandang diantaranya berdasarkan bagian-bagiannya, berdasarkan bentuknya, dan berdasarkan teksturnya.
2.      Hubungan antar tulang biasa disebut dengan sendi. Hubungan ini memungkinkan tulang kita untuk melakukan gerakan. Adapaun jenis sendi secara umum ada tiga yakni sendi mati, sendi kaku, dan sendi gerak.
3.      Fungsi rangka tubuh manusia secara umum ada empat macam yakni untuk menguatkan dan menegakkan bentuk tubuh, menentukan bentuk tubuh, tempat melekatnya otot, dan melindungi bagian tubuh yang penting.
4.      Sikap tubuh kita sehari-hari dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tulang. Oleh sebab itu dalam beraktivitas kita harus menjaga posisi tubuh dengan benar. Tujuannya tak lain adalah agar kita tidak terserang kelainan tulang seperti kifosis, lordosis, dan skoliosis yang dapat menghambat pertumbuhan tulang kita.
5.      Ada banyak penyakit yang dapat menyerang kesehatan tulang kita diantaranya rematik, osteoporosis, polio, dan rakitis.
6.      Agar kesehatan tulang kita tetap terjaga ada beberapa hal yang musti kita lakukan diantaranya adalah melakukan olahraga secara rutin, makan makanan bergizi, dan menjaga sikap tubuh kita dalam beraktivitas.
7.      Di al-qur’an sendiri sudah diterangkan bahwasanya manusia itu memiliki rangka yang banyak fungsinya. Rangka itu pemberian dari Allah yang patut kita syukuri.



B.       Saran
1.      Untuk calon pendidik hendaknya harus mengetahui, memahami, serta mendalami lebih jauh pengetahuan tentang rangka manusia, fungsi dan pemeliharaannya, agar menjadi acuan bekal pengetahuan untuk disampaikan kepada peserta didik. Sedangkan bagi pembaca, sebaiknya kita lebih memahami betapa pentingnya rangka bagi manusia sehingga pemberian dari Allah ini patut kita syukuri.
2.      Untuk penyusunan makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dari berbagai pihak demi lebih baiknya penyusunan makalah selanjutnya












                                             






DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahannya. Al-Infithaar ayat 7-8.
Al-Qur’an dan terjemahannya. Al-Mu’minun ayat 12-14.
Al-Qur’an dan terjemahannya. At-Tin ayat 4.
Chasanah, Risdiyani dan Rohana Kusumawati. 2012. Detik-detik UN IPA. Klaten: Intan Pariwara.
Irianti, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta: Yrama Widya.
Pratiwi, D.A. 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Prawihartono, Slamet. 2005. Biologi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
Priadi, Arif. 2010. Biologi 1. Jakarta: Yudistira.       
Priono dan Titik Sayekti. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD. Jakarta: Grahadi.
Saputra, Yohanes. 2012. Sistem Tulang dan Rangka pada Manusia. Jakarta: Grasindo.
Soetarno. 1999. RPAL. Semarang: Aneka Ilmu.
Suhartanti, Dwi dan Susantiningsih. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Mentari Pustaka.
Susilowati, Endang dan Wiyanto. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: Mitra Media.
Syamsuri, Istamar. 2007. IPA Biologi. Malang: Erlangga.
Tim Penyusun LKS. 2016. Maesto. Sukoharjo: Hasan Pratama.
Tim Penyusun LKS. 2016. Taleniha Biologi. Surakarta: Putra Nugraha.




[1] K. Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia, (Jakarta: Yrama Widya, 2004), hal. 29.
[2] K. Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia…, hal. 32.
[3] K. Irianto, Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia,…
[4] D. A. Pratiwi, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2006), hal. 36.
[5] Ibid…, hal. 38.
[6] Yohanes Saputra, Sistem Tulang dan Rangka pada Manusia, (Jakarta: Grasindo, 2012), hal. 26.
[7] Ibid…, hal. 29.
[8] Slamet Prawirohartono, Biologi 2, ( Bumi Aksara: Jakarta, 2005), hal. 73.
[9] Slamet Prawirohartono, Biologi 2..., hal. 85.
[10] Tim Penyusun LKS, Talentha Biologi, (Surakarta: Putra Nugraha, 2016), hal. 14.
[11] Tim Penyusun LKS, Talentha Biologi..., hal. 26.
[12] Arif Priadi, Biologi 1, (Jakarta: Yudistira, 2010), hal. 107.
[13] Soetarno, RPAL, (Semarang: Aneka Ilmu, 1999), hal. 24.
[14] Ibid…, hal. 25.
[15] Risdiyani Chasanah dan Rohana Kusumawati, Detik-detik UN IPA, (Klaten: Intan Pariwara, 2012), hal. 47.
[16] Ibid…, hal. 49.
[17] Istamar Syamsuri, IPA Biologi, (Malang: Erlangga, 2007), hal. 41.
[18] Risdiyani Chasanah dan Rohana Kusumawati, Detik-detik UN IPA…, hal. 52.
  [19] Dwi Suhartanti dan Susantiningsih, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Mentari Pustaka, 2010), hal. 7.
  [20] Endang Susilowati dan Wiyanto, Ilmu Pengetahuan Alam 4, (Jakarta: Mitra Media Pustaka), hal. 12.
  [21] Endang Susilowati dan Wiyanto, Ilmu Pengetahuan,…,hal. 14.

[22] Priyono dan Titik Sayekti, Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IV SD, (Jakarta: Grahadi, 2010), hal. 8.
[23] Tim Penyusun LKS, Maestro, Sukorharjo: Hasan Pratama, 2016), hal. 15.

  [24] Al-Qur’an dan terjemahannya, Al-Mu’minun ayat 12-14, hal. 526.
  [25] Al-Qur’an dan terjemahannya, At-Tin ayat 4, hal. 1076.
  [26] Al-Qur’an dan terjemahannya, Al-Infithaar ayat 7-8, hal. 1032

Tidak ada komentar:

Posting Komentar